Ikan Medaka Kawin hingga 19 Kali Sehari!
- Dalam dunia hewan, memahami proses kawin menjadi kunci untuk mengungkap cara spesies bertahan hidup. Pada hewan yang memiliki banyak pasangan dan melakukan fertilisasi di luar tubuh, seperti kebanyakan ikan, pejantan harus mengeluarkan sperma beberapa kali dalam sehari. Namun, produksi sperma membutuhkan energi dan waktu.
Lalu, jika pejantan kawin berkali-kali dalam sehari, apakah sperma-nya subur dan mampu bisa membuahi telur betina?
Para ahli perilaku ikan dari Osaka Metropolitan University baru-baru ini menemukan batas kapasitas kawin harian ikan medaka atau ikan padi (genus Oryzias). Dalam penelitian yang diterbitkan di Royal Society Open Science, Dr. Yuki Kondo, Prof. Masanori Kohda, dan Prof. Satoshi Awata memaparkan bagaimana kawin berulang memengaruhi jumlah sperma, tingkat fertilisasi, serta perilaku jantan dan betina.
"Medaka termasuk ikan yang melakukan fertilisasi di luar tubuh, di mana telur dan sperma dilepaskan ke air," jelas Dr. Kondo. "Karena sulit mengumpulkan gamet ini, jumlah sperma dan tingkat fertilisasi dalam kawin berulang sebelumnya masih menjadi misteri."
Dengan metode pengukuran sperma yang dikembangkan tim, eksperimen ini berhasil dilakukan.
Baca juga: 5 Hewan yang Bisa Melahirkan Tanpa Kawin
Hasil Eksperimen
Penelitian menunjukkan bahwa pejantan medaka mampu kawin rata-rata 19 kali dalam sehari. Pada tiga kawin pertama, mereka melepaskan lebih dari 50% total sperma harian. Tingkat fertilisasi mendekati 100% di awal, tetapi menurun drastis setelah kawin ke-10. Pada beberapa kasus, fertilisasi bahkan tidak terjadi sama sekali di kawin terakhir.
"Betina medaka menghasilkan telur sekali sehari dan melepaskan semua telurnya saat kawin," ungkap Dr. Kondo. "Namun, banyak telur terbuang sia-sia jika betina kawin dengan pejantan yang sudah kehabisan sperma."
Prof. Awata menegaskan bahwa ini adalah studi pertama yang secara kuantitatif menunjukkan batas kapasitas kawin harian medaka. "Penelitian kami memberikan wawasan penting tentang hubungan antara produksi gamet dan seleksi seksual."
Studi ini menyoroti pentingnya memahami strategi reproduksi dan alokasi energi pada hewan. Pengetahuan ini memiliki implikasi bagi program konservasi dan pembiakan.
Hasil penelitian juga menunjukkan adanya tekanan evolusi bagi medaka, baik jantan maupun betina, untuk mengoptimalkan strategi kawin. Pejantan perlu menyeimbangkan jumlah kawin dengan kualitas sperma, sementara betina harus selektif dalam memilih pasangan demi memastikan keberhasilan fertilisasi.
Meski populer di Jepang, tetapi penyebaran ikan sepanjang 2-4 cm ini meluas di banyak negara perairan di Asia, termasuk Indonesia. Spesies ikan ini secara global sebanyak 30 spesies, dan 14 spesies dari Indonesia.
Ikan ini dikenal memiliki daya tahan cuaca dan dapat hidup di beragam cuaca dengan kisaran temperatur antara 6-40 derajat Celsius. Ia memiliki variasi warna unik dengan variasi dari coklat atau kuning emas, putih, kuning krem atau oranye, dan bisa hidup di perairan laut, payau, dan tawar.
Baca juga: 5 Hewan dengan Ritual Kawin yang Unik, Ada yang Berkelahi hingga Menipu Pasangan
Terkini Lainnya
- Harta Karun Romawi Berusia 1.700 Tahun Ditemukan di Luksemburg
- Malam Ini, Penampakan Langka Asteroid Raksasa Bisa Dilihat dari Bumi
- Ikan Medaka Kawin hingga 19 Kali Sehari!
- Rahasia Panjang Umur: Mengurangi Kalori dan Makan di Waktu yang Tepat
- Lobster Hias Berwarna Cerah dari Indonesia Ternyata Spesies Baru
- Januari 2025, Kesempatan untuk Mengamati Planet Mars Lebih Dekat
- Terapi Latihan Fisik Disebut Efektif Mengobati Gagal Jantung
- Mengapa Kebakaran Masih Terjadi di Los Angeles pada Musim Dingin?
- Makin Banyak Puing Antariksa Jatuh dari Langit
- Astronom Temukan 44 Bintang Kuno dengan Teknik Lensa Gravitasi
- Gigi Macan Bertaring Pedang Efektif Menggigit Mangsa, tapi Juga Rentan
- Wahana Luar Angkasa Memotret Kutub Utara Merkurius dengan Jelas
- Mengapa Burung Mengeluarkan Beragam Suara Saat Berkicau?
- Ilmuwan Korea Kembangkan Baterai yang Bisa Terisi Penuh dalam 12 Menit
- Kiss and Capture, Tabrakan yang Mengikat Pluto dan Charon Selamanya
- Demam Berburu Koin Jagat, Apa yang Perlu Diketahui?
- Rahasia Panjang Umur: Mengurangi Kalori dan Makan di Waktu yang Tepat
- Lobster Hias Berwarna Cerah dari Indonesia Ternyata Spesies Baru
- Januari 2025, Kesempatan untuk Mengamati Planet Mars Lebih Dekat
- Terapi Latihan Fisik Disebut Efektif Mengobati Gagal Jantung
- Mengapa Kebakaran Masih Terjadi di Los Angeles pada Musim Dingin?