Mengapa Kucing Mempermainkan Mangsa Mereka?

- Jika kamu memiliki kucing yang sering berada di luar rumah, mungkin kamu pernah melihat naluri berburu mereka secara langsung. Saat berjalan di halaman, kucing tiba-tiba melompat dan mulai bermain dengan burung kecil, tikus, atau kadal. Mereka memukul, mencakar, dan menggoyang mangsanya selama beberapa menit, bahkan setelah mangsa tersebut berhenti bergerak. Kemudian, mereka dengan bangga membawa hasil buruannya ke depan pintu rumah.
Bagi pemilik kucing, perilaku ini mungkin terlihat sebagai kebiasaan lucu dan menggemaskan. Namun, bagi para konservasionis, ini adalah tindakan "mesin pembunuh" yang dapat mengancam ekosistem. Perdebatan antara pencinta kucing dan ahli konservasi pun terus berlangsung: Haruskah kucing dibiarkan berkeliaran di luar rumah?
Baca juga: Apakah Kucing Berkomunikasi dengan Ekornya?
Naluri Berburu yang Masih Kuat
Untuk memahami perilaku ini, kita perlu melihat sejarah domestikasi kucing. Menurut sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan di jurnal Nature Ecology and Evolution, kucing liar pertama kali mulai mendekati manusia sekitar 8.000 tahun lalu di Mesir dan sekitarnya.
Mereka berasal dari spesies Felis silvestris lybica atau kucing liar Afrika dan tertarik pada kota-kota karena banyaknya tikus yang menjadi makanan mereka. Manusia pun mulai membiarkan kucing tinggal di sekitar mereka karena kucing membantu mengendalikan populasi tikus yang dapat menyebarkan penyakit dan merusak hasil panen.
Namun, menurut Martina Cecchetti, seorang ilmuwan konservasi dari Universitas Exeter di Inggris, "domestikasi sejati" kucing baru terjadi sekitar 200 tahun yang lalu. Artinya, kucing belum sepenuhnya kehilangan naluri berburu mereka seperti hewan peliharaan lain yang telah didomestikasi lebih lama.
Karena masih memiliki naluri berburu dari nenek moyang mereka, kucing modern tetap terdorong untuk menangkap mangsa meskipun tidak lapar. Studi dalam The Journal of Nutrition tahun 2006 menyebutkan bahwa kucing liar berburu sepanjang hari sebagai bagian dari kelangsungan hidup mereka.
Cecchetti juga menjelaskan bahwa perilaku bermain kucing seperti memukul dan melompat sebenarnya adalah bentuk simulasi berburu. Kucing liar sering kali "bermain" dengan mangsa mereka untuk membuatnya kelelahan sebelum akhirnya memakannya. Hal ini mengurangi risiko cedera bagi kucing saat berburu.
Baca juga: Mengapa Kucing Suka Menggerakkan Kaki seperti Memijat?
Dampak Melepaskan Kucing terhadap Lingkungan
Meskipun tampak alami, kebiasaan berburu kucing dapat menimbulkan masalah ekologi yang serius. Studi tahun 2013 dalam jurnal Nature Communications memperkirakan bahwa kucing membunuh lebih dari 1,3 miliar burung dan 6,3 miliar mamalia kecil setiap tahun di Amerika Serikat saja. Sebagian besar pembunuhan ini dilakukan oleh sekitar 30 juta hingga 80 juta kucing liar dan kucing tanpa pemilik, termasuk kucing liar yang diberi makan oleh manusia.
Di beberapa wilayah, populasi kucing yang dibiarkan berkeliaran tanpa pengawasan telah meningkat pesat hingga dianggap sebagai spesies invasif. Di Polandia, misalnya, beberapa populasi kucing telah menyebabkan gangguan serius terhadap keseimbangan ekosistem lokal.
Bagaimana Mengendalikan Naluri Berburu Kucing?
Jika kamu ingin mengurangi dampak negatif dari kucing terhadap lingkungan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Cecchetti menyarankan untuk memberikan waktu bermain yang cukup bagi kucing di rumah serta memberi mereka makanan berkualitas tinggi yang kaya akan daging.
"Kucing domestik adalah karnivora obligat," kata Cecchetti, yang berarti mereka membutuhkan daging dalam makanan mereka. Jika asupan protein mereka kurang, mereka mungkin akan mencari sumber makanan lain di luar rumah.
Jika kamu memberi makan kucing liar, organisasi seperti Humane Society merekomendasikan untuk mensterilkannya. Metode ini telah terbukti efektif dalam mengendalikan populasi kucing liar dan mengurangi jumlah hewan liar yang mereka bunuh.
Namun, cara terbaik untuk memastikan kucing tidak merusak ekosistem adalah dengan menjaganya tetap di dalam rumah. Jika ingin membiarkan mereka menikmati alam, pertimbangkan untuk menggunakan tali pengaman saat membawanya keluar. Dengan cara ini, kucing tetap dapat menyalurkan naluri berburu mereka tanpa mengancam populasi satwa liar di sekitar mereka.
Baca juga: Mengapa Kucing Menggoyangkan Bokongnya Sebelum Melompat?
Terkini Lainnya
- Mengapa Kucing Mempermainkan Mangsa Mereka?
- Rahasia Bulu Beruang Kutub Tidak Membeku di Lingkungan Super Dingin
- Apa yang Menyebabkan Alexander Agung Meninggal?
- Anjing Bisa Mengetahui Jika Pemiliknya Stres, dan Itu Membuatnya Sedih
- Apakah Kucing Berkomunikasi dengan Ekornya?
- Fenomena Langka: Bulan Sabit dan Venus Akan Bersinar Terang di Langit
- Mineral Penting untuk Kehidupan Ditemukan di Asteroid Bennu
- Lubang Hitam di Galaksi "Titik Merah Kecil" 1.000 Kali Lebih Besar dari Perkiraan
- Apa yang Akan Terjadi pada Bumi jika Manusia Punah?
- Mengapa Ikan Berbau Amis?
- Apa Jadinya jika Manusia Memiliki Ekor?
- Lubang Hitam Supermasif yang Memancarkan Energi ke Bumi Ditemukan Sejauh 12,9 Miliar Tahun Cahaya
- Ancaman Apakah yang Dapat Mengakibatkan Kepunahan Manusia?
- Mengapa Makan Petai Membuat Urine Berbau Menyengat?
- Apakah Ikan Juga Merasa Haus?
- Diminta Dedi Mulyadi Jadi Penasihat Gubernur, Susi Pudjiastuti Ajukan Syarat
- 5 Fakta Kasus Oknum Polisi Memeras Pasangan Remaja di Semarang
- Rahasia Bulu Beruang Kutub Tidak Membeku di Lingkungan Super Dingin
- Apa yang Menyebabkan Alexander Agung Meninggal?
- Anjing Bisa Mengetahui Jika Pemiliknya Stres, dan Itu Membuatnya Sedih
- Apakah Kucing Berkomunikasi dengan Ekornya?
- Fenomena Langka: Bulan Sabit dan Venus Akan Bersinar Terang di Langit