Olahraga Terbukti Ampuh Meredam Konflik Sosial
- Olahraga bisa dijadikan solusi untuk meredam konflik sosial. Demikian yang dilakukan oleh Prattana Samransuk dan Kato Ssekah Abdu.
Project Manager Kenan Foundation Asia, Prattana Samransuk, menyampaikan hal tersebut dalam seminar internasional yang digagas oleh United Nations of Counter-Terrorism (UNOCT) bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Bali pada 1-3 Oktober 2024.
Dia memaparkan program olahraga pencak silat yang digunakan sebagai alat untuk memperkuat kohesi sosial dan menangkal ekstrimisme di daerah Pattani, Thailand.
Di Pattani, lanjut Prattana, 7.500 orang telah terbunuh sejak kekerasan yang terjadi sejak tahun 2004. Sejak saat itu, terdapat 2.200 kasus.
Ada rumor bahwa pemuda direkrut menjadi anggota kelompok bersenjata. Ini adalah dampak dari pemberontakan di wilayah pedalaman selatan.
Baca juga: Zhejiang FC Vs Persib: Hodak Realistis di AFC Champions League
Konflik tersebut terjadi akibat adanya kesenjangan dalam pendidikan di berbagai wilayah di Thailand.
Selain itu, masalah ekonomi juga mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan berdampak pada perempuan serta pemuda.
Pada tahun 2022, Kenan Foundation bekerja sama dengan Pencak Silat untuk mengatasi konflik tersebut
Olahraga pencak silat dipilih bukan cuma karena wilayah Pattani didominasi oleh etnis melayu, tapi juga tujuannya agar anak-anak memiliki kemampuan bela diri. Selama ini mereka menjadi sasaran empuk kelompok separatis untuk direkrut menjadi anggota.
"Kami melaksanakan proyek pencak silat yang didukung oleh UNOCT dan pemerintah kami. Intervensi ini merupakan salah satu cara untuk memberdayakan pemuda," jelas dia.
Para pemuda setempat dilibatkan untuk melatih anak-anak usia sekolah, baik laki-laki dan perempuan.
"Sangat mudah memperkenalkan pencak silat kepada anak muda dan remaja karena banyak dari mereka yang tertarik pada seni bela diri ini," tutur Prattana.
"Pertama kami ajarkan pencak silat kepada para pemuda sebagai alat bela diri. Kemudian kami datangi masyarakat dan sekolah-sekolah untuk memberi pelatihan. Dari pencak silat, rasa saling percaya masyarakat Pattani tumbuh," ujar Prattana.
Kursus ini memberikan dampak besar pada komunitas, terutama dalam hal resiliensi mental. Tujuannya agar peserta siap menghadapi tantangan, tidak hanya melalui keterampilan fisik, tetapi juga mental.
Prattana merasakan bagaimana olahraga sangat berpengaruh bagi para generasi muda. Mereka bisa merasa aman dari konflik sosial yang terjadi di lingkungan, dan fokusnya teralihkan cuma untuk berlatih pencak silat.
Terkini Lainnya
- Jadwal MotoGP Australia 2024: Bagnaia Vs Martin, Sengit di 4 Seri Terakhir
- Arctic Open 2024: Jonatan Christie Bahas Wasit, Terima Apa Pun Hasilnya
- Menghadap Prabowo, AHY: Beliau Ingin Pembangunan ke Depan Sukses
- Soal Deposito Rp 33 Miliar Disita Kejaksaan, Sandra Dewi: Hasil Keringat Saya dari 2004
- Kronologi Pelajar Kampung Inggris Terseret Ombak di Pantai Kedung Tumpang, Korban Belum Ditemukan
- Liga Sepak Bola Mahasiswa Indonesia, Upaya Bangkitkan Bola Mahasiswa