airtronicfirearms.com

Lapisan Es Greenland Retak Lebih Cepat, Apa Dampkanya Bagi Bumi?

Aliran besar air lelehan (lebarnya sekitar 5 hingga 10 meter) muncul dari danau supraglasial hulu di es Greenland pada 21 Juli 2012, seperti yang terlihat dari helikopter oleh peneliti Marco Tedesco.
Lihat Foto

- Dunia baru-baru ini dikejutkan dengan temuan terbaru tentang Lapisan Es Greenland, bongkahan es terbesar kedua di dunia, yang kini retak lebih cepat dari yang diperkirakan para ilmuwan.

Cepatnya es Greenland retak akan menyebabkan mencairnya es tersebut dan berdampak naiknya permukaan laut, hilangnya habitat, kepunahan, juga migrasi penduduk. 

Untuk lebih memahami dampaknya, simaklah penjelasan berikut ini!

Es Greenland retak lebih cepat

Penelitian yang dipimpin oleh Thomas Chudley, asisten profesor di Universitas Durham, ini mengungkapkan sebuah fakta mengkhawatirkan tentang perubahan cepat di wilayah kutub.

Hasil penelitian yang dipublikasikan pada 3 Februari 2025 dalam jurnal berjudul Increased Crevassing Across Accelerating Greenland Ice Sheet Margins.

Baca juga: Mengapa Es Bisa Mengapung?

Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa retakan berbentuk baji di permukaan es telah berkembang lebih besar dan lebih dalam sejak 2016 hingga 2021.

Penyebab utama fenomena ini adalah perubahan iklim yang mempercepat aliran es, sehingga celah-celah es di Greenland semakin melebar dan dalam.

Dampaknya? Kehilangan es dari Greenland dapat terjadi lebih cepat dari yang kita kira, dan tentu saja, ini akan membawa konsekuensi besar bagi Bumi.

1. Naiknya permukaan air Laut

Dilansir darri UCAR Center for Science Education, jika seluruh es di Greenland mencair, permukaan laut global diperkirakan akan naik hingga 7,2 meter!

Meskipun mencairnya es Greenland hanya meningkatkan permukaan laut sekitar 0,5 milimeter setiap tahunnya, riset menunjukkan angka ini bisa terus meningkat. Mengapa ini penting?

Karena naiknya permukaan air laut mengancam infrastruktur vital yang terletak di sepanjang garis pantai.

Baca juga: Infrastruktur Politik di Indonesia

Jalan raya, jembatan, sistem transportasi umum, hingga pembangkit listrik semua berisiko terendam air, mengancam lapangan pekerjaan dan industri yang bergantung pada wilayah pesisir.

2. Meningkatnya frekuensi badai dan banjir

Dengan naiknya permukaan laut, gelombang badai akan menjadi semakin kuat dan merusak.

Selain itu, fenomena banjir pasang yang lebih sering terjadi, sering disebut sebagai flooding nuisance, bisa menjadi masalah yang mahal dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Dalam beberapa dekade ke depan, frekuensi dan dampak bencana ini diperkirakan akan semakin parah, memperburuk kualitas hidup bagi jutaan orang.

Baca juga: 9 Penyebab Banjir Rob

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat