Mengapa Penting Menemukan Cadangan Air Tersembunyi di Bulan?

- Manusia semakin sering menjelajahi dan menjajaki kehidupan di luar Bumi, tetapi untuk bisa bertahan di Bulan atau Mars, sumber daya utama yang diperlukan adalah air. Tim peneliti dari UC San Diego sedang membantu mengidentifikasi sumber air di Bulan guna mendukung misi Artemis NASA, yang bertujuan untuk menjelajahi dan pada akhirnya membangun koloni di Bulan.
Para ilmuwan telah mengetahui bahwa air ada di Bulan, tetapi menemukan lokasi pastinya menjadi tantangan tersendiri. Apakah air tersembunyi di kawah, terperangkap di wilayah yang selalu gelap, atau terkonsentrasi di kutub? Menjawab pertanyaan ini adalah langkah penting dalam mendukung kehidupan jangka panjang di Bulan—sesuatu yang sebelumnya hanya ada dalam fiksi ilmiah.
Penelitian ini, yang dilakukan oleh tim dari University of California San Diego, memberikan wawasan penting dalam eksplorasi Bulan. Hasil penelitian mereka diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) dalam edisi khusus bertajuk Water on the Moon and Mars. Salah satu tokoh utama dalam penelitian ini adalah Mark Thiemens, Profesor Kimia dan Biokimia di UC San Diego, bersama putranya, Maxwell Thiemens, seorang peneliti di Vrije Universiteit Brussel.
Baca juga: Misi Eksplorasi China Temukan Sumber Air di Bulan, Seperti Apa?
Asal Usul Air di Bulan
Sejak tahun 1967, ilmuwan telah memperkirakan adanya air di Bulan. Harold Urey, seorang penerima Nobel, bersama rekannya James Arnold, adalah beberapa ilmuwan pertama yang menganalisis sampel Bulan dari misi Apollo 11. Berdasarkan penelitian terbaru, air di Bulan diduga berasal dari tiga sumber utama:
- Air asli dari Bulan (terbentuk sejak awal pembentukannya)
- Hasil interaksi angin matahari (di mana hidrogen dari matahari bereaksi dengan oksigen di permukaan Bulan)
- Deposisi dari komet (yang membawa es dan menghantam permukaan Bulan)
Pemahaman mengenai sumber air ini sangat penting bagi eksplorasi manusia di Bulan. Sama seperti di Bumi, di mana peradaban berkembang di sekitar sumber air, pengetahuan ini akan membantu menentukan lokasi terbaik untuk mendirikan pangkalan di Bulan.
Baca juga: China Ungkap Bukti Adanya Air di Bulan

Fakta Menarik tentang Bulan
- Sekitar 4,5 miliar tahun lalu, tabrakan antara Bumi dan planet lain menciptakan Bulan dari sisa-sisa puing yang mengorbit Bumi.
- Misi Apollo NASA berlangsung dari tahun 1961 hingga 1972, dengan pendaratan pertama di Bulan pada tahun 1969. Para astronot membawa kembali sekitar 382 kilogram batuan Bulan.
- Wilayah yang selalu gelap di Bulan tidak pernah terkena sinar matahari, karena poros Bulan hampir tegak lurus terhadap matahari, membuat beberapa daerah tetap dalam kegelapan selama lebih dari dua miliar tahun.
Ekstraksi Air dari Batuan Bulan
Peneliti UC San Diego, Morgan Nunn Martinez, melakukan eksperimen ekstraksi air dari sampel batuan Bulan yang dikumpulkan dalam misi Apollo 9 pada tahun 1969. Dengan memanaskan sampel ini hingga 1.000 derajat Celsius, mereka menemukan bahwa batuan Bulan ternyata cukup "basah."
Pada suhu rendah, air yang terikat lemah dengan batu dilepaskan, sementara pada suhu tinggi, molekul air yang lebih dalam juga dapat diekstraksi. Gas air yang dihasilkan kemudian dimurnikan untuk mengisolasi oksigen, memungkinkan para ilmuwan untuk menganalisis isotop oksigen guna menentukan asal usul air tersebut.
Baca juga: NASA Tentukan Titik Pendaratan Misi Pencarian Air di Bulan
Apa yang Ditemukan?
Dari hasil analisis, sebagian besar air di Bulan berasal dari proses alami di Bulan itu sendiri atau dari dampak komet yang membawa es. Berbeda dengan teori sebelumnya, angin matahari ternyata tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap keberadaan air di Bulan.
Maxwell Thiemens menjelaskan, "Penelitian ini mendukung gagasan bahwa sebagian besar air sudah ada sejak awal, dan sisanya berasal dari dampak komet. Metode yang lebih rumit, seperti air yang dihasilkan oleh angin matahari, tampaknya tidak terlalu efektif."
Misi Masa Depan: Bulan dan Mars
Penelitian ini tidak hanya berpengaruh pada eksplorasi Bulan, tetapi juga memberikan wawasan untuk misi masa depan ke Mars. Jika manusia berhasil bertahan hidup di Bulan melalui program Artemis NASA, kemungkinan untuk tinggal di Mars juga akan semakin terbuka.
"Penelitian ini bisa memberikan petunjuk penting bagi NASA mengenai lokasi air di Bulan," kata Mark Thiemens. "Tujuan utama Artemis adalah menuju Mars, dan penelitian kami menunjukkan bahwa Mars mungkin memiliki setidaknya sebanyak air yang ada di Bulan, jika tidak lebih."
Namun, menemukan air hanyalah langkah pertama. Tantangan berikutnya adalah bagaimana mengekstraksi dan menggunakannya dalam jumlah yang cukup untuk mendukung kehidupan manusia di luar Bumi.
Penelitian ini didukung oleh NASA Earth and Space Science Fellowship, Zonta International Amelia Earhart Fellowship, serta Achievement Rewards for College Scientists Fellowship. Dengan semakin berkembangnya teknologi, masa depan eksplorasi luar angkasa kian menjanjikan.
Baca juga: Misi China di Bulan Mengklaim Temukan Kandungan Air di Bulan
Terkini Lainnya
- Mengapa Penting Menemukan Cadangan Air Tersembunyi di Bulan?
- Bisakah Ikan Air Asin Hidup di Air Tawar?
- Semburan Energi Terlihat dari Lubang Hitam di Pusat Galaksi Bima Sakti
- Uniknya Nebula Mata Kucing di Konstelasi Draco
- Gen Z Kehilangan Keterampilan yang Kita Miliki Selama 5.500 Tahun: Menulis Tangan
- Cara Berkomunikasi dengan Kucing Lewat Kedipan Mata
- NASA Temukan Indikasi Lautan Tersembunyi di Uranus dan Neptunus
- Retakan Es Greenland Membesar, Waspada Kenaikan Permukaan Laut
- Benarkah Catnip Membuat Kucing Mabuk?
- Arkeolog Temukan Peta 3D Berusia 13.000 Tahun, yang Tertua?
- Apa yang Terjadi Sebelum Big Bang?
- Mengapa Cakar Kucing Bisa Disembunyikan, Sedangkan Cakar Anjing Tidak?
- Hubble Menangkap Ledakan Dahsyat Bintang Jauh
- Mendengarkan Suara Matahari, Ilmuwan Mengungkap Misteri
- Penelitian: Jawaban AI Tidak Selalu Benar dan Netral
- Heran Agnez Mo Didenda Royalti Rp 1,5 M, Melly Goeslaw Colek Raffi Ahmad dan Yovie Widianto
- Bisakah Ikan Air Asin Hidup di Air Tawar?
- Semburan Energi Terlihat dari Lubang Hitam di Pusat Galaksi Bima Sakti
- Uniknya Nebula Mata Kucing di Konstelasi Draco
- Gen Z Kehilangan Keterampilan yang Kita Miliki Selama 5.500 Tahun: Menulis Tangan
- Cara Berkomunikasi dengan Kucing Lewat Kedipan Mata