airtronicfirearms.com

Semburan Energi Terlihat dari Lubang Hitam di Pusat Galaksi Bima Sakti

Teleskop Luar Angkasa James Webb telah menangkap gambar inframerah-tengah Sagitarius A*, mengisi kesenjangan pengamatan yang sudah lama ada.
Lihat Foto

- Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mendeteksi semburan energi atau flare dari lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti dalam spektrum infra merah. 

Lubang hitam yang diamati ini dikenal sebagai Sagittarius A* (Sgr A*), yang memiliki massa sekitar 4 juta kali lebih besar dari Matahari dan berjarak 26.000 tahun cahaya dari Bumi, menurut data NASA.

Di sekitar Sgr A*, terdapat cakram gas dan debu yang berputar dengan kecepatan tinggi. Dalam perjalanannya, cakram ini sering kali melepaskan semburan cahaya berenergi tinggi. Para peneliti dari Institut Max Planck untuk Astronomi Radio di Jerman menduga bahwa fenomena ini terjadi akibat gangguan pada medan magnet di sekitar lubang hitam.

Simulasi menunjukkan bahwa semburan ini kemungkinan besar muncul ketika garis-garis medan magnet bertemu dan saling terhubung, melepaskan energi dalam jumlah besar. Elektron yang terakselerasi dalam proses ini bergerak mendekati kecepatan cahaya dan menghasilkan radiasi dalam bentuk foton, atau partikel cahaya.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Lubang Hitam di Inti Gugusan Bintang Terbesar di Bima Sakti

Deteksi Baru di Spektrum Infrared Menengah

Sebelumnya, para astronom hanya dapat mengamati semburan dari Sgr A* dalam spektrum cahaya tampak gelombang pendek dan radio gelombang panjang. Namun, detail di spektrum inframerah menengah (mid-infrared) masih menjadi misteri hingga kini.

"Selama lebih dari 20 tahun, kita telah mengetahui apa yang terjadi dalam spektrum radio dan inframerah dekat, tetapi hubungan antara keduanya tidak pernah benar-benar jelas," kata Joseph Michail, salah satu penulis utama penelitian dari Harvard Center for Astrophysics. "Kini, dengan pengamatan baru di spektrum inframerah menengah, kita dapat menghubungkan keduanya."

Baca juga: Ada Berapa Lubang Hitam di Galaksi Bima Sakti?

Observasi oleh Teleskop James Webb

JWST, yang beroperasi di orbit sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi sejak 2022, mampu mendeteksi radiasi di spektrum inframerah menengah, yang sering kali dirasakan manusia sebagai panas. Pada 6 April 2024, teleskop ini menangkap semburan cahaya dari lubang hitam selama 40 menit.

Observasi ini menguatkan teori bahwa semburan energi tersebut disebabkan oleh interaksi medan magnet yang saling berpotongan. Para peneliti menemukan bahwa variasi dalam spektrum gelombang pendek sejalan dengan spektrum inframerah menengah. Ini menunjukkan bahwa elektron yang bergerak cepat memang memancarkan foton saat melewati medan magnet, melalui proses yang dikenal sebagai emisi sinkrotron.

"Meskipun pengamatan kami menunjukkan bahwa emisi inframerah menengah dari Sgr A* memang disebabkan oleh emisi sinkrotron dari elektron yang mendingin, masih banyak yang harus dipahami tentang rekoneksi medan magnet dan turbulensi dalam cakram akresi Sgr A*," kata Sebastiano von Fellenberg, salah satu penulis utama dari Institut Max Planck untuk Astronomi Radio. 

"Deteksi ini tidak hanya mengisi celah dalam pemahaman kita tentang semburan dari Sgr A*, tetapi juga membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut."

Temuan ini telah dipublikasikan di situs arXiv.org dan diterima untuk diterbitkan di jurnal ilmiah The Astrophysical Journal Letters. Dengan hasil ini, para ilmuwan dapat lebih memahami bagaimana interaksi medan magnet berperan dalam aktivitas lubang hitam dan bagaimana energi dilepaskan ke lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Fakta-fakta Menarik Galaksi Bima Sakti yang Tak Banyak Diketahui (Bagian 1)

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat