Membantah Teori dengan Akal Sederhana
TEORI adalah rumusan besar tentang mekanisme alam. Teori tidak hanya memuat cerita besar mekanisme alam itu, melainkan juga memuat detail proses.
Detail proses ini dihasilkan dengan beberapa mekanisme. Pertama, perumusan dalam teori tersebut.
Misalnya, dalam Teori Evolusi, setelah rumusan besar yang dibuat oleh Darwin, Mendel melengkapi detailnya melalui riset genetika dan pewarisan sifat.
Setelah itu detail-detail lanjutan teori itu terus ditambah. Hingga saat ini penambahan detail itu terus berlanjut, dan akan terus berlanjut.
Kedua, penemuan-penemuan dari cabang ilmu lain yang masih serumpun juga memperkuat penambahan detail tadi.
Teori Evolusi mendapat dukungan yang sangat kuat dan makin meyakinkan dengan perkembangan pengetahuan di bidang DNA dan genetika.
Peta genom yang dihasilkan melalui pemetaan DNA memberikan gambaran yang sangat jelas tentang hubungan kekerabatan antarspecies yang memperkuat peta yang telah lebih dahulu dibuat dengan dukungan data lain, seperti fosil dan anatomi.
Ketiga, bidang-bidang ilmu lain yang agak berjauhan juga memberikan dukungan. Misalnya, bidang biogeografi membantu memahami distribusi geografis spesies dan bagaimana isolasi geografis dapat memengaruhi evolusi.
Ilmu geologi, dengan penanggalan radiometrik, memungkinkan penentuan usia fosil dan lapisan tanah, memberikan konteks temporal yang penting untuk memahami urutan evolusi.
Selain itu, ilmu fisika, melalui studi tentang perubahan iklim dan kondisi lingkungan di masa lalu, juga membantu menjelaskan tekanan seleksi yang memengaruhi evolusi spesies.
Teori adalah rumusan komprehensif. Teori tidak hanya didukung oleh rangkaian fakta yang sangat panjang, tapi juga terhubung satu sama lain secara konsisten dan komprehensif.
Tidak ada pertentangan antara satu bagian dengan bagian yang lain. Bahkan, suatu teori di suatu bidang, tidak boleh bertentangan dengan dengan teori lain dalam sains.
Dengan demikian teori tak mudah dibantah. Karena teori dibangun melalui riset yang panjang serta bukti-bukti yang sangat banyak dan komprehensif, membantah teori hanya bisa dilakukan melalui proses yang sama.
Teori hanya boleh berubah bila ada temuan dari serentetan riset yang valid. Berubah pun tidak serta merta membuat teori yang terdahulu menjadi salah sama sekali.
Penemuan baru yang sangat fundamental sekalipun tidak serta mengubah suatu teori secara keseluruhan. Yang berubah hanya satu bagian.
Terkini Lainnya
- Terbang di Langit, Mengapa Pesawat Tidak Tersambar Petir?
- Kenapa Semut Berjalan Berbaris dalam Satu Garis Lurus?
- Guru-guru di Jakarta Timur Dilatih Bikin Robot untuk Pembelajaran
- Frax Pro, Teknologi Laser Baru untuk Kulit Awet Muda Tanpa Rasa Sakit
- Bukan Kamuflase, Faktanya Bunglon Ubah Warna Kulit Sesuai "Mood"
- Benarkah Anjing Tidak Suka Berpergian?
- Produk Kemasan Saset: Untung atau Buntung?
- Kisah Tragis Penelope, Hiu Hamil yang Dimangsa Hiu Lebih Besar
- Menggagas Satelit Konstelasi Pemantau Bumi Nusantara
- Menjaga Sinergi untuk Ketahanan Pangan Nasional
- Bagaimana Adik Bayi Dibuat?
- Kisah Pencurian Mona Lisa 113 Tahun Lalu yang Membuatnya Dikenal Dunia
- 5 Obat Herbal Asam Urat yang Bisa Dicoba di Rumah
- Rahasia Hidup Jeanne Calment, Orang Tertua di Dunia Sepanjang Sejarah
- Kisah Whale 52, Hewan Paling Kesepian di Dunia yang Mengugah Hati
- “Judol” dan Kesejahteraan Semu
- Peneliti: Jarang Berhubungan Intim Bisa Berdampak Buruk
- Bulan Lebih Radioaktif dari yang Diperkirakan Ilmuwan
- Makan Gula Berlebihan Dapat Mempercepat Penuaan Sel
- Mengapa Warna Kulit Telur Ayam Berbeda-beda?