Apa Efek Tidur dengan Rambut Basah?
- Pernahkah Anda mandi di malam hari dan tidur dengan rambut yang masih basah? Ada anggapan bahwa tidur dengan rambut basah berdampak negatif bagi kesehatan, seperti menyebabkan flu, sakit kepala, dan lain-lain.
Namun, apakah klaim tersebut benar? Dan apakah ada penjelasan ilmiah terkait hal ini?
Efek tidur dengan rambut basah
Berikut adalah beberapa klaim efek tidur dengan rambut basah dan penjelasannya secara ilmiah.
1. Rambut basah menyebabkan flu
Klaim ini cukup mudah untuk dibantah. Flu disebabkan oleh virus, bukan karena tempurung kepala yang lembap.
Kita mungkin merasa kedinginan saat tidur dengan rambut basah yang menempel di leher sepanjang malam, dan hal itu dapat membuat kita lebih sulit untuk mendapatkan tidur yang nyenyak, namun hal tersebut tidak dapat dengan mudah menyebabkan flu.
2. Rambut basah bisa membuat leher kaku dan sakit kepala
Kemungkinan penjelasan dari rumor ini adalah otot-otot di leher yang menegang saat tidur karena secara tidak sadar mencoba menghindari kelembapan dari rambut yang basah atau. Namun, belum ada bukti apa pun dari penelitian ilmiah yang mendukung penjelasan ini.
Baca juga: Kenapa Kurang Tidur Bikin Badan Pegal-pegal?
3. Tidur dengan rambut basah dapat merusak rambut
Benar bahwa tidur dengan rambut basah tidak baik untuk kesehatan rambut. Pasalnya, rambut basah lebih rapuh dan rentan patah dibandingkan rambut kering. Air melemahkan struktur protein rambut, membuatnya lebih elastis, sehingga lebih mudah diregangkan dan patah.
Sebuah penelitian pada tahun 2015 menunjukkan, meregangkan serat rambut antara 30 dan 70 persen dari panjang aslinya dapat menyebabkan kerusakan, dan hal itu sangat mungkin terjadi saat tidur.
Gesekan yang berlebihan juga dapat merusak dambut, itulah sebabnya para ahli cenderung menyarankan agar kita tidak mengeringkan rambut dengan handuk.
3. Tidur dengan rambut basah dapat menyebabkan ketombe
Lingkungan yang lembap merupakan tempat berkembang biak yang ideal bagi jamur. Ketombe hanyalah salah satu kondisi yang dapat terjadi ketika mikroba ini menyebar ke kulit kepala, bersama dengan penyakit lain seperti kurap kulit kepala dan dermatitis seboroik.
Salah satu genus yang sangat mengganggu adalah jamur Malassezia , yang secara alami terdapat pada kulit manusia namun terkadang dapat menyebabkan masalah jika jamur tersebut tumbuh berlebihan atau menginfeksi folikel rambut.
Rambut basah dengan kelembapannya yang dapat meresap ke dalam bantal saat kita tidur dan kehangatan kepala, menciptakan kondisi sempurna bagi jamur untuk menginfeksi.
Terkini Lainnya
- Inovasi AI: Masa Depan yang Didorong oleh Data Cerdas
- Perempuan dalam Ilmu Pengetahuan: Menjembatani Kesenjangan Gender dalam Dunia Riset
- Cendana Aceh dan NTT Berkerabatkah?
- Apakah Virus Sudah Ada di Bumi Sebelum Sel?
- Bagaimana Cara Sinar Matahari Bantu Tubuh Produksi Vitamin D?
- Pertautan Idiom, Globalisasi, dan Kekuasaan
- Kenapa Uban Makin Banyak Seiring Bertambah Tua?
- Tak Ada Alasan Astronomi, Kenapa Ada 7 Hari dalam Seminggu?
- Terbang di Langit, Mengapa Pesawat Tidak Tersambar Petir?
- Kenapa Semut Berjalan Berbaris dalam Satu Garis Lurus?
- Guru-guru di Jakarta Timur Dilatih Bikin Robot untuk Pembelajaran
- Frax Pro, Teknologi Laser Baru untuk Kulit Awet Muda Tanpa Rasa Sakit
- Bukan Kamuflase, Faktanya Bunglon Ubah Warna Kulit Sesuai "Mood"
- Benarkah Anjing Tidak Suka Berpergian?
- Produk Kemasan Saset: Untung atau Buntung?
- Menghadap Prabowo, AHY: Beliau Ingin Pembangunan ke Depan Sukses
- Studi: Menulis dengan Tangan Lebih Bermanfaat untuk Belajar
- Pria dengan Testosteron Rendah Lebih Rentan Alami Kematian Dini
- Atasi Kulit Kendur dengan Gabungan Dermal Filler dan Biostimulator
- Kenapa Danau Pink di Australia Berwarna Pink?
- Punya Banyak Gunung Berapi, Planet Baru Ini Lebih Panas dari Bintang