Apa Itu El Niño? Pemanasan Air Laut yang Mengubah Cuaca Dunia
- Bayangkan kamu berada di Samudra Pasifik yang luas. Lalu, ada angin pasat yang bertiup kuat ke arah barat, membawa air hangat ke Asia dan Australia. Di sisi lain, air dingin dari kedalaman laut naik ke permukaan di pantai.
Namun, setiap dua hingga tujuh tahun, pola ini terganggu, menciptakan fenomena yang dikenal sebagai El Nino. Untuk lebih memahami tentang El Nino, simaklah penjelasan di bawah ini!
Pengertian El Nino
El Nino adalah pemanasan permukaan laut yang tidak biasa di Samudra Pasifik tropis, khususnya di wilayah timur.
Dilansir dari Met Office, nama "El Nino" berarti "anak laki-laki" dalam bahasa Spanyol, dinamai oleh para nelayan Peru ratusan tahun lalu.
Baca juga: 3 Bedanya El Nino dan La Nina, Apa Saja?
Mereka memperhatikan bahwa fenomena ini sering memuncak di sekitar Natal, sehingga dinamai berdasarkan bayi Kristus yang baru lahir, "El Nino de Navidad."
El Nino terjadi ketika suhu permukaan laut di Pasifik timur tropis meningkat setidaknya 0,5°C di atas rata-rata jangka panjang. Pemanasan ini mengubah pola cuaca di seluruh dunia dan puncaknya pada bulan Desember.
Proses terjadinya El Nino
Untuk memahami El Nino, penting untuk mengenali apa yang terjadi di bawah kondisi normal atau netral.
Dilansir dari National Geographic, pada kondisi normal biasanya, angin pasat bertiup dari timur ke barat melintasi Pasifik tropis. Angin ini mendorong air permukaan yang hangat ke arah Pasifik barat, dekat Asia dan Australia.
Pergerakan air hangat ke barat memungkinkan air dingin yang kaya nutrisi naik ke permukaan di pantai Ekuador, Peru, dan Cile, melalui proses yang dikenal sebagai upwelling.
Baca juga: Massa Jenis dan Hukum Archimedes
Namun selama El Nino, angin pasat yang seharusnya bertiup ke barat melemah atau bahkan berhenti. Sehingga, air permukaan yang hangat terdorong kembali ke arah timur, menuju pantai barat Amerika Selatan.
Hal tersebut menyebabkan lapisan air hangat yang tebal terbentuk di permukaan laut. Lapisan tersebut menghalangi naiknya air dingin dari kedalaman laut, membuat arus naik tidak terjadi.
Padahal, arus naik sangat penting untuk membawa nutrisi dari dalam laut untuk kemudian disebarkan secara meluas pada seluruh ekosistem laut.
Sederhananya, angin pasat harusnya bertiup ke barat sepanjang ekuator dan membawa air hangat dari Amerika Selatan ke Asia.
Namun karena El Nino, angin pasat tersebut melemah dan justru terdorong kembali ke timur dan berhembus menuju pantai barat Amerika.
El Nino membawa dampak yang luas bagi kehidupan manusia seperti mengancam ekosistem laut, merubah cuaca dunia dengan memengaruhi suhu dan curah hujan.
Baca juga: Bagaimana Kondisi Curah Hujan di Mesir?
Terkini Lainnya
- Cara Menghitung Volume Prisma Segitiga
- 3 Dampak Buruk El Nino
- Apa Itu El Niño? Pemanasan Air Laut yang Mengubah Cuaca Dunia
- Daftar Pelat Nomor Kendaraan Dinas Pejabat dan Menteri di Indonesia
- Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
- 3 Teori Asam Basa: Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis
- 3 Manfaat Kesehatan Minyak Kelapa Sawit
- Kloning, Proses untuk Membuat Salinan Genetik Makhluk Hidup
- Mengapa Sel Heterotrofik Diduga Makhluk Hidup Pertama yang di Bumi?
- Iris, Bagian Mata yang Mengatur Jumlah Cahaya Masuk
- Apa Itu Aurora? Fenomena Cahaya Indah di Langit Kutub
- Siap-siap 28 Januari 2025, Planet Akan Berjajar di Langit
- Apa itu Planet Berjajar?
- Mengapa Log 10 Hasilnya Sama dengan 1?
- Struktur Kromosom: Kromatid, Sentromer, dan Telomer
- Demam Berburu Koin Jagat, Apa yang Perlu Diketahui?
- Kronologi Meninggalnya Sandy Permana, Diduga Tewas Ditusuk
- Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
- 3 Teori Asam Basa: Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis
- 3 Manfaat Kesehatan Minyak Kelapa Sawit
- Kloning, Proses untuk Membuat Salinan Genetik Makhluk Hidup
- Mengapa Sel Heterotrofik Diduga Makhluk Hidup Pertama yang di Bumi?