airtronicfirearms.com

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Ilustrasi buku sejarah perkembangan bahasa
Lihat Foto

- Bahasa adalah alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia.

Perkembangan bahasa Indonesia sampai saat ini belum berakhir dan akan terus berkembang. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa bahasa yang hidup adalah bahasa yang dinamis dan terus menerus berkembang.

Sebagai masyarakat Indonesia, kita wajib melestarikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Dalam melestarikan bahasa Indonesia, kita perlu mengetahui sejarah dan perkembangan bahasa Indonesia itu sendiri.

Baca juga: Sejarah Bahasa Isyarat, Siapa yang Memakainya Pertama Kali?

Sejarah asal mula bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu Riau. Bukti penggunaan bahasa Melayu dimulai pada masa kerajaan Melayu dan Sriwijaya, dilihat dari berbagai prasasti, seperti Prasasti Kedukan Bukit.

Prasasti ini ditulis pada tahun 682 M dengan menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Melayu Kuno yang isinya proklamasi pemberitahuan tentang pembentukan Kedatuan Sriwijaya.

Tahun 1808 Raja Ali Haji yang merupakan sastrawan ternama, lahir ke dunia. Semasa Raja Ali Haji hidup, ia telah mengarang sekitar 13 buah buku termasuk buku Bustan al Katibin yang isinya mencakup ilmu bahasa dan ejaan yang ditulisnya tahun 1857, dan buku pengetahuan bahasa yang ditulis tahun 1859.

Setelah Raja Ali Haji meninggal dunia, perjuangannya dilanjutkan oleh teman-temannya yang terhimpun dalam organisasi yang bernama Rusdiah Klab atau Perkumpulan Kaum Cendekiawan atau orang-orang Bijaksana.

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda dan Akar Sejarah Bahasa Indonesia

Perkembangan bahasa Melayu Riau

Rusydiah Klab ditujukan untuk menghimpun kekuatan dalam mengembangkan bahasa Melayu. Rusdiyah Klab dalam perjalanannya berhasil mengembangkan Sastra Melayu.

Pada abad ke-19 M, perkembangan kebudayaan ini membuat banyak kemunculan sastrawan dari Riau. Bahasa Melayu berkembang dengan pesat, baik pemakaian secara lisan maupun tulisan.

Gubernur Jenderal Rochussen mengambil kesimpulan bahwa Bahasa Melayu Riau lah yang harus dipakai sebagai bahasa pengantar, setelah mengelilingi Pulau Jawa tahun 1850. Karena bahasa Melayu merupakan Lingua Franca untuk seluruh Nusantara.

Atas saran Gubernur itu, maka Pemerintah Kolonial Belanda mengangkat Bahasa Melayu menjadi Bahasa resmi dalam pengajaran di sekolah-sekolah Bumi Putra pada tahun 1865.

Pada awal Abad ke-20 muncul berbagai pergerakan yang menuntut kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, salah satunya Budi Utomo pada tahun 1908.

Pada Kongres Pertama Budi Utomo di Kota Yogyakarta pada tanggal 3-5 Oktober 1908, sekretaris Budi Utomo berpidato menggunakan bahasa Melayu Riau. 

Lahirnya bahasa Indonesia

Muhammad Tabrani yang merupakan seorang jurnalis, saat itu menolak gagasan Mohammad Yamin yang mengusulkan butir ketiga resoluse kongres, yaitu menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Melayu pada Kongres Pemuda Pertama yang digelar 30 April-2 Mei 1926. 

Pihaknya menyebutkan bahwa nama bahasa persatuan harusnya bukan Bahasa Melayu, tetapi Bahasa Indonesia. M Tamrin beralasan, jika menggunakan Bahasa Melayu mengandung sifat imperialisme dari Bahasa Melayu kepada bahasa-bahasa lain. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat