Terbang di Langit, Mengapa Pesawat Tidak Tersambar Petir?
- Memasuki musim penghujan seperti saat ini, kerap menimbulkan kekhawatiran saat harus berpergian dengan pesawat.
Selain karena khawatir adanya turbulensi, tapi juga kekhawatiran pesawat tersambar petir.
Baca juga: Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?
Tapi, kita jarang melihat adanya berita tentang pesawat tersambar petir. Menurut National Weather Service milik pemerintah AS, pesawat komersial di negeri Paman Sam tersebut rata-rata tersambar petir satu atau dua kali dalam setahun.
Meski begitu, sangat jarang terdengar adanya kecelakaan pesawat yang fatal akibat sambaran petir ini. Kok bisa ya?
Penampakan saat pesawat tersambar petir
Sebelum membahas alasan di balik ketahanan pesawat terhadap petir, kita perlu tahu dulu kapan biasanya petir menyambar pesawat.
Ya, kemungkinan sebuah pesawat tersambar petir tidak dapat dihindari.
Dikutip dari Simple Flying, kebanyakan sambaran petir ini terjadi di ketinggian 1,5 hingga 4,5 km. Ketinggian ini biasanya terjadi saat fase take-off atau landing.
Tapi, meski pesawat tersambar petir, penumpang biasanya hanya melihat kilatan cahaya atau mendengar suara keras tanpa kerusakan yang berarti.
Ini karena pesawat komersial modern telah dirancang untuk menyalurkan listrik dari sambaran petik dengan aman di sepanjang permukaan luarnya.
Permukaan luar pesawat sendiri sudah terbuat dari material konduktif atau dilapisi lapisan proteksi khusus.
Baca juga: Adakah Kemungkinan Selamat dari Kecelakaan Pesawat?
Cara pesawat "melawan" petir
Dilansir dari Illumin Magazine milik University of Southern California, teknologi utama yang digunakan untuk melindungi pesawat dari petir adalah konsep sangkar Faraday atau Faraday Cage.
Ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1836, sangkar Faraday adalah struktur konduktif yang mampu menyalurkan energi listrik di sepanjang permukaan luar tanpa mempengaruhi bagian dalamnya?.
Pada pesawat, prinsip ini diimplementasikan melalui bahan konduktif (biasanya logam) yang melapisi bagian luar pesawat. Ini berguna untuk melindungin bagian dalam pesawat dari medan elektromagnetik.
Sangkar dapat melindungi bagian dalam dengan mendistribusikan muatan listrik melalui bahan sangkar.
Awalnya, konsep ini dibuat dengan menenun kawat kasa tembaga yang dipasang di sekeliling permukaan luar pesawat.
Terkini Lainnya
- Inovasi AI: Masa Depan yang Didorong oleh Data Cerdas
- Perempuan dalam Ilmu Pengetahuan: Menjembatani Kesenjangan Gender dalam Dunia Riset
- Cendana Aceh dan NTT Berkerabatkah?
- Apakah Virus Sudah Ada di Bumi Sebelum Sel?
- Bagaimana Cara Sinar Matahari Bantu Tubuh Produksi Vitamin D?
- Pertautan Idiom, Globalisasi, dan Kekuasaan
- Kenapa Uban Makin Banyak Seiring Bertambah Tua?
- Tak Ada Alasan Astronomi, Kenapa Ada 7 Hari dalam Seminggu?
- Terbang di Langit, Mengapa Pesawat Tidak Tersambar Petir?
- Kenapa Semut Berjalan Berbaris dalam Satu Garis Lurus?
- Guru-guru di Jakarta Timur Dilatih Bikin Robot untuk Pembelajaran
- Frax Pro, Teknologi Laser Baru untuk Kulit Awet Muda Tanpa Rasa Sakit
- Bukan Kamuflase, Faktanya Bunglon Ubah Warna Kulit Sesuai "Mood"
- Benarkah Anjing Tidak Suka Berpergian?
- Produk Kemasan Saset: Untung atau Buntung?
- "Sumpit" SpaceX Berhasil Tangkap Roket Pendorong Starship Saat Mendarat ke Bumi
- Rekam Setelah Ditalak, Kimberly Ryder Kena Tamparan Edward Akbar
- Kenapa Semut Berjalan Berbaris dalam Satu Garis Lurus?
- Guru-guru di Jakarta Timur Dilatih Bikin Robot untuk Pembelajaran
- Frax Pro, Teknologi Laser Baru untuk Kulit Awet Muda Tanpa Rasa Sakit
- Bukan Kamuflase, Faktanya Bunglon Ubah Warna Kulit Sesuai "Mood"
- Benarkah Anjing Tidak Suka Berpergian?