Danau Singkarak Sumatera Barat Diguncang 5 Rentetan Gempa Hari Sabtu

- Area Danau Singkarak, Sumatera Barat diguncang 5 gempa berturut-turut pada Sabtu (27/01/2024).
Rentetan gempa ini terjadi berturut-turut pada pukul 15.15 WIB, 15.42 WIB, 15.45 WIB, 16.41 WIB, dan 23.50 WIB.
Baca juga: Ilmuwan Selidiki Penyebab Gempa Terbesar yang Pernah Terjadi di Mars
Daftar rentetan gempa yang terjadi di Danau Singkarak, Sumatera Barat pada Sabtu (27/01/2024):
- M 3,0 pada 15.15 WIB
- M 2,8 pada 15.42 WIB
- M 3,1 pada 15.45 WIB
- M 2,6 pada 16.41 WIB
- M 4,4 pada 23.50 WIB.
Menurut rilis yang disebutkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dari kelima gempa tersebut dua guncangan di antaranya dirasakan oleh masyarakat sekitar.
"Gempa ke-3 dan ke-5 guncangannya dirasakan oleh masyarakat dipicu aktivitas sesar aktif di pertemuan segmen sesar Sianok - Sumani," tulis Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG melalui pesan singkat yang diterima pada Minggu (28/01/2024).
Kawasan seismik aktif dan kompleks
Daryono menjelaskan bahwa kawasan tersebut merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks.
"Disebut aktif karena aktivitas kegempaan di sini cukup tinggi," tulis Daryono.
"Disebut kompleks karena kawasan ini merupakan 'pertemuan' segmen sesar Sianok dan Sumani," sambungnya.
Baca juga: Analisis BMKG Gempa Swarm di Kabupaten Bogor
Daryono juga menjelaskan bahwa Danau Singkarak sendiri terbentuk akibat mekanisme pull-apart kedua sesar tersebut.
Sejarah gempa Danau Singkarak
Melansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Danau Singkarak juga mencatatkan sejarah gempa besar, bahkan menimbulkan "tsunami" dari air danau.
"Sejarah mencatat pada 28 Juni 1926, di Sumatera Barat diguncang gempa kuat yang diduga kuat pusat gempa berada di Danau Singkarak, Namun gempa ini populer sebagai gempa Padang Panjang. Sebab di Kota Padang Panjang sangat banyak korban berjatuhan," tulis Daryono.
"Peristiwa gempa dahsyat ini juga menyebabkan seiche yaitu tumpahnya air Danau Singkarak ke daratan," imbuhnya.
Dalam gempa tahun 1926 ini memiliki kekuatan M 7,6 yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif, tepatnya segmen Sianok.
Peristiwa yang terjadi 98 tahun silam tersebut, dilaporkan ribuan rumah rusak dan terjadi banyak rekahan tanah di wilayah Padang Panjang. Selain itu, jumlah korban mencapai 350 jiwa.
Gempa ini menimbulkan trauma yang mendalam pada masyarakat Padang Panjang. Bahkan hingga Maret 1927 dilaporkan sebagian besar masyarakat masih tinggal dalam tenda meski pemerintah telah merekonstruksi rumah-rumah mereka dalam kurun waktu 1926-1927.
Baca juga: Analisis BMKG soal Gempa Bumi M 5,7 di Laut Banda
Terkini Lainnya
- Peneliti Mungkin Menemukan Penyebab Masa Kehamilan Lebih Lama
- Penampakan Lentera Hantu di Carolina Mungkin Terkait Gempa
- Hanya 50 Paus Rice yang Tersisa: Bisakah Kita Melindunginya?
- Kisah Teddy Bear, Boneka Ikonik yang Lahir dari Peristiwa Bersejarah
- Apa yang Harus Dilakukan jika Digigit Ular Berbisa?
- Mengapa Burung Berkicau dengan Lagu yang Sama Berulang Kali?
- Bisakah Seorang Penyanyi Memecahkan Gelas?
- Blue Ghost Mencapai Orbit Bulan, Selanjutnya: Mare Crisium
- Penemuan 4.000 Supernova Mengubah Pandangan Kita tentang Energi Gelap
- Bekas Bantal pada Wajah Mencerminkan Kondisi Kulit, Bagaimana Mencegahnya?
- 14 Fakta Menarik Lovebird, Burung yang Paling Setia pada Pasangannya
- Cinta pada Pandangan Pertama: Mitos atau Kenyataan?
- Mengenali Aroma Mumi Mesir Kuno: Dari Kulit Jeruk hingga Dupa
- Partikel dari Alpha Centauri Mungkin Sudah Berada di Tata Surya Kita
- Rahasia Keawetan Beton Romawi Kuno Akhirnya Terungkap
- Beredar Video Klarifikasi Hujan Jeli di Gorontalo Ternyata dari Mainan Anak-anak, Ini Kata BMKG
- Apa Itu Debu Kosmik?
- Apa Mamalia Terkuat di Dunia?
- Apa Dampak Makan Buah Apel Terlalu Banyak bagi Kesehatan?
- Mengenal Hiu Banteng, Hiu Ganas yang Bisa Hidup di Air Tawar
- Spesies Kucing Prasejarah Baru Ditemukan di Spanyol