airtronicfirearms.com

Hamas: Trump Ambil Alih Gaza Bisa Picu Kerusuhan di Kawasan

Warga Palestina yang mengungsi mengibarkan tanda kemenangan saat mereka kembali ke Rafah di Jalur Gaza selatan pada 19 Januari 2025, beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata Gaza dalam perang antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas diharapkan akan dilaksanakan.
Lihat Foto

GAZA, - Pejabat Hamas Sami Abu Zuhri pada Rabu (5/2/2025) mengatakan, pernyataan Presiden AS Donald Trump yang ingin mengambil alih Gaza bisa memicu kerusuhan di kawasan.

Menurut dia, usulan pengambilalihan Jalur Gaza tidak masuk akal dan dapat mengganggu stabilitas di Timur Tengah.

"Pernyataan Trump tentang keinginannya untuk menguasai Gaza adalah konyol dan tidak masuk akal, dan ide-ide semacam ini dapat memicu kerusuhan di kawasan tersebut," kata Abu Zuhri kepada Reuters.

Baca juga: Trump Usul Ambil Alih Jalur Gaza, PM Australia: Tetap pada Solusi Dua Negara

Sebelumnya, Trump mengatakan, AS akan mengambil alih Jalur Gaza yang dilanda perang dan mengembangkannya secara ekonomi. Terlebih, setelah warga Palestina direlokasi.

Namun, tindakan itu akan menghancurkan kebijakan AS selama puluhan tahun terhadap konflik Israel-Palestina dan membuat marah negara-negara Arab.

Trump dalam konferensi pers pada Selasa malam bersama PM Israel Benjamin Netanyahu yang sedang berkunjung ke AS mengungkap rencananya itu, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut,

Meski demikian, Arab Saudi menolak segala upaya mendepak warga Palestina dari Tanah AIr mereka, kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Rabu (5/2/2025).

Pengumuman rencana pengambilalihan Gaza keluar setelah usulan mengejutkan Trump lainnya, yang hendak merelokasi permanen lebih dari dua juta warga Palestina di Gaza ke negara-negara tetangga.

Ia juga menyebut daerah kantong tersebut—lokasi fase pertama gencatan senjata Israel-Hamas yang rapuh dan kesepakatan pembebasan sandera—sebagai lokasi pembongkaran.

Trump turut mendesak Yordania, Mesir, dan negara-negara Arab lainnya menerima kedatangan warga Gaza.

Ia mengatakan, warga Palestina di sana tidak punya pilihan selain meninggalkan kota pesisir tersebut, yang harus dibangun kembali setelah hampir 16 bulan perang Israel-Hamas.

Baca juga: Donald Trump: AS Ingin Ambil Alih Jalur Gaza

Penilaian kerusakan oleh PBB yang dirilis pada Januari menunjukkan, penyingkiran lebih dari 50 juta ton puing di Gaza setelah dibombardir Israel dapat memakan waktu 21 tahun, bahkan menghabiskan biaya hingga 1,2 miliar dollar AS (Rp 20 triliun).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat