Bukan Kamuflase, Faktanya Bunglon Ubah Warna Kulit Sesuai "Mood"
- Bunglon adalah reptil yang dikenal dengan kemampuannya mengubah warna kulit.
Di sekolah dulu, kita diajarkan bahwa bunglon mengubah warna kulitnya (dikenal dengan istilah mimikri) untuk berkamuflase atau menyamar menyerupai sekitarnya.
Baca juga: 5 Perbedaan Iguana dan Bunglon
Namun, faktanya, perubahan warna kulit bunglon ini lebih kompleks dari sekadar beradaptasi dengan lingkungan.
Emosi memainkan peran besar dalam alasan bunglon mengubah warna kulitnya.
Alasan utama bunglon
Dikutip dari The Dodo, ada dua alasan utama mengapa bunglon mengubah warna kulitnya.
Pertama, perubahan ini bertujuan untuk mengatur suhu tubuh. Sama seperti kita yang menghindari memakai baju berwarna gelap di hari yang panas, bunglon juga melakukan hal yang sama dengan warna kulitnya.
Saat kedinginan, bunglon akan mengubah warna kulitnya menjadi lebih gelap seperti hijau pinus. Sebaliknya, saat ingin mendinginkan diri, reptil ini akan beralih ke warna yang lebih terang seperti hijau mint.
Kedua, bunglon mengubah warna kulitnya sesuai suasana hati mereka. Dengan kata lain, emosi adalah pemicu utama bunglon mengganti warna kulitnya.
Saat bunglon merasa terancam atau stres, mereka akan mengubah warna kulitnya menjadi gelap. Sebaliknya, saat dalam suasana hati yang santai, kulitnya menjadi lebih cerah dan mencolok.
Baca juga: Cara Bunglon Menyesuaikan Diri dengan Mimikri
Bunglon "berdandan" saat jatuh cinta
Fakta unik lain, saat jatuh cinta, bunglon jantan akan mengubah warna kulitnya untuk menarik perhatian betina.
Mereka akan menampilkan warna cerah dan mencolok saat musim kawin tiba.
Bahkan, tidak jarang, bunglon jantan bisa menghasilkan pola warna yang kompleks dan indah. Ini seperti mereka sedang berdandan untuk kencan pertama ya!
Bagaimana bunglon mengubah warna kulitnya?
Menurut Britannica, perubahan warna pada bunglon disebabkan oleh penyebaran atau pemadatan butiran pigmen di dalam sel-sel kulit mereka.
Butiran pigmen ini adalah struktur nano kristal.
Uniknya, dikutip dari National Geographic, kristal-kristal ini bisa diatur jaraknya untuk memantulkan warna cahaya yang berbeda.
Terkini Lainnya
- Inovasi AI: Masa Depan yang Didorong oleh Data Cerdas
- Perempuan dalam Ilmu Pengetahuan: Menjembatani Kesenjangan Gender dalam Dunia Riset
- Cendana Aceh dan NTT Berkerabatkah?
- Apakah Virus Sudah Ada di Bumi Sebelum Sel?
- Bagaimana Cara Sinar Matahari Bantu Tubuh Produksi Vitamin D?
- Pertautan Idiom, Globalisasi, dan Kekuasaan
- Kenapa Uban Makin Banyak Seiring Bertambah Tua?
- Tak Ada Alasan Astronomi, Kenapa Ada 7 Hari dalam Seminggu?
- Terbang di Langit, Mengapa Pesawat Tidak Tersambar Petir?
- Kenapa Semut Berjalan Berbaris dalam Satu Garis Lurus?
- Guru-guru di Jakarta Timur Dilatih Bikin Robot untuk Pembelajaran
- Frax Pro, Teknologi Laser Baru untuk Kulit Awet Muda Tanpa Rasa Sakit
- Bukan Kamuflase, Faktanya Bunglon Ubah Warna Kulit Sesuai "Mood"
- Benarkah Anjing Tidak Suka Berpergian?
- Produk Kemasan Saset: Untung atau Buntung?
- Menghadap Prabowo, AHY: Beliau Ingin Pembangunan ke Depan Sukses
- Alasan Polri Pecat Ipda Rudy Soik Usai Ungkap Mafia BBM
- Kenapa Disebut "Kumpul Kebo", Apa Artinya dan Bagaimana Asal-usulnya?
- Datang Mengunjungi Indro Warkop, Sosok Anak Kedua Dono Jadi Sorotan
- Benarkah Anjing Tidak Suka Berpergian?
- Produk Kemasan Saset: Untung atau Buntung?
- Kisah Tragis Penelope, Hiu Hamil yang Dimangsa Hiu Lebih Besar
- Menggagas Satelit Konstelasi Pemantau Bumi Nusantara
- Kisah Pencurian Mona Lisa 113 Tahun Lalu yang Membuatnya Dikenal Dunia