Di Manakah Tempat yang Paling Mungkin Menemukan Kehidupan di Mars?
![Lekukan raksasa di permukaan Planet Mars. Fitur geologis ini diambil robot pengorbit ESA.](https://asset.kompas.com/crops/YZH6aZuJhVohrNpDzrrDuYgG1B0=/382x0:1920x1025/1200x800/data/photo/2022/05/10/6279f73a45744.jpeg)
- Beberapa tahun yang lalu, robot penjelajah Curiosity milik NASA mengukur jejak metana di atmosfer Mars pada tingkat yang beberapa kali lebih tinggi daripada di permukaan planet. Namun beberapa bulan kemudian, metana tersebut menghilang dan muncul kembali pada akhir tahun.
Penemuan ini membuka kemungkinan menarik bahwa masih ada kehidupan di Mars, karena hal ini dapat menjelaskan variabilitas musiman keberadaan metana.
Meskipun dulunya Mars berisi lautan air dan memiliki atmosfer, kini planet merah itu menjadi gurun tandus. Kehidupan seperti apa yang mungkin menjadikan planet tersebut sebagai rumahnya? Sebagian besar kehidupan di Bumi tidak akan bertahan dalam kondisi seperti itu, namun ada subkelompok kehidupan di Bumi yang mungkin menganggap Mars sebagai tempat yang baik untuk ditinggali.
Kehidupan ini adalah metanogen, sejenis organisme bersel tunggal yang mengonsumsi hidrogen untuk energi dan mengeluarkan metana sebagai produk limbah. Metanogen dapat ditemukan di berbagai tempat yang tidak ramah lingkungan di Bumi, dan organisme serupa mungkin bertanggung jawab atas variasi tingkat metana di Mars.
Baca juga: Miliaran Tahun Lalu, Mars adalah Planet yang Dingin dan Basah
Lokasi paling cocok untu metanogen di Mars
Dalam makalah yang dipublikasikan di jurnal AstroBiology, dan tersedia di server pracetak arXiv, tim ilmuwan mencari metanogen yang tumbuh subur dalam kondisi serupa dengan apa yang mungkin ditemukan di Mars.
Para peneliti menemukan tiga potensi kondisi mirip Mars di Bumi yang menjadi tempat tinggal bagi metanogen. Yang pertama terletak jauh di dalam kerak bumi, terkadang hingga kedalaman beberapa kilometer, tempat retakan kecil pada batuan memungkinkan air dalam bentuk cair meresap ke dalamnya.
Yang kedua adalah danau yang terkubur di bawah lapisan es kutub Antartika, yang mempertahankan keadaan cair berkat tekanan es yang sangat besar di atasnya. Dan yang terakhir adalah cekungan yang sangat asin dan minim oksigen di laut dalam.
Ketiga lingkungan ini memiliki analogi seperti kondisi di Mars.
Seperti Bumi, Mars kemungkinan besar menyimpan sejumlah air cair yang terkubur di keraknya. Dan di bagian kutubnya mungkin terdapat danau air cair yang terkubur di bawahnya. Terakhir, terdapat bukti menarik —dan sangat diperdebatkan— bahwa air asin muncul di dinding kawah.
Baca juga: Ratusan Laba-Laba Hitam Misterius Terlihat di Mars
Dalam makalah barunya, para peneliti memetakan rentang suhu, tingkat salinitas, dan nilai pH di seluruh lokasi yang tersebar di seluruh Bumi. Mereka kemudian mengukur kelimpahan molekul hidrogen di lokasi tersebut, dan menentukan di mana metanogen paling berkembang.
Untuk langkah terakhir, para peneliti menyisir data yang tersedia tentang Mars untuk memperkirakan kondisi mana yang paling cocok dengan lokasi metanogen di Bumi. Mereka menemukan bahwa lokasi yang paling mungkin untuk adanya kehidupan adalah di Acidalia Planitia, sebuah dataran luas di belahan utara planet.
Atau lebih tepatnya, di bawahnya. Beberapa kilometer di bawah dataran, suhu cukup hangat untuk mendukung air dalam bentuk cair. Air tersebut mungkin memiliki tingkat pH dan salinitas yang tepat, serta memiliki molekul hidrogen terlarut yang cukup, untuk mendukung populasi makhluk mirip metanogen.
Sekarang kita hanya perlu mencari cara untuk mencapainya.
Baca juga: Embun Beku Terdeteksi di Gunung Berapi Mars
Terkini Lainnya
- Misi Pandora Akan ungkap Rahasia Atmosfer Planet Asing
- Fosil Dinosaurus Raksasa Bertanduk yang Hancur Saat Perang Dunia II Ternyata Spesies Baru
- Mengapa Luar Angkasa Terlihat Hitam dan Gelap?
- Bagaimana Ikan Mendeteksi Warna dan Cahaya?
- Teleskop Ungkap Pemandangan Lubang Hitam Supermasif Sedang Beraksi
- Teleskop Webb Menangkap Gema Cahaya di Jaring Debu Antarbintang
- Pesan Apa yang Pernah Kita Kirimkan ke Alien?
- Cara Ajaib Satwa dan Tumbuhan Beradaptasi dengan Kehadiran Manusia
- Pulau "Hantu" di Laut Kaspia: Muncul dan Hilang dengan Cepat
- Apakah Penampakan UFO Sudah Dilaporkan Sebelum Abad ke-20?
- Sebuah Asteroid akan Melayang Bersama Bumi untuk Sementara
- Kucing Terkecil di Dunia Hidup di China 300.000 Tahun Lalu
- Edwin Hubble dan Kisah Penemuan Alam Semesta Luas
- Deretan Mutiara Kosmis Ditemukan di Alam Semesta
- Mengalahkan Ular Berbisa Lewat Produksi Antivenom Rancangan AI
- Kasus Penipuan dengan AI: PM Thailand Nyaris Kena, "Brad Pitt" Gadungan Tipu Rp 13 Miliar
- Laut Tangerang yang Dipagari Bambu Sudah Bersertifikat HGB?
- Tak Ikut Campur Urusan Pernikahan Al Ghazali, Maia Estianty: Mereka yang Berhak Menentukan
- Mengisap Sebatang Rokok Bisa Mengurangi Usia 20 Menit
- Peneliti Klaim Menemukan Spesies Manusia Berkepala Besar di Asia Timur
- Penelitian: Kelelawar Mengendarai Badai untuk Bermigrasi
- Berapa Jam Duduk Dianggap Terlalu Lama dan Membahayakan Jantung?
- Bila Tidak Punah, Dinosaurus Diperkirakan Akan Mendominasi Bumi