airtronicfirearms.com

Mau Coba Investasi di Internet, Simak dulu Panduan dan Istilah Investasi Ini

Parapuan.co – Investasi kini menjadi strategi keuangan yang populer di kalangan masyarakat Indonesia, tak terkecuali kaum hawa.

Selain bertujuan untuk mencapai kebebasan finansial atau financial freedom, investasi juga dinilai dapat diandalkan untuk melindungi aset dari berbagai risiko keuangan.

Untuk memulai investasi, Kawan Puan bisa mengandalkan berbagai platform investasi digital, mulai dari aplikasi saham, kripto, hingga mobile banking.

Namun, ada baiknya Kawan Puan mempelajari instrumen investasi dan risikonya terlebih dahulu agar investasi yang dipilih sesuai dengan tujuan dan kemampuan finansial.

Dirangkum dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut manfaat, tips aman bertransaksi, dan istilah di dunia investasi.

Manfaat investasi

Dilansir dari laman OJK, investasi dapat membantu melindungi nilai uang dari inflasi sekaligus menyediakan cadangan finansial untuk masa depan.

  1. Menambah kekayaan

Investasi dapat menambah kekayaan jangka panjang, terutama jika dana tersebut ditaruh dana pada saham atau reksa dana yang berpotensi naik nilainya.

  1. Mencegah inflasi

Inflasi akan membuat harga barang dan jasa meningkat setiap tahun dan mengurangi daya tukar uang. Dengan berinvestasi, nilai uang dapat bertambah, sehingga melindungi Kawan Puan dari dampak inflasi.

  1. Persiapan masa depan

Dengan berinvestasi, Kawan Puan bisa menyimpan atau mengembangkan dana yang dimiliki untuk berbagai kebutuhan penting, seperti dana pensiun atau pendidikan anak.

Baca Juga: 5 Tips Menabung Emas untuk Pemula, Pahami Tujuan Investasi

Istilah investasi

Berikut beberapa istilah dasar yang ada dunia investasi.

  1. Capital gain dan capital loss

Capital gain dan capital loss adalah istilah yang merujuk pada keuntungan dan kerugian.

Capital gain adalah keuntungan yang didapatkan saat harga jual lebih tinggi daripada harga beli aset. Sementara, capital loss adalah kerugian saat harga jual lebih rendah dari harga beli.

  1. Portofolio

Portofolio adalah kumpulan investasi yang dimiliki oleh seorang investor, seperti saham, obligasi, dan reksa dana.

  1. Dividen

Dividen adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Namun, tidak semua saham memberikan dividen.

  1. Likuiditas

Likuiditas mengacu pada seberapa mudah aset dapat dikonversi menjadi uang tunai. Aset seperti saham memiliki likuiditas tinggi.

Sementara, aset seperti properti cenderung memiliki likuiditas rendah. Ini karena properti membutuhkan waktu lebih lama untuk dijual.

  1. Pasar Primer dan Sekunder

Pasar primer adalah tempat pertama kali saham dijual kepada publik melalui Initial Public Offering (IPO).

Pasar sekunder adalah tempat saham diperjualbelikan setelah IPO, seperti BEI.

Instrumen investasi untuk pemula

Terdapat banyak instrumen investasi yang bisa Kawan Puan pilih di dunia ini. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan serta memiliki resiko yang berbeda.

Berikut beberapa instrumen investasi cocok dipilih investor pemula.

  1. Reksa Dana

Reksa dana adalah investasi yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Mereka mengumpulkan dana dari berbagai investor dan menginvestasikannya dalam berbagai aset.

Bagi investor pemula, reksa dana bisa dipilih sebagai solusi investasi yang praktis dan relatif aman, karena pengelolaannya dilakukan oleh manajer investasi yang berpengalaman.

  1. Saham

Saham adalah surat berharga yang menjadi tanda kepemilikan pada suatu perusahaan. Saham memiliki potensi return tinggi, tetapi memiliki risiko yang tak kalah tinggi.

Oleh sebab itu, saham lebih disarankan untuk investor yang lebih berpengalaman. Ini karena investasi saham membutuhkan lebih banyak keterlibatan dari investor.

BEI juga menyarankan pemula untuk memilih saham dari perusahaan dengan fundamental kuat atau mengikuti indeks saham sebagai acuan.

Baca Juga: Harga Emas Batangan Turun, Haruskah Beralih Investasi ke Perhiasan?

  1. Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Obligasi memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan saham. Aset investasi ini sangat cocok dipilih bagi investor dengan profil risiko moderat hingga rendah.

  1. Deposito Berjangka

Deposito adalah produk simpanan di bank dengan tingkat bunga tetap yang relatif aman. Meskipun return-nya lebih kecil, deposito cocok bagi investor pemula karena risiko kerugiannya lebih rendah.

Tips aman berinvestasi

Agar investasi lebih aman dan terhindar dari risiko kerugian, berikut lima tips aman dalam berinvestasi dari OJK dan BEI.

  1. Pelajari produk investasi

OJK mengingatkan pentingnya memahami produk investasi yang akan dipilih. Pastikan Kawan Puan telah mempelajari potensi keuntungan dan risiko dari produk tersebut sebelum membuat keputusan investasi.

  1. Pastikan legalitas produk dan perusahaan investasi

OJK mengingatkan para investor untuk selalu memeriksa izin perusahaan investasi melalui situs resmi OJK. Perusahaan yang tidak terdaftar atau tidak memiliki izin sering kali memiliki potensi untuk melakukan penipuan.

  1. Pilih investasi sesuai dengan profil risiko

Setiap investor memiliki profil risiko yang berbeda-beda. Untuk investor yang lebih konservatif atau ingin bermain aman, sangat disarankan untuk memilih instrumen yang lebih aman seperti obligasi atau deposito.

Baca Juga: Bisa Jadi Modal Ide Usaha, Ini Daftar 10 Saham Paling Cuan Minggu Ini

  1. Waspada penipuan

Menurut OJK, investasi yang menawarkan imbal hasil tinggi tanpa risiko merupakan modus penipuan. Setiap investasi pasti memiliki tingkat risiko tertentu yang sepadan dengan potensinya.

  1. Diversifikasi portofolio

Diversifikasi adalah strategi penting untuk mengurangi risiko kerugian. Menyebarkan investasi pada berbagai instrumen membantu menghindari kerugian besar jika salah satu instrumen mengalami penurunan nilai.

Itulah sejumlah tips aman berinvestasi bagi pemula. Pastikan untuk memahami instrumen investasi yang diinginkan agar terhindar dari penipuan dan kerugian.

*Artikel ini adalah referensi. Pastikan untuk melakukan riset tambahan dan berkonsultasi dengan ahli keuangan atau perencana keuangan sebelum membuat keputusan investasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat