Tak Ada Alasan Astronomi, Kenapa Ada 7 Hari dalam Seminggu?
- "Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu itu nama-nama hari". Anda mungkin cukup akrab dengan lirik lagu anak-anak ini.
Atau jika kurang familiar, lirik lagu Seven yang dinyanyikan Jungkook BTS "Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday, Saturday, Sunday (a week)" mungkin terdengar lebih akrab.
Kesamaan dua lagu di atas adalah menunjukkan bahwa dalam seminggu ada tujuh hari. Namun, pernahkah terpikirkan, kenapa ya dalam seminggu ada tujuh hari?
Baca juga: Asal-usul Nama-nama Hari dalam Seminggu
Seperti yang kita tahu, waktu sehari didasari oleh rotasi Bumi. Lalu, waktu satu bulan dipengaruhi oleh siklus bulan.
Sedangkan waktu satu tahun didasari lamanya Bumi mengelilingi matahari atau disebut revolusi Bumi.
Akan tetapi, anehnya, waktu seminggu seolah muncul tanpa alasan astronomis yang jelas. Sebenarnya, apa yang mendasari pembagian tujuh hari dalam seminggu ini ya?
Asal-usul tujuh hari dalam seminggu
Dikutip dari Discover Magazine, semua ini berawal dari bangsa Babilonia kuno, yang tinggal di wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Irak.
Bangsa ini adalah pengamat bintang yang ulung dan sangat tertarik dengan perubahan fase bulan.
Berdasarkan perhitungan mereka, bulan membutuhkan waktu sekitar 29,5 hari untuk menyelesaikan satu siklus penuhnya.
Namun, mereka merasa angka 29,5 hari ini terlalu rumit untuk digunakan sehari-hari. Akhirnya bangsa Babilonia membulatkannya menjadi 28 hari dan membaginya menjadi 4 periode.
Dari hal tersebut didapati masing-masing periode tujuh hari.
Baca juga: Kenapa dalam Seminggu Ada 7 Hari?
Meski angka tujuh ini tidak sepenuhnya cocok dengan tahun matahari, yaitu 365,25 hari, tapi masyarakat Babilonia saat itu merasa pembagian ini lebih mudah dikelola.
Selain membagi waktu seminggu ada tujuh hari, bangsa Babilonia kuno juga menambahkan hari-hari kabisat dalam kalender mereka agar tetap sinkron dengan fase bulan yang sebenarnya.
Simbol benda langit
Namun, pembagian tujuh hari dalam seminggu juga didasari hal lain.
Menurut Britanicca, bangsa Babilonia menamai setiap hari berdasarkan benda langit yang mereka kenal. Benda langit yang awalnya menjadi nama hari adalah Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.
Terkini Lainnya
- Hubble Ungkap Keindahan Nebula Orion, Tempat Lahirnya Bintang-Bintang
- Mars dan Bulan Serigala Tampak Malam-malam Ini
- Tahun 2024 Menjadi Tahun Terpanas dalam Sejarah
- Misteri Cahaya Putih Aurora Borealis Terpecahkan
- Hewan Apa yang Memiliki Ekor Terpanjang?
- Ini Rayuan Terbaik Menurut Ilmu Pengetahuan
- Inilah Foto Close-up Pertama Sebuah Bintang di Luar Galaksi Kita
- Dinosaurus Tertua di Amerika Utara Ditemukan, Muncul Pertanyaan Baru
- Harta Karun Romawi Berusia 1.700 Tahun Ditemukan di Luksemburg
- Malam Ini, Penampakan Langka Asteroid Raksasa Bisa Dilihat dari Bumi
- Ikan Medaka Kawin hingga 19 Kali Sehari!
- Rahasia Panjang Umur: Mengurangi Kalori dan Makan di Waktu yang Tepat
- Lobster Hias Berwarna Cerah dari Indonesia Ternyata Spesies Baru
- Januari 2025, Kesempatan untuk Mengamati Planet Mars Lebih Dekat
- Terapi Latihan Fisik Disebut Efektif Mengobati Gagal Jantung
- Terbang di Langit, Mengapa Pesawat Tidak Tersambar Petir?
- Kenapa Semut Berjalan Berbaris dalam Satu Garis Lurus?
- Guru-guru di Jakarta Timur Dilatih Bikin Robot untuk Pembelajaran
- Frax Pro, Teknologi Laser Baru untuk Kulit Awet Muda Tanpa Rasa Sakit
- Bukan Kamuflase, Faktanya Bunglon Ubah Warna Kulit Sesuai "Mood"