Indonesia Tolak Keras Usul Trump Rebut Gaza dan Relokasi Warga Palestina

JAKARTA, - Indonesia pada Rabu (5/2/2025) menolak keras usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar AS mengambil alih kendali Gaza, dan merelokasi warga Palestina ke tempat lain.
Penolakan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) melalui media sosial X.
Sebelumnya, Trump pada Selasa (4/2/2025) mengapungkan wacana merelokasi hampir dua juta warga Palestina dari Gaza, tetapi tidak mengungkap rincian rencananya.
Baca juga: Donald Trump: AS Ingin Ambil Alih Jalur Gaza
Presiden ke-47 AS itu juga mengeklaim, Amerika akan membangun kembali Gaza dan mengubahnya menjadi "Riviera Timur Tengah".
Kantor berita AFP melaporkan, Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, konsisten menyerukan solusi dua negara untuk perdamaian Israel-Palestina.
"Indonesia dengan tegas menolak segala upaya untuk secara paksa merelokasi warga Palestina atau mengubah komposisi demografis Wilayah Pendudukan Palestina," tulis Kemenlu RI di X.
"Indonesia menyerukan kepada komunitas internasional untuk memastikan penghormatan terhadap hukum internasional, khususnya hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri serta hak mendasar untuk kembali ke Tanah Air mereka," lanjutnya.
Indonesia dengan tegas menolak segala upaya untuk secara paksa merelokasi warga Palestina atau mengubah komposisi demografis Wilayah Pendudukan Palestina.
Tindakan semacam itu akan menghambat terwujudnya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat sebagaimana dicita-citakan…
— MoFA Indonesia (@Kemlu_RI) February 5, 2025
Baca juga:
- Mimpi Trump Ingin Ubah Gaza dari Zona Kehancuran Jadi Riviera di Timur Tengah
- Hamas: Trump Ambil Alih Gaza Bisa Picu Kerusuhan di Kawasan
Trump mengeklaim dirinya didukung oleh pemimpin tertinggi di Timur Tengah, lalu semakin menekan Mesir dan Yordania untuk menerima pengungsi dari Palestina.
Cairo dan Amman langsung menolak gagasan tersebut.
Kemenlu RI menambahkan, satu-satunya jalan layak menuju perdamaian abadi adalah menyelesaikan akar penyebab konflik, yaitu pendudukan ilegal dan berkepanjangan oleh Israel atas wilayah Palestina.
Baca juga: Trump Usul Ambil Alih Jalur Gaza, PM Australia: Tetap pada Solusi Dua Negara
Terkini Lainnya
- China Berharap Dalai Lama "Kembali ke Jalan yang Benar"
- PM Israel Klaim Bercanda soal Pendirian Negara Palestina di Arab Saudi
- Sandera Israel yang Dibebaskan Hamas Tak Tahu Istri dan 2 Putrinya Sudah Tewas
- PM Israel: Rakyat Palestina Bisa Bangun Negara di Arab Saudi, Banyak Lahan di Sana
- Menteri Muda Inggris Dipecat PM Starmer gara-gara Pesan WhatsApp
- Pernikahan di China Turun 20 Persen pada 2024, Picu Kekhawatiran soal Angka Kelahiran
- Trump Klaim, Utang AS Lebih Rendah dari yang Diperkirakan Selama Ini
- Trump Ngotot Ingin Beli dan Miliki Gaza, Terbuka Negara Lain Bantu Membangun Kembali
- Polisi Temukan Sejumlah Senapan Berizin di Lokasi Penembakan Massal Swedia
- Presiden Turkiye: Tak Ada yang Punya Kuasa untuk Mengusir Warga Gaza
- Trump: AS Mulai Kehilangan Kesabaran dengan Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Resmi, Kemenag Bakal Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H 28 Februari 2025
- Raffi Ahmad dan Nia Ramadhani Menang Tenis Lawan Aktor Penthouse, Park Eun Seok
- Indonesia Berupaya Pulangkan Pemerkosa Berantai Reynhard Sinaga dari Inggris
- CIA Tawarkan Pesangon ke Pegawai untuk Pengunduran Diri Massal