airtronicfirearms.com

Djokovic Raih Medali Emas Tenis Olimpiade, Alcaraz: Giliran Saya Akan Tiba

Petenis Serbia Novak Djokovic bereaksi setelah mengalahkan petenis Spanyol Carlos Alcaraz dalam pertandingan final tunggal putra di Lapangan Philippe-Chatrier, Stadion Roland-Garros, pada Olimpiade Paris 2024, di Paris pada 4 Agustus 2024. (Foto oleh Miguel MEDINA/AFP)
Lihat Foto

- Petenis Serbia, Novak Djokovic berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan wakil Spanyol, Carlos Alcaraz, pada laga final tenis tunggal putra Olimpiade Paris 2024, Minggu (4/8/2024).

Dalam laga yang digelar di lapangan Philippe-Chatrier, Stadion Roland-Garros, Djokovic sukses menaklukkan Alcaraz dengan skor 7-6 (7-3) 7-6 (7-2).

Medali emas Olimpiade ini menyempurnakan prestasinya di ajang tenis dunia, setelah memenangkan 24 gelar Grand Slam sepanjang kariernya.

Setelah memeluk Alcaraz, Djokovic langsung berlutut dan menangis di tengah lapangan, mengangkat tangannya ke arah langit.

Pria berusia 37 tahun itu kemudian naik ke tribun untuk merayakan kemenangannya bersama keluarga dan para pendukungnya.

Baca juga: Jadwal Semifinal Sepak Bola Olimpiade 2024: Maroko Vs Spanyol, Perancis Vs Mesir

"Semua yang saya rasakan pada saat saya menang (Olimpiade) melampaui semua yang saya kira atau harapkan," kata Djokovic.

"Berada di lapangan itu, dengan pengibaran bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan Serbia dengan medali emas di leher, saya rasa tidak ada yang dapat mengalahkan itu dalam hal olahraga profesional," sambungnya.

"Itu jelas merupakan pencapaian olahraga terbesar yang pernah saya raih," ujar Djokovic.

Pesan Djokovic untuk Alcaraz

Alcaraz, yang kini berusia 21 tahun, juga menangis sesaat setelah pertandingan berakhir. Namun, saat konferensi pers, dia telah kembali tersenyum.

Alcaraz menyampaikan, dia menerima pesan yang dikirim secara online oleh Novak Djokovic.

Baca juga: Lee/Wang Tertatih, Diragukan, lalu Bangkit Pertahankan Emas di Olimpiade 2024

“Dia mengatakan kepada saya bahwa saya akan memenangkan medali emas Olimpiade suatu hari nanti," ungkap Alcaraz, dikutip dari Marca, Senin (5/8/2024).

"Saya yakin giliran saya akan tiba," imbuhnya.

Alcaraz mengungkapkan, air matanya jatuh usai laga karena sejak awal yang diinginkannya adalah medali emas.

"Air mata itu karena saya menganggap bahwa saya belum mencapai tujuan semua orang Spanyol, tetapi meraih medali Olimpiade tidak pernah mudah dan itu sebabnya saya juga bangga (meraih perak)," ucap Alcaraz.

"saya pulang dengan kepala tegak karena kekalahan saya. Pada akhirnya saya mencoba segalanya dan saya berjuang hingga bola terakhir," lanjutnya.

Baca juga: Carlos Edriel Yulo, Pahlawan Filipina Raih 2 Emas Olimpiade Paris 2024

Dia menilai, Djokovic bermain lebih baik dan pantas memenangkan medali emas yang juga telah lama dinantikannya.

Alcaraz menambahkan, tekanan yang dia rasakan selama Olimpiade berbeda dengan saat bertanding sebagai individu di ajang Grand Slam.

"Mungkin saya memberikan lebih banyak tekanan pada diri saya sendiri karena alasan itu," tutur Alcaraz.

"Dibandingkan dengan turnamen Grand Slam dan final yang saya jalani, hari ini saya belum memberikan yang terbaik. Saya belum meningkatkan level yang dibutuhkan pada saat-saat menegangkan dan sulit, dan dia (Djokovic) telah melakukannya," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat