airtronicfirearms.com

Mineral Penting untuk Kehidupan Ditemukan di Asteroid Bennu

Gambar mosaik asteroid Bennu ini terdiri dari 12 gambar PolyCam yang dikumpulkan pada 2 Desember oleh pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx dari jarak 15 mil.
Lihat Foto

- Sampel yang dibawa kembali ke Bumi dari asteroid Bennu pada tahun 2023 mengungkapkan penemuan mengejutkan: adanya blok pembangun kehidupan, termasuk asam amino serta kelima nukleobasa yang menyusun DNA dan RNA.

Penemuan lingkungan yang kaya akan senyawa organik dan air garam di Bennu menunjukkan bahwa kondisi yang memungkinkan terbentuknya senyawa organik ternyata ada di luar Bumi. Hal ini mendukung teori bahwa asteroid mungkin telah membawa bahan dasar kehidupan ke planet kita miliaran tahun lalu.

Baca juga: Potongan Asteroid Bennu Pertama Telah Mendarat di Bumi

Fakta Menarik Tentang Bennu

Bennu adalah asteroid kaya karbon yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu sebagai bagian dari benda induknya. NASA mengirim misi OSIRIS-REx pada tahun 2016 untuk mengumpulkan sampel dari Bennu. Misi ini berhasil membawa pulang 120 gram sampel pada September 2023.

Sejak saat itu, para ilmuwan terus menganalisis komposisi kimia dari sampel tersebut. Salah satu temuan paling mengejutkan adalah adanya senyawa natrium karbonat—dikenal sebagai soda ash atau trona—yang belum pernah ditemukan dalam sampel asteroid atau meteorit sebelumnya.

Mineral ini menunjukkan bahwa tubuh induk Bennu mungkin memiliki lingkungan kaya air yang menguap dan meninggalkan endapan garam mirip dengan danau asin di Bumi.

Baca juga: Apa Perbedaan Asteroid dan Komet?

Temuan yang Mengejutkan

Sebuah studi yang dipublikasikan di Nature Astronomy mengungkap bahwa sampel dari asteroid Bennu mengandung berbagai molekul organik. Para ilmuwan menemukan 14 dari 20 asam amino yang digunakan untuk membangun protein di Bumi, serta 19 asam amino non-protein yang jarang atau tidak ditemukan dalam biologi yang kita kenal. 

Tak hanya itu, kelima nukleobasa utama—adenin, guanin, sitosin, timin, dan urasil—yang merupakan komponen penting dalam DNA dan RNA juga berhasil diidentifikasi.

Tim McCoy, kurator meteorit di Smithsonian dan salah satu penulis utama studi di Nature, menyatakan: "Kini kita tahu bahwa bahan mentah untuk kehidupan telah mengalami kombinasi yang sangat menarik dan kompleks di tubuh induk Bennu. Kita telah menemukan langkah berikutnya dalam jalur menuju kehidupan."

Sementara itu, Sara Russell, seorang ahli mineral kosmik dari Museum Sejarah Alam London, menambahkan: "Ini adalah pengalaman luar biasa untuk terlibat dalam misi ini dan berkolaborasi dengan ilmuwan dari seluruh dunia guna menjawab salah satu pertanyaan terbesar umat manusia: bagaimana kehidupan dimulai?"

Temuan baru ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang bagaimana lingkungan luar angkasa dapat mendukung kimia prebiotik. "Kami menemukan sesuatu yang tidak kami duga, dan itu adalah hadiah terbaik dari eksplorasi apa pun," ujar McCoy.

Saat ini, para ilmuwan masih terus menggali informasi dari sampel Bennu. Mereka ingin mengetahui seberapa jauh lingkungan asteroid ini memungkinkan perkembangan menuju kehidupan. Dengan temuan ini, kita semakin dekat untuk memahami asal-usul kehidupan di Bumi dan kemungkinan kehidupan di luar angkasa.

Baca juga: Air Terdeteksi di Permukaan Asteroid untuk Pertama Kali

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat