6 Langkah Mengatasi Burnout, Apa Saja?
- Burnout merupakan stres yang, biasanya, dengan pekerjaan, yang termasuk kelelahan secara fisik atau emosional. Burnout juga mungkin melibatkan perasaan tidak berguna, tidak berdaya, dan hampa.
Burnout bukanlah diagnosis medis. Beberapa ahli berpendapat bahwa kondisi lain, seperti depresi, bisa jadi penyebabnya. Namun, depresi dan burnout adalah hal yang berbeda, dan memerlukan penanganan yang berbeda.
Cara mengatasi burnout
Berikut adalah enam langkah berturut-turut yang perlu dicoba seseorang untuk segera pulih dari burnout:
1. Mengakui bahwa diri sedang burnout
Seseorang tidak bisa menjadi lebih baik jika ia tidak menyadari bahwa situasinya saat ini perlu diubah. Namun, pengakuan ini bisa jadi sulit, terutama jika hal yang membuat kita burnout terkait dengan pekerjaan yang disukai dan penting bagi kita.
2. Beri jarak antara diri dan pemicu stres, jika memungkinkan
"Berjarak" bisa jadi sama pentingnya dengan mengambil cuti saat mengalami burnout di tempat kerja. Ini bisa dilakukan dengan sederhana, seperti meluangkan waktu untuk perawatan diri, makan makanan kesukaan, dan lain-lain.
3. Fokus pada kesehatan
Setelah kehabisan energi karena berbagai kegiatan, jangan lupa untuk mengisinya kembali. Ini bisa dilakukan dengan tidur lebih lama di malam hari, memasak makanan favorit, atau pergi menonton film yang disukai. Kegiatan-kegiatan tersebut bisa membuat kita merasa lebih baik.
Baca juga: Jerawat Muncul Ketika Stres, Apa Penyebabnya?
4. Evaluasi kembali tujuan dan nilai-nilai
Saat kesehatan mulai membaik, inilah saatnya menggunakan sumber daya tersebut untuk memikirkan situasi yang membuat kita mengalami kelelahan; mengevaluasi kembali nilai-nilai dan tujuan kita.
5. Jelajahi jalur dan peluang alternatif
Setelah memahami kebutuhan apa yang tidak terpenuhi dalam hidup, inilah saatnya untuk melakukan sesuatu. Perubahan nyata apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki situasi ini? Mungkin perlu meninggalkan hubungan yang tidak lagi bermanfaat bagi atau mungkin hanya perlu menghabiskan malam sendirian setiap seminggu sekali?
6. Beristirahatlah dan lakukan perubahan
Setelah mengetahui apa yang diperlukan, kita harus benar-benar melakukannya. Hal ini tidak selalu mudah, namun penting untuk proses pemulihan dari burnout.
Terkini Lainnya
- Era Baru Pengelolaan Dana Riset
- 20 Tahun Pasca-Tsunami Aceh: Pelajaran dan Kesiapan Hadapi Megathrust
- Hilirisasi Ekonomi Biru untuk Masyarakat
- Kisah Fadel Noorandi, Penyintas Talasemia yang Berhasil Finish Singapore Marathon 2024
- Gewang: Potensi Lokal yang Menyelamatkan Nusa Tenggara Timur
- Peran Strategis Humas Pemerintah dalam Mendukung Kepemimpinan Prabowo-Gibran
- Ancaman Nyata untuk Nepenthes rigidifolia, Ini Faktanya
- Tim PKM-KKN UNJ Buat KMS Online untuk Pantau Tumbuh Kembang Anak di Mana Saja
- Hutan untuk Riset Bioprospeksi Berkelanjutan Menuju Indonesia Maju
- Teknologi Peremajaan Kulit ala Korea Terbaru Hadir di Indonesia
- Siapa Penutur Pertama Bahasa Inggris?
- Masih Adakah Partai Politik?
- Analisis Nitrogen dan Protein Lebih Cepat dan Akurat dengan Teknologi Terbaru
- Urgensi Riset Ionosfer, Mengurai Asa Pasca-Bencana
- Di Balik Layar Perubahan: Peran Krusial Humas Pemerintah
- Trump Undang Xi Jinping Hadiri Pelantikan Presiden AS
- Sering Tidak Cabut "Charger" dari Colokan Listrik, Apa Konsekuensinya?
- Ilmuwan Temukan Planet Seukuran Bumi yang Mengorbit Bintang Kecil
- Apa Efek Tidur dengan Rambut Basah?
- Studi: Menulis dengan Tangan Lebih Bermanfaat untuk Belajar
- Pria dengan Testosteron Rendah Lebih Rentan Alami Kematian Dini
- Atasi Kulit Kendur dengan Gabungan Dermal Filler dan Biostimulator