Guru-guru di Jakarta Timur Dilatih Bikin Robot untuk Pembelajaran
JAKARTA, - Pada Juli hingga Agustus 2024, sebuah inisiatif menarik diadakan di Jakarta Timur, yang berfokus pada pengembangan kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi robotik di kelas.
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama dengan GAIN-IETTI Malaysia dan MGMP IPA SMP Wilayah 1 Jakarta Timur menyelenggarakan Workshop of STEM-Robotic Based Learning.
Baca juga: LPPM UNJ Selenggarakan Project Learning Bertema STEM-Robotik
Dalam rilis yang diterima , Selasa (17/9/2024), selama satu bulan, para guru SMP di Jakarta Timur mendapat pelatihan intensif, baik secara langsung di lapangan maupun online melalui Zoom.
Tidak hanya teori, tetapi juga praktik langsung menggunakan robot-robot seperti Sphero Indi dan Wiggle Bot, yang didesain khusus untuk meningkatkan keterampilan berpikir komputasional dan teknik rekayasa.
Mengapa STEM dan robotik penting untuk pembelajaran?
Dalam beberapa tahun terakhir, pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) semakin dipandang sebagai pondasi penting dalam pendidikan modern.
Bagi siswa, keterampilan STEM memberikan bekal untuk memahami masalah-masalah kompleks di dunia nyata dan mencari solusinya dengan pendekatan ilmiah.
Tapi, untuk memastikan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, peran guru tidak bisa diabaikan. Di sinilah pelatihan seperti ini menjadi sangat krusial.
Bayangkan, di dalam kelas, seorang guru mengajarkan konsep fisika tentang gerak dengan bantuan robot.
Siswa bisa melihat langsung bagaimana konsep itu bekerja dalam bentuk nyata.
Dengan Sphero Indi, misalnya, siswa bisa belajar cara memprogram gerakan robot sehingga mereka terpapar pada logika pemrograman dan kreativitas dalam satu waktu.
Baca juga: Mahasiswa dan Dosen UNJ Ciptakan Solusi Digital untuk Posyandu Ciracas
Kolaborasi internasional untuk pendidikan yang lebih baik
Pelatihan ini adalah contoh bagaimana kerjasama internasional dapat mendorong inovasi dalam pendidikan.
GAIN-IETTI dari Malaysia, dengan pengalaman mereka dalam pengembangan teknologi edukasi, membawa perspektif baru dan alat-alat yang dapat langsung diterapkan dalam pembelajaran.
Menariknya, pelatihan ini juga disambut antusias oleh para guru, yang mungkin sebelumnya tidak terbiasa menggunakan robot di kelas mereka.
Dewi Muliyati, dosen Pendidikan Fisika UNJ sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan ini, menekankan pentingnya integrasi antara teori dan praktik dalam pelatihan ini.
Menurutnya, kombinasi sesi daring dan luring menjadi kunci dalam keberhasilan pelatihan ini, karena mempermudah guru untuk belajar tanpa meninggalkan tugas utama mereka di sekolah.
Terkini Lainnya
- Cendana Aceh dan NTT Berkerabatkah?
- Apakah Virus Sudah Ada di Bumi Sebelum Sel?
- Bagaimana Cara Sinar Matahari Bantu Tubuh Produksi Vitamin D?
- Pertautan Idiom, Globalisasi, dan Kekuasaan
- Kenapa Uban Makin Banyak Seiring Bertambah Tua?
- Tak Ada Alasan Astronomi, Kenapa Ada 7 Hari dalam Seminggu?
- Terbang di Langit, Mengapa Pesawat Tidak Tersambar Petir?
- Kenapa Semut Berjalan Berbaris dalam Satu Garis Lurus?
- Guru-guru di Jakarta Timur Dilatih Bikin Robot untuk Pembelajaran
- Frax Pro, Teknologi Laser Baru untuk Kulit Awet Muda Tanpa Rasa Sakit
- Bukan Kamuflase, Faktanya Bunglon Ubah Warna Kulit Sesuai "Mood"
- Benarkah Anjing Tidak Suka Berpergian?
- Produk Kemasan Saset: Untung atau Buntung?
- Kisah Tragis Penelope, Hiu Hamil yang Dimangsa Hiu Lebih Besar
- Menggagas Satelit Konstelasi Pemantau Bumi Nusantara
- BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 30 September-1 Oktober 2024
- Serangan Udara Rusia Hantam Zaporizhzhia Ukraina 10 Kali, 11 Orang Luka
- Frax Pro, Teknologi Laser Baru untuk Kulit Awet Muda Tanpa Rasa Sakit
- Bukan Kamuflase, Faktanya Bunglon Ubah Warna Kulit Sesuai "Mood"
- Benarkah Anjing Tidak Suka Berpergian?
- Produk Kemasan Saset: Untung atau Buntung?
- Kisah Tragis Penelope, Hiu Hamil yang Dimangsa Hiu Lebih Besar