airtronicfirearms.com

- Ada teknik psikologis yang dikenal sebagai baselining.

Dilansir dari buku Cara Mengenali Pembohong-Panduan Praktis Untuk Membaca Cepat Orang (2016) oleh James W. Williams, dijelaskan mengenai baselining.

Baselining adalah proses mengenal orang-orang dalam hidup Anda dan memahami bagaimana rata-rata mereka bertindak sehari-hari.

Baca juga: 20 Contoh Perilaku Berani Membela Kebenaran

Misalnya, jika kolega Ada agak pendiam dan tidak banyak bicara, jika dia hanya mengangguk saat Anda menyapa, maka Anda menganggap hal itu sebagai hal yang biasa baginya. Dia tipe orang yang pendiam dan rendah hati.

Dengan menggunakan keterampilan yang telah Anda pelajari dalam memantau bahasa tubuh dan komunikasi verbal, Anda dapat mengetahui kapan seseorang tidak memenuhi perilaku dasarnya dan kapan mereka bertindak di luar kebiasaan.

Ketika ini terjadi, Anda mungkin mulai menyadari bahwa mereka mungkin berbohong atau dusta kepada Anda, atau setidaknya ada sesuatu yang sedang terjadi.

Dikutip dari buku Pendidikan Karakter: Membangun Watak Kepribadian Anak (2022) oleh Natsir B. Kotten, beberapa sikap berbohong misalnya karena ingin menyenangkan orang lain, atau menghindari hukuman, menyontek saat ujian, dan lainnya.

Baca juga: Perilaku Konsumen: Pengertian dan Contohnya

Berikut 20 sikap yang harus ditunjukkan agar terhindar dari perilaku berbohong atau dusta:

1. Kejujuran – Selalu berbicara apa adanya, tanpa melebih-lebihkan atau mengurangi kebenaran.
2. Integritas – Tetap teguh pada prinsip meski dalam situasi sulit yang mungkin mendorong untuk berbohong.
3. Tanggung jawab – Mengakui kesalahan tanpa mencoba menutupinya dengan kebohongan.
4. Disiplin diri – Menahan godaan untuk mengarang cerita atau memanipulasi fakta.
5. Ketulusan hati – Menyampaikan informasi dengan niat yang baik dan terbuka.
6. Berani jujur – Tidak takut untuk mengatakan kebenaran meskipun itu sulit.
7. Empati – Memahami dampak negatif kebohongan terhadap orang lain.
8. Kesabaran – Tidak terburu-buru untuk menanggapi sesuatu dengan jawaban yang tidak benar.
9. Rendah hati – Mengakui jika tidak tahu sesuatu daripada berpura-pura tahu.
10. Sikap hati-hati – Memastikan informasi yang disampaikan adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
11. Keteguhan moral – Memegang teguh nilai-nilai kebenaran dalam setiap situasi.
12. Bertanggung jawab dalam ucapan – Tidak asal bicara atau menyampaikan sesuatu tanpa memastikan kebenarannya.
13. Percaya diri – Menunjukkan kepercayaan diri tanpa perlu membuat cerita bohong untuk tampil lebih baik.
14. Berpikir jernih – Menghindari tindakan impulsif yang dapat memicu kebohongan.
15. Bersikap terbuka – Mengakui kesalahan atau kekurangan daripada menutupinya dengan kebohongan.
16. Rasa takut akan konsekuensi – Menyadari bahwa kebohongan dapat menimbulkan masalah yang lebih besar.
17. Selalu introspeksi diri – Memeriksa niat dan tindakan untuk memastikan tetap berada di jalur kebenaran.
18. Menghindari rasa malu yang berlebihan – Tidak berbohong hanya karena takut malu.
19. Berpikir panjang – Memahami dampak jangka panjang dari berbohong terhadap hubungan dan reputasi.
20. Membangun kepercayaan – Selalu mengutamakan kejujuran agar orang lain dapat memercayai kita sepenuhnya.

Baca juga: Contoh Perilaku Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme