Kenapa Uban Makin Banyak Seiring Bertambah Tua?
- Setiap orang pasti akan mengalami rambut beruban seiring bertambahnya usia.
Fenomena rambut memutih ini seringkali menimbulkan pertanyaan kenapa semakin tua, makin banyak uban di rambut?
Ya, rambut beruban memang bagian alami dari penuaan. Pada usia 30-an, banyak orang mulai melihat ada uban di rambut mereka.
Baca juga: Apa Saja Bahan Alami yang Bisa Menghilangkan Uban?
Di usia 50 tahun, rata-rata 50 persen rambut kita telah beruban.
Penurunan melanin di rambut
Dikutip dari Colorado State University, hal ini terjadi karena menurunnya produksi melanin di rambut, pigmen yang bertanggung jawab memberikan warna rambut.
Melanin tidak hanya memberikan warna di rambut, tapi juga di kulit dan mata kita.
Nah, di rambut, melanin diproduksi oleh sel melanosit. Sel-sel ini memproduksi dua melanin utama, yaitu eumelanin dan pheomelanin.
Eumelanin adalah pigmen yang membuat rambut menjadi hitam atau cokelat. Sedangkan pheomelanin adalah pigmen yang membuat rambut berwarna merah atau pirang.
Jadi, jika rambut Anda berwarna hitam, berarti eumelanin di rambut ada banyak. Sebaliknya, jika rambut Anda kemerahan, berarti ada lebih banyak pheomelanin disbanding eumelanin.
Seiring bertambahnya usia, sel melanosit di rambut jumlahnya menurun. Ini karena sel-sel ini akan mati seiring penuaan.
Akibatnya, produksi melanin juga berkurang. Inilah yang membuat rambut mulai berwarna abu-abu atau putih sering bertambahnya usia.
Lama kelaman, produksi melanin ini akan berhenti total dan membuat rambut putih sepenuhnya.
Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Uban Secara Alami, Salah Satunya Menggunakan Jahe
Genetik dan ras juga berpengaruh pada uban
Selain penuaan alami, rambut beruban juga dipengaruhi oleh faktor ras.
Dilansir dari WebMD, orang kulit putih biasanya mulai beruban di usia pertengahan 30-an, orang Asia di akhir 30-an, dan orang kulit hitam di pertengahan 40-an.
Namun, kebanyakan orang akan mulai memperlihatkan banyak uban di rambutnya di usia 50 tahun.
Terkini Lainnya
- Inovasi AI: Masa Depan yang Didorong oleh Data Cerdas
- Perempuan dalam Ilmu Pengetahuan: Menjembatani Kesenjangan Gender dalam Dunia Riset
- Cendana Aceh dan NTT Berkerabatkah?
- Apakah Virus Sudah Ada di Bumi Sebelum Sel?
- Bagaimana Cara Sinar Matahari Bantu Tubuh Produksi Vitamin D?
- Pertautan Idiom, Globalisasi, dan Kekuasaan
- Kenapa Uban Makin Banyak Seiring Bertambah Tua?
- Tak Ada Alasan Astronomi, Kenapa Ada 7 Hari dalam Seminggu?
- Terbang di Langit, Mengapa Pesawat Tidak Tersambar Petir?
- Kenapa Semut Berjalan Berbaris dalam Satu Garis Lurus?
- Guru-guru di Jakarta Timur Dilatih Bikin Robot untuk Pembelajaran
- Frax Pro, Teknologi Laser Baru untuk Kulit Awet Muda Tanpa Rasa Sakit
- Bukan Kamuflase, Faktanya Bunglon Ubah Warna Kulit Sesuai "Mood"
- Benarkah Anjing Tidak Suka Berpergian?
- Produk Kemasan Saset: Untung atau Buntung?
- Menghadap Prabowo, AHY: Beliau Ingin Pembangunan ke Depan Sukses
- Alasan Polri Pecat Ipda Rudy Soik Usai Ungkap Mafia BBM
- Kenapa Disebut "Kumpul Kebo", Apa Artinya dan Bagaimana Asal-usulnya?
- Datang Mengunjungi Indro Warkop, Sosok Anak Kedua Dono Jadi Sorotan
- Tak Ada Alasan Astronomi, Kenapa Ada 7 Hari dalam Seminggu?
- Terbang di Langit, Mengapa Pesawat Tidak Tersambar Petir?
- Kenapa Semut Berjalan Berbaris dalam Satu Garis Lurus?
- Guru-guru di Jakarta Timur Dilatih Bikin Robot untuk Pembelajaran
- Frax Pro, Teknologi Laser Baru untuk Kulit Awet Muda Tanpa Rasa Sakit