airtronicfirearms.com

Alasan Menpora Hadiahi PON Aceh-Sumut 2024 dengan Nilai 8,5

Sejumlah atlet berjalan di antara berbagai unit alat berat menuju lokasi pertandingan voli indoor PON XXI Aceh-Sumut di kompleks Sport Center Sumatera Utara, Kabupaten Deliserdang, Kamis (13/09). Ajang PON tahun ini menuai kritik lantaran berbagai fasilitas belum rampung.
Lihat Foto

- Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menilai pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 berjalan sukses dan bahkan memberinya rapor hijau dengan nilai tinggi.

Menpora berusia 33 tahun tersebut bahkan tak ragu memberikan ajang yang penuh kontroversi dari sisi penyelenggaraan itu nilai tambahan apabila upacara penutupan berjalan lancar.

PON kali ini diwarnai banyak kekurangan seperti pemberian makanan kepada atlet yang dinilai tidak sepantasnya untuk harga katering di rencana anggaran, venue-venue yang belum siap, arena laga yang tidak sepenuhnya layak dipakai sehingga atap roboh, hingga kontroversi di laga sepak perempat final antara tuan rumah Aceh melawan Sulawesi Tengah.

"Nilai ini saya berikan sebelum acara penutupan, karena penilaian final akan dilakukan setelah closing ceremony. Jika semua berjalan sempurna, bisa mencapai 10," ungkap Dito dalam konferensi pers di Medan, Sumatera Utara, pada Jumat (20/9/2024).

Baca juga: Penutupan PON XXI 2024: Jabar Juara Umum, NTB-NTT Siap Jadi Tuan Rumah 2028

Dito memilih menyoroti kemajuan yang telah terjadi dalam pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut, termasuk banyaknya rekor yang dipecahkan oleh para atlet.

"Terdapat banyak rekor nasional yang berhasil dipecahkan di berbagai cabang olahraga, menunjukkan bahwa pembinaan atlet di daerah ini sangat bersaing dan kompetitif," ujarnya.

Beberapa di antara rekor yang dipecahkan adalah tujuh rekor nasional dan 21 rekor PON dari cabang olahraga atletik, satu rekor nasional dan 17 rekor PON di renang, tujuh rekor nasional dan enam rekor PON dari selam kolam, serta dua rekor PON dalam angkat berat.

"Lokasi pertandingan juga sangat menarik, seperti GOR Bola Voli Sumut Sport Center dan Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center. Medan International Convention Center (MICC) juga menjadi tempat yang baik untuk e-sport," tambahnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by (@kompascom)

Sekaligus, sang politisi Golkar ini menekankan bahwa arena-arena tersebut bisa menjadi warisan berharga bagi Sumatera Utara.

Meski demikian, Dito mengakui masih ada kekurangan dalam penyelenggaraan PON XXI. Menurutnya, mengorganisir acara di dua provinsi sebagai tuan rumah adalah tantangan tersendiri.

"Ada banyak catatan perbaikan yang perlu dilakukan. Kami sadar venue voli di kompleks sport belum sepenuhnya selesai dan pembangunan jalan di sekitar Stadion Utama Sport Center Sumut masih dalam tahap penyelesaian. Namun, ini semua menjadi warisan positif bagi Sumatera Utara untuk masa depan," jelas Dito.

Dia juga berkomitmen untuk menjadikan setiap kekurangan dalam penyelenggaraan ini sebagai evaluasi, agar PON selanjutnya yang akan diselenggarakan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa berlangsung lebih baik.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat