Berlari Lambat Bisa Jadi Kunci Hidup yang Lebih Sehat
- Olahraga lagi memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Bahkan, berlari lambat disebut sebagai kunci untuk hidup yang lebih sehat.
Gagasan di balik hal tersebut adalah melakukan olahraga secara perlahan dianggap sebagai cara yang baik untuk menikmati manfaat olahraga.
Profesor Dan Gordon, ahli fisiologi olahraga di Universitas Anglia Ruskin, Inggris, mengatakan bahwa lari lambat membantu menurunkan tekanan darah istirahat, dan hal ini membuat jantung menjadi lebih kuat.
Saat berlari lambat, seseorang bisa melakukannya sambil bercakap-cakap santai. Anggap saja lari lambat ini bernilai 4 atau 5 pada skala 1–10, dengan 10 adalah nilai lari cepat.
Lari lambat disebut sebagai 'latihan zona 2', dan merupakan titik terbaik fisiologis yang dapat meningkatkan dan memperpanjang hidup seseorang.
Pada tahun 2015, para peneliti di Kopenhagen, Denmark, membuat penemuan mengejutkan ketika mereka mempelajari kematian jangka panjang pada pelari ringan, sedang, dan berat, serta bukan pelari.
Pelari ringan dan sedang memiliki tingkat kematian yang lebih rendah dibandingkan mereka yang bukan pelari atau pelari berat.
Sedangkan, para pelari berat memiliki angka kematian yang secara statistik tidak berbeda dengan mereka yang bukan pelari.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Lari Setiap Hari?
Jadi, apa yang membuat lari lambat begitu menyehatkan?
Selain meningkatkan kekuatan dan kapasitas pemompaan jantung, lari lambat juga meningkatkan kesehatan pada tingkat molekuler.
Lari lambat dapat menangkis penyakit metabolisme dengan meningkatkan resistensi insulin, dapat meningkatkan kepadatan mitokondria di sel, dan mendorong tubuh menggunakan lemak sebagai energi.
Peningkatan kesehatan fisik dan mental
Pelari yang lambat juga pulih lebih cepat dan kecil kemungkinannya mengalami kelelahan atau cedera akibat olahraga berlebihan. Mereka juga cenderung merasa lebih baik.
Menurut Gordon, ada banyak hal positif bagi kesehatan emosional yang didapat dari lari lambat.
Gordon percaya bahwa mempromosikan lari lambat dapat mendorong lebih banyak orang untuk berolahraga dan konsisten melakukannya karena kita bisa mempraktikkannya dengan teman-teman dan tidak ada tekanan untuk melakukannya.
Lebih sedikit rasa sakit
Bagi pelari yang hanya memperhatikan stopwatch, mungkin lari lambat tidak terdengar menarik. Sekali lagi, peneliti seperti Gordon berpendapat sebaliknya.
Gordon menyampaikan, kita terjebak dalam pemikiran bahwa olahraga dengan intensitas tinggi adalah yang terbaik, namun kita sebenarnya tidak perlu mengeluarkan banyak keringat, tidak perlu merasakan jantung berdebar kencang, jika berlari lebih lambat pun memberikan banyak manfaat.
Dia menunjuk pada penelitian yang menunjukkan bahwa pelari elit sekalipun menghabiskan hingga 80 persen latihan mereka dengan kecepatan lambat di zona 2.
Hal ini membangun apa yang oleh para pelatih dan peneliti disebut sebagai 'basis aerobik', mesin dasar kebugaran kardiovaskular.
Memperbaikinya berarti jantung kita mengirimkan lebih banyak oksigen ke kaki dan paru-paru setiap detak jantung. Ini memastikan kita akan berlari lebih jauh, lebih cepat, dan dengan tingkat upaya yang lebih rendah.
Terkini Lainnya
- Hilirisasi Ekonomi Biru untuk Masyarakat
- Kisah Fadel Noorandi, Penyintas Talasemia yang Berhasil Finish Singapore Marathon 2024
- Gewang: Potensi Lokal yang Menyelamatkan Nusa Tenggara Timur
- Peran Strategis Humas Pemerintah dalam Mendukung Kepemimpinan Prabowo-Gibran
- Ancaman Nyata untuk Nepenthes rigidifolia, Ini Faktanya
- Siapa Penutur Pertama Bahasa Inggris?
- Masih Adakah Partai Politik?
- Di Balik Layar Perubahan: Peran Krusial Humas Pemerintah
- Cendana Aceh dan NTT Berkerabatkah?
- Apakah Virus Sudah Ada di Bumi Sebelum Sel?
- Bagaimana Cara Sinar Matahari Bantu Tubuh Produksi Vitamin D?
- Pertautan Idiom, Globalisasi, dan Kekuasaan
- Kenapa Uban Makin Banyak Seiring Bertambah Tua?
- Tak Ada Alasan Astronomi, Kenapa Ada 7 Hari dalam Seminggu?
- Terbang di Langit, Mengapa Pesawat Tidak Tersambar Petir?
- Bakal Dilaporkan Balik Alvin Lim, Begini Respons Pratiwi Noviyanthi
- Seperti Apa Bentuk Alien Menurut Ilmuwan?
- Kenapa Ikan Sering Dikirim ke Luar Angkasa?
- Kera Terkecil yang Pernah Hidup di Bumi Ditemukan di Jerman
- Ilmuwan Temukan Virus Raksasa di Greenland untuk Atasi Pencairan Es
- Benarkah Sering Membunyikan Jari Bisa Sebabkan Radang Sendi?