Ancaman Nyata untuk Nepenthes rigidifolia, Ini Faktanya
Oleh: Syaiful Azhary
NEPENTHES rigidifolia atau kantong semar menjadi salah satu spesies tanaman sangat terancam punah karena aktivitas antropogenik manusia.
Pemanfaatan lahan dan penebangan liar menjadi ancaman nyata yang menempatkan tumbuhan ini di ujung tanduk, pilihannya ada di kita apakah kita akan membiarkan tanaman ini akan punah begitu saja?
Baca juga: Penyelamatan Nepenthes rigidifolia, Kantong Semar Asli Sumatera Utara
Nepenthes rigidifolia: keindahan tanaman Karnivora dari Sumatera
Nepenthes rigidifolia adalah tanaman kantong semar unik. Tumbuhan ini asli dari Sumatra, Indonesia.
Spesies ini dikenal karena kantongnya yang keras. Kantong tersebut berfungsi sebagai perangkap serangga.
Kantong semar ini adalah tanaman karnivora. Nepenthes rigidifolia menangkap serangga dengan kantongnya.
Serangga yang terperangkap kemudian dicerna. Proses ini memberikan nutrisi tambahan bagi tumbuhan.
Nepenthes rigidifolia biasanya hidup di habitat pegunungan. Tumbuhan ini biasanya ditemukan pada ketinggian 1.000 hingga 1.500 meter.
Lingkungan alaminya lembap dan berkabut. Tanahnya cenderung asam dengan sedikit nutrisi. Secara kasat mata, tanaman ini memiliki batangnya tinggi (lebih dari 5 meter), dengan diameter sekitar 1 cm.
Bagian atas batang berwarna hijau, memberikan tampilan segar pada tanaman ini. Daunnya tebal dan kaku, teksturnya menyerupai kulit.
Bentuknya bulat telur atau lonjong. Urat daun terlihat jelas, terutama di bagian atas, menambah daya tarik visual tanaman ini.
Baca juga: Nepenthes Putaiguneung Spesies Baru Tanaman Karnivora Endemik Sumatera
Sulurnya bisa mencapai 27 cm, dengan warna bervariasi dari hijau hingga merah kecokelatan, menciptakan kombinasi warna yang menawan.
Kantong bagian atas Nepenthes rigidifolia berbentuk oval lebar, ditutupi bercak hijau kehitaman.
Tingginya sekitar 13 cm, dengan permukaan luar yang ditutupi rambut pendek dan lebat. Zona kelenjar di dalam kantong sedikit melebar, dengan diameter mencapai 12 cm, menciptakan bentuk oval yang memikat.
Sayap kantong sedikit mengecil, berukuran sekitar 12 cm panjangnya. Kelopaknya berbentuk oval, dengan panjang hingga 4,5 cm.
Terkini Lainnya
- Era Baru Pengelolaan Dana Riset
- 20 Tahun Pasca-Tsunami Aceh: Pelajaran dan Kesiapan Hadapi Megathrust
- Hilirisasi Ekonomi Biru untuk Masyarakat
- Kisah Fadel Noorandi, Penyintas Talasemia yang Berhasil Finish Singapore Marathon 2024
- Gewang: Potensi Lokal yang Menyelamatkan Nusa Tenggara Timur
- Peran Strategis Humas Pemerintah dalam Mendukung Kepemimpinan Prabowo-Gibran
- Ancaman Nyata untuk Nepenthes rigidifolia, Ini Faktanya
- Tim PKM-KKN UNJ Buat KMS Online untuk Pantau Tumbuh Kembang Anak di Mana Saja
- Hutan untuk Riset Bioprospeksi Berkelanjutan Menuju Indonesia Maju
- Teknologi Peremajaan Kulit ala Korea Terbaru Hadir di Indonesia
- Siapa Penutur Pertama Bahasa Inggris?
- Masih Adakah Partai Politik?
- Analisis Nitrogen dan Protein Lebih Cepat dan Akurat dengan Teknologi Terbaru
- Urgensi Riset Ionosfer, Mengurai Asa Pasca-Bencana
- Di Balik Layar Perubahan: Peran Krusial Humas Pemerintah
- Tim PKM-KKN UNJ Buat KMS Online untuk Pantau Tumbuh Kembang Anak di Mana Saja
- Teknologi Peremajaan Kulit ala Korea Terbaru Hadir di Indonesia
- Masih Adakah Partai Politik?
- Siapa Penutur Pertama Bahasa Inggris?
- Hutan untuk Riset Bioprospeksi Berkelanjutan Menuju Indonesia Maju