Apa Itu Aurora? Fenomena Cahaya Indah di Langit Kutub
- Pernahkah kamu mendengar tentang aurora, fenomena cahaya warna-warni yang menari di langit kutub? Aurora adalah salah satu keajaiban alam yang paling memukau yang terbentuk dari interaksi antara angin matahari dan medan magnet bumi.
Aurora sering kali menjadi latar belakang dalam film-film yang mengambil setting di Kutub Utara atau Selatan.
Namun, apa sebenarnya aurora itu? Bagaimana aurora terbentuk dan mengapa ia begitu indah untuk disaksikan? Yuk, simak penjelasan lengkap tentang fenomena yang luar biasa ini!
Apa itu aurora?
Dilansir dari NASA Space Place, aurora adalah fenomena alam yang berupa cahaya yang terlihat di langit malam, terutama di daerah dekat Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Fenomena ini sering disebut aurora borealis di Kutub Utara dan aurora australis di Kutub Selatan. Keduanya adalah fenomena yang sama, hanya berbeda lokasi.
Baca juga: Apakah Fenomena Aurora Berbahaya?
Aurora borealis, atau yang dikenal dengan cahaya utara, dapat dilihat di wilayah seperti Norwegia, Finlandia, Alaska, dan Kanada. Sedangkan aurora australis atau cahaya selatan, bisa disaksikan di kawasan seperti Selandia Baru, Tasmania, dan Antartika.
Meskipun berasal dari lokasi yang berbeda, kedua aurora ini memiliki karakteristik yang serupa.
Kedua fenomena ini tampak seperti tirai cahaya yang bergerak-gerak seperti menari di langit malam. Aurora memiliki warna-warna yang memukau, mulai dari hijau, merah muda, hingga merah tua.
Aurora biasanya muncul selama musim semi dan musim gugur karena pada periode ini, Bumi berada pada posisi yang lebih menguntungkan untuk fenomena ini terjadi.
Namun, aurora lebih mudah terlihat pada musim dingin karena langit yang lebih gelap, sehingga menciptakan kontras yang lebih jelas untuk cahaya aurora yang indah.
Meskipun aurora bisa muncul kapan saja sepanjang tahun, musim dingin terutama di bulan September hingga April adalah waktu terbaik untuk menyaksikan fenomena ini, karena langit yang lebih gelap memberikan kesempatan terbaik untuk melihatnya.
Baca juga: Mengapa Kutub Magnet Selalu ke Arah Utara dan Selatan?
Maret dianggap sebagai bulan terbaik untuk melihat aurora karena lebih banyak hari dengan aktivitas geomagnetik yang lebih tinggi, yang meningkatkan kemungkinan aurora muncul. Oktober juga merupakan bulan kedua yang baik untuk menikmati aurora.
Bagaimana Aurora Terbentuk?
Aurora terbentuk sebagai hasil dari interaksi antara angin matahari dan atmosfer Bumi.
Dilansir dari Space dan Canadian Space Agency, angin matahari adalah aliran partikel bermuatan yang dilepaskan oleh Matahari dan bergerak menuju Bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi, mencapai sekitar 72 juta kilometer per jam. :
Matahari melepaskan angin matahari berupa partikel-partikel bermuatan (terutama elektron dan proton) yang bergerak dengan kecepatan luar biasa menuju Bumi.
Terkini Lainnya
- Perbedaan Visa dan Paspor
- Mengapa pada Dinding Tenggorokan terdapat Silia?
- Cara Menghitung Volume Prisma Segitiga
- 3 Dampak Buruk El Nino
- Apa Itu El Nino? Pemanasan Air Laut yang Mengubah Cuaca Dunia
- Daftar Pelat Nomor Kendaraan Dinas Pejabat dan Menteri di Indonesia
- Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
- 3 Teori Asam Basa: Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis
- 3 Manfaat Kesehatan Minyak Kelapa Sawit
- Kloning, Proses untuk Membuat Salinan Genetik Makhluk Hidup
- Mengapa Sel Heterotrofik Diduga Makhluk Hidup Pertama yang di Bumi?
- Iris, Bagian Mata yang Mengatur Jumlah Cahaya Masuk
- Apa Itu Aurora? Fenomena Cahaya Indah di Langit Kutub
- Siap-siap 28 Januari 2025, Planet Akan Berjajar di Langit
- Apa itu Planet Berjajar?
- Ledakan di Rumah Polisi di Mojokerto, Lima Rumah Rusak, 2 Orang Tewas
- Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat, Frontier Airlines Diminta Cepat Selidiki
- Terduga Pelaku Penusukan Aktor Sandy Permana Diduga Pernah Jadi Kru Tukang Bubur Naik Haji
- Siap-siap 28 Januari 2025, Planet Akan Berjajar di Langit
- Apa itu Planet Berjajar?
- Mengapa Log 10 Hasilnya Sama dengan 1?
- Struktur Kromosom: Kromatid, Sentromer, dan Telomer
- Apa yang Dimaksud dengan Kromosom?