US Postal Service Stop Terima Paket dari China dan Hong Kong

- US Postal Service (USPS) atau Layanan Pos Amerika Serikat (AS) menyatakan, mereka berhenti menerima paket dari China daratan dan Hong Kong sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Informasi di situs web perusahaan itu menyatakan, surat-surat tidak akan terpengaruh oleh penghentian tersebut.
USPS tidak memberikan alasan atas keputusan itu tetapi keputusan tersebut diambil setelah Presiden AS, Donald Trump, mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen pada semua barang yang diimpor ke AS dari China.
Perintah eksekutif Trump juga menghapus pengecualian yang memungkinkan barang-barang senilai 800 dolar (Rp 13 juta) atau kurang dari itu masuk ke AS tanpa harus membayar bea masuk atau pajak tertentu.
Apa yang disebut celah pajak de minimis (pajak terhadap barang atau transaksi bernilai nilai sangat kecil atau tidak signifikan) menghadapi peningkatan pengawasan dalam beberapa tahun terakhir saat raksasa e-commerce China, seperti Shein dan Temu, menggunakan celah itu untuk menjangkau jutaan pelanggan di AS.
Laporan komite kongres AS untuk China pada Juni 2023 menyebutkan, hampir setengah dari semua paket ke AS yang tergolong dalam ketentuan de minimis dikirim dari China.
Masih berdasarkan laporan komite itu, kedua perusahaan China di atas - Shein dan Temu - mungkin menyumbang lebih dari 30 persen dari seluruh paket yang dikirim ke AS setiap hari melalui ketentuan de minimis.
Sejumlah pakar mengatakan, tindakan tegas Trump terhadap de minimis akan membuat produk-produk yang dijual oleh perusahaan seperti Shein dan Temu menjadi lebih mahal, tetapi tidak akan berdampak signifikan pada volume pengiriman.
"Volume e-commerce dari China meningkat 20-30 persen tahun lalu. Jadi, akan sangat sulit untuk menurunkan tingkat permintaan konsumen itu, dan saya tidak yakin jika de minimis saja sudah cukup," kata Niall van de Wouw, Kepala Officer Airfreight di platform pengiriman Xeneta.
China, sebagai tanggapan atas kebijakan Trum, mengatakan akan menerapkan tarif terhadap beberapa impor AS.
Mulai 10 Februari ini, batu bara dan produk gas alam cair (LNG) akan dikenakan retribusi sebesar 15 persen. Minyak mentah, mesin pertanian, dan mobil bermesin besar akan dikenakan tarif 10 persen.
Presiden Trump dijadwalkan akan berbicara dengan Presiden China, Xi Jinping, dalam beberapa hari mendatang.
“Perubahan tarif yang diterapkan Trump sangat berdampak terutama jika barang sebelumnya dikirim melalui e-commerce langsung dari China ke AS,” kata pakar perdagangan Deborah Elms.
Pihak berwenang AS telah menunjukkan bahwa besarnya arus paket yang masuk ke negara itu melalui pengecualian tersebut membuat semakin sulit untuk menyaring paket-paket itu dari kemungkinan adanya barang-barang ilegal.
Terkini Lainnya
- US Postal Service Stop Terima Paket dari China dan Hong Kong
- Hamas: Trump Ambil Alih Gaza Bisa Picu Kerusuhan di Kawasan
- Trump Usul Ambil Alih Jalur Gaza, PM Australia: Tetap pada Solusi Dua Negara
- Singapura Sahkan UU yang Larang Campur Tangan Asing di Organisasi Berbasis Ras
- Imbas Ditutupnya USAID, Staf di Seluruh Dunia Diminta Cuti Dahulu
- Saudi Tak Akan Jalin Hubungan dengan Israel Tanpa Pembentukan Negara Palestina
- Presiden Trump Hapus Departemen Pendidikan Berdasar Perintah Eksekutifnya
- Donald Trump: AS Ingin Ambil Alih Jalur Gaza
- Jenazah Semua Korban Tabrakan Pesawat dan Helikopter di AS Ditemukan
- Penembakan Massal di Sekolah Swedia, 10 Tewas, Jadi yang Terburuk di Negara Itu
- Kasus Perawat Bunuh 7 Bayi di Inggris Bakal Ditinjau Ulang, Ini Alasannya
- [POPULER GLOBAL] AS Akan Tutup USAID | Bom Tewaskan Pembelot Ukraina Pro-Rusia
- Hamas: Trump Ambil Alih Gaza Bisa Picu Kerusuhan di Kawasan
- Trump Usul Ambil Alih Jalur Gaza, PM Australia: Tetap pada Solusi Dua Negara
- Singapura Sahkan UU yang Larang Campur Tangan Asing di Organisasi Berbasis Ras
- Imbas Ditutupnya USAID, Staf di Seluruh Dunia Diminta Cuti Dahulu