Pengembang Lokal Protes Tak Diajak, Prabowo Malah Gandeng Qatar Teken MoU 3 Juta Rumah

JAKARTA, - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Real Estat Indonesia (REI) mempertanyakan alasan pemerintah yang lebih memilih menggandeng investor luar negeri dibandingkan dalam negeri untuk program 3 juta rumah.
Hal ini menyusul penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dengan investor dari Qatar Qilaa International Group Sheikh Abdul Aziz Al Thani untuk pembangunan 1 juta unit rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Penandatanganan MoU dilaksanakan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1/2025) dan disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: Dampak Efisiensi Anggaran Infrastruktur terhadap Program 3 Juta Rumah
"Pertanyaannya, kok kita enggak diajak Pak Prabowo tanda tangan ya di Istana? Padahal kita selalu jadi investor dalam negeri," ujar Joko dalam media gathering di Kantor DPP REI, Jakarta, Selasa (04/02/2025).
Padahal, sektor properti dalam negeri selalu menduduki peringkat 4 penyumbang investasi terbanyak.
Papar Joko, pada tahun 2023 investasi di sektor properti tembus di angka Rp 115 triliun, dan naik menjadi Rp 122 triliun pada tahun 2024.
"Sesuai dengan research yang kita lakukan, kerja sama dengan FEB UI bahwa sektor properti itu memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, secara data ketika diinjeksi sekitar Rp 112 triliun maka akan memberikan impact 0,5 persen," kata Joko.
Karenanya, Joko berharap pemerintah bisa lebih menghargai dan melibatkan investor atau pengembang dalam negeri yang selama ini juga telah menghidupkan bisnis sektor perumahan.
Sementara selain dengan Qatar, pemerintah juga membidik kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA), Turkiye, hingga Singapura.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengatakan, Turkiye berminat membangun 50.000 rumah, sedangkan Singapura sebanyak 100.000 rumah.
"Nanti tanggal 31 Januari 2025, Insya Allah, nanti disaksikan oleh Presiden di Istana nanti dari Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, itu nanti 1 juta perumahan," kata Hashim, dikutip dari keterangan resmi Kementerian PKP.
Namun sampai dengan awal Februari 2025, penandatanganan MoU antara Pemerintah Indonesia dengan UEA tersebut terpantau belum terealisasi.
Terkini Lainnya
- Nusron Pastikan Seluruh Sertifikat di Luar Garis Pantai Tangerang Dibatalkan
- Ekonomi Global Stagnan, Konsep "Branded Mixed-Use" Lebih Diminati
- Pemerintah Bimbang Larang Kendaraan ODOL Masuk ke Jalan Tol
- Awal Tahun 2025, Pengguna LRT Jabodebek Tembus 2,1 Juta Orang
- Keterlibatan BPKP dalam Program 3 Juta Rumah Dikhawatirkan Bias
- Nusron Panggil 3 Perusahaan Minggu Depan Terkait Sertifikat Laut Bekasi
- Kemenhub Serahkan Kasus Kecelakaan di GT Ciawi 2 ke APH
- Buntut Kecelakaan di GT Ciawi 2, Kemenhub Panggil Operator Angkutan Barang
- Pemerintah Siapkan Diskon Transportasi Umum untuk Mudik Lebaran 2025
- Sejumlah Cara Nusron Batalkan Sertifikat Tanah di Area Pagar Laut Bekasi
- Rumah Subsidi Murah di Balangan: Investasi Menjanjikan
- Nusron Belum Tahu Penyebab Rumah di Tambun Digusur meski Punya SHM
- Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri Berdekatan, Pemerintah Siapkan Skema "Work From Anywhere"
- 5 Pilihan Rumah Impian di Barito Kuala
- Abu Dhabi Punya Jalur Pejalan Kaki Ber-AC
- Nusron Pastikan Seluruh Sertifikat di Luar Garis Pantai Tangerang Dibatalkan
- Kecelakaan di Tol Ciawi: Sugiarti Selamat, dan Suaminya Meninggal Saat Keluar Mobil Pinjam E-toll
- Kabupaten Tanah Laut: Pilihan Menarik untuk Pembeli Rumah Pertama
- Temukan Rumah Subsidi Murah di Tapin: Harga di Bawah Rp 200 Juta
- Babak Baru Pagar Laut Tangerang, Ada Tambahan Sertifikat yang Dibatalkan
- Kecelakaan Beruntun di GT Ciawi 2, Tiga Gardu Tol Rusak dan 3 Kendaraan Hangus Terbakar
- Kecelakaan Beruntun di GT Ciawi 2, Mobile Reader Diaktifkan