Menurut Saksi, Ukuran Harimau Jawa Jadi Sebesar Kambing, Mengapa Begitu?
- Beberapa minggu lalu beredar video yang memperlihatkan seorang pria bernama Anang mengaku berjumpa dengan harimau. Saat itu ia sedang menyemprot tanaman di tepi hutan sekitar Jawa Tengah-DIY, saat matanya tertuju pada dua ekor macan besar dan kecil yang sedang berbaring.
Menurutnya, hewan yang dilihat adalah harimau karena memiliki pola loreng di tubuhnya. Namun ukuran macan ini disebut hanya sebesar kambing, walau lebih gemuk dan kekar.
Kesaksian lain yang disampaikan petani bernama Damin di hutan sekitar Gunung Wilis juga menyebutkan ukuran harimau yang dijumpainya sebesar kambing. Sementara kesaksian seorang penjaga hutan di Ujung Kulon belum lama ini menyebut pernah melihat harimau berukuran sebesar anjing herder.
Hal ini memunculkan pertanyaan, apakah benar yang mereka lihat itu harimau, atau macan tutul dan kucing lain yang ukurannya memang lebih kecil? Atau bila benar yang dijumpai adalah harimau, apakah spesies endemik yang tersisa di Jawa ukurannya mengecil?
Baca juga: Lama Tidak Terlihat, Seperti Apakah Harimau Jawa?
Hal ini menarik dibahas karena berdasarkan catatan, ukuran harimau Jawa adalah yang terbesar dibanding harimau Sumatra dan harimau Bali.
"Harimau Jawa ukurannya bisa sebesar kuda, dan telapaknya selebar wajah orang dewasa," ujar peneliti harimau, Didik Raharyono saat berbincang dengan , akhir Desember 2024.
Menurutnya, berdasarkan foto-foto harimau yang mati ditembak di jaman dulu, terlihat ukurannya yang besar, lebih besar dari ukuran harimau sumatra yang dijumpai saat ini.
Gambaran morfologi ukuran tubuh yang bisa dicapai oleh harimau Jawa antara lain terlihat di foto dokumen tahun 1957, yang menggambarkan seorang pemburu bernama Oscar bersama harimau buruannya di Kendeng Lembu, Banyuwangi. Dalam foto itu, terlihat betapa harimau Jawa memiliki ukuran tubuh sangat besar, dengan tapak kaki selebar wajah manusia, yang konon bisa membunuh seekor sapi dengan sekali hantam.
Berbagai catatan dari peneliti Belanda juga menyebutkan ukuran rata-rata harimau Jawa lebih besar dari harimau Sumatera dan harimau Bali, bahkan sedikit lebih besar dari harimau Malaya dengan panjang rata-rata 200-245 cm. Berat jantan berkisar antara 100-140 kg dan betina berkisar antara 75-115 kg.
Baca juga: Banyak Kisah Perjumpaan Tapi Minim Bukti, Apakah Harimau Jawa Masih Ada?
Cerita soal ukuran harimau Jawa juga tertuang dalam Babad Lakbok, sebuah naskah sejarah yang ditulis R. Muh. Sabri Wiraatmadja mulai 1925 dan selesai tahun 1937.
Lakbok adalah nama tempat yang asalnya merujuk pada keberadaan harimau besar di sana. Menurut R. A. Danadibrata dalam Kamus Bahasa Sunda, "Lakbok" adalah bahasa Sunda kuno yang artinya maung nu gedé pisan (harimau yang sangat besar).
Nama ini dilekatkan pada seekor harimau besar yang hidup di daerah lahan gambut di Ciamis. Saat hutan dan rawa dibuka untuk dijadikan permukiman dan lahan pertanian, para binatang pun terdesak dan pergi menjauh, salah satunya yaitu lakbok.
Harimau besar yang mulai kehabisan tempat bersembunyi itu kabur ke hutan Cimadang di daerah Padaherang dan menyerang manusia, namun akhirnya mati dikepung pemburu.
Dalam jurnal Planning Tiger Recovery: Understanding Intraspecific Variation for Effective Conservation, Wilting et al. Sci. Adv. 2015;1:e1400175, juga disebutkan bahwa harimau Jawa merupakan subspesies terbesar di Kepulauan Sunda, diikuti harimau Sumatera dan Bali.
Baca juga: Mengapa Harimau Bisa Jadi Pemakan Manusia?
Lalu mengapa cerita orang-orang yang mengaku bertemu harimau loreng menyebutkan ukurannya hanya sebesar kambing?
Terkini Lainnya
- Misi Pandora Akan ungkap Rahasia Atmosfer Planet Asing
- Fosil Dinosaurus Raksasa Bertanduk yang Hancur Saat Perang Dunia II Ternyata Spesies Baru
- Mengapa Luar Angkasa Terlihat Hitam dan Gelap?
- Bagaimana Ikan Mendeteksi Warna dan Cahaya?
- Teleskop Ungkap Pemandangan Lubang Hitam Supermasif Sedang Beraksi
- Teleskop Webb Menangkap Gema Cahaya di Jaring Debu Antarbintang
- Pesan Apa yang Pernah Kita Kirimkan ke Alien?
- Cara Ajaib Satwa dan Tumbuhan Beradaptasi dengan Kehadiran Manusia
- Pulau "Hantu" di Laut Kaspia: Muncul dan Hilang dengan Cepat
- Apakah Penampakan UFO Sudah Dilaporkan Sebelum Abad ke-20?
- Sebuah Asteroid akan Melayang Bersama Bumi untuk Sementara
- Kucing Terkecil di Dunia Hidup di China 300.000 Tahun Lalu
- Edwin Hubble dan Kisah Penemuan Alam Semesta Luas
- Deretan Mutiara Kosmis Ditemukan di Alam Semesta
- Mengalahkan Ular Berbisa Lewat Produksi Antivenom Rancangan AI
- Kasus Penipuan dengan AI: PM Thailand Nyaris Kena, "Brad Pitt" Gadungan Tipu Rp 13 Miliar
- Laut Tangerang yang Dipagari Bambu Sudah Bersertifikat HGB?
- Tak Ikut Campur Urusan Pernikahan Al Ghazali, Maia Estianty: Mereka yang Berhak Menentukan
- Aktivitas Misterius Objek Luar Angkasa "Chiron" Memunculkan Pertanyaan Baru
- Kapan Waktu Makan Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan?
- Sisa Supernova Raksasa Ternyata Lebih Dekat dari Bumi
- Catat Waktunya: Fenomena Langit Sepanjang Tahun 2025
- Apakah Puasa Intermiten Menghambat Pertumbuhan Rambut?