10 Ras Kucing dengan Usia Hidup Paling Lama, Tertarik Memeliharanya?
JAKARTA, - Memiliki kucing peliharaan yang berumur panjang tentu menjadi harapan banyak pemilik.
Dengan demikian, kucing peliharaan dapat terus menemani dan menghibur hari-hari Anda lebih lama.
Baca juga: 7 Penyebab Kucing Banyak Tidur yang Perlu Diwaspadai
Umur kucing dapat berbeda-beda, tergantung pada ras, kesehatan atau gaya hidup, dan perawatan yang diberikan. Kucing yang mendapat perawatan tepat cenderung dapat berumur panjang.
Contohnya, rata-rata umur kucing rumahan antara 10-15 tahun, tetapi beberapa ras kucing berumur panjang bisa mencapai usia 25 tahun.
Kucing rumahan memiliki harapan hidup lebih panjang dibanding kucing yang hidup di jalanan atau kucing liar.
Berdasarkan Guinnes World Record, kucing dengan umur tertua bernama Creme Puff, yang mencapai usia 38 tahun.
Memberikan kucing makanan yang bergizi, melakukan diet kucing, dan sering memeriksakan kondisinya ke dokter hewan dapat memperpanjang umur kucing.
Namun, ada beberapa ras kucing yang memang berumur panjang dibanding ras lainnya.
Dikutip dari Pet MD, Kamis (26/9/2024), berikut 10 ras kucing dengan usia hidup paling lama.
Baca juga: Penyebab Anak Kucing Enggan Buang Kotoran di Kotak Pasir
Siam
Kucing Siam dikenal karena sifatnya yang ingin tahu dan banyak bicara, jadi bersiaplah menyediakan aktivitas yang membuat kucing Siam sibuk, seperti waktu bermain bersama.
Burma
Harapan hidup kucing Burma adalah 10-17 tahun dan menjadikannya salah satu ras kucing dengan usia hidup paling lama.
Burma adalah kucing sosial dan vokal, ditambah cukup mudah dilatih, serta sering menikmati ikatan dengan pemilik dengan mempelajari trik atau bermain bersama.
Baca juga: Penyebab Kucing Tidak Mengeong yang Perlu Diwaspadai
Balinese
Kucing Balinese atau Bali memiliki harapan hidup hingga 18-22 tahun. Kucing Bali adalah hasil mutasi genetik kucing Siam yang terlihat dari bulunya yang panjang.
Balinese merupakan kucing cerdas yang suka bersosialisasi. Namun, kucing Bali rentan terhadap atrofi retina progresif (PRA), yang dapat menyebabkan kebutaan dan amiloidosis hati (penyakit hati).
Terkini Lainnya
- Nomor Rumah yang Dianggap Sial Menurut Feng Shui, Ini Cara Atasinya
- Bolehkah Menempatkan Kulkas di Samping Kompor?
- 6 Benda yang Bisa Dibersihkan dengan Garam
- 5 Tanaman Hias Dalam Ruangan yang Butuh Banyak Sinar Matahari
- Cara Membersihkan Toilet dengan Pemutih hingga Kinclong
- 5 Ras Anjing Terbesar yang Cocok untuk Dipelihara
- Suhu Kulkas yang Ideal dan Jaga Makanan Tetap Segar
- 8 Pembersihan yang Harus Dilakukan Menjelang Musim Hujan
- Cara Menghilangkan Jamur pada Furnitur Kayu dengan Ampuh
- 5 Tanaman yang Bisa Mengusir Semut dari Rumah
- 7 Cara Membasmi Siput dari Kebun
- Cara Merepotting Tanaman Sukulen ke Pot Baru agar Tumbuh Subur
- 10 Kesalahan Menggunakan Mesin Cuci yang Dapat Merusak Peralatan
- Tips Memupuk Tanaman Mawar agar Bunganya Cerah dan Besar
- 6 Kebiasaan yang Membuat Kulkas Cepat Berbau Tidak Sedap
- Di Mana DN Aidit Saat Peristiwa G30S Terjadi?
- MotoGP Mandalika 2024 Bukan yang Terakhir di Indonesia, Kesempatan Marquez Hapus "Kutukan"
- Jangan Keliru, Ini Posisi Badan yang Benar Saat Olahraga Jalan Kaki
- 7 Penyebab Kucing Banyak Tidur yang Perlu Diwaspadai
- 3 Cara Menanam Cabai di Rumah agar Tumbuh Subur
- 5 Kesalahan Merapikan Tempat Tidur yang Harus Dihindari
- 5 Tanaman Sayur yang Mudah Ditanam Kembali dari Sisa
- 7 Manfaat Merawat Tanaman Pothos di Rumah