Bagaimana Hukum Memotong Kuku Saat Puasa? Begini Pandangan Ahli Agama

- Salah satu pertanyaan yang terkadang terlintas di benak umat Muslim saat Ramadhan tiba adalah, apakah boleh potong kuku saat puasa?
Seperti diketahui, potong kuku adalah salah satu rutinitas merawat diri dan menjaga kebersihan.
Lantas, bagaimana hukum memotong kuku saat puasa? Simak penjelasannya lewat artikel berikut ini.
Baca juga: Apakah Marah dan Menangis Membatalkan Puasa Puasa?
Hukum memotong kuku saat puasa
Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Mas Said Surakarta Prof. Dr. KH. Syamsul Bakri, S.Ag., M.Ag. menjelaskan, hukum memotong kuku termasuk sunah.
“Memotong kuku termasuk sunah Nabi Muhammad," kata Syamsul, seperti dikutip dari , Minggu (3/5/2020).
Syamsul juga menjawab kekhawatiran sejumlah orang, apakah memotong kuku membatalkan puasa.
Baca juga: Bagaimana Hukum Menelan Dahak Saat Puasa? Ini Penjelasannya
“Jadi kalau bicara fikih puasa, kembali lagi ke fikih dasar puasa, yaitu apa saja yang membatalkan puasa. Di situ tidak ada yang namanya memotong kuku. Itu kan tidak ada, berarti tidak membatalkan puasa,” jelas dia.
Dihubungi secara terpisah, penceramah Ustaz Maulana juga menyampaikan bahwa memotong kuku saat bulan Ramadhan tidak akan membatalkan puasa seseorang.
"Memotong kuku saat bulan Ramadhan atau puasa aman untuk dilakukan," kata Ustaz Maulana.
Menurut Ustaz Maulana, memotong kuku tidak membahayakan rongga mulut atau lainnya karena berada di luar tubuh.
"Yang terkait adalah kebersihan dikhawatirkan kalau ada najis yang menempel maka terhalang air pada anggota tubuh," jelas Ustaz Maulana.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa memotong kuku adalah salah satu cara menjaga kebersihan diri.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda:
"Lima hal termasuk (sunah) fitrah, yaitu; mencukur rambut kemaluan, khitan, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku." (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh sebab itu, kata Ustaz Maulana, hukum memotong kuku adalah sunah Nabi Muhammad. Anjuran ini bahkan dikuatkan agar tidak boleh lewat atau lebih dari 40 hari.
Sumber: (Dandy Bayu Bramasta, Sari Hardiyanto)
Baca juga: Mimpi Basah Saat Puasa, Apakah Batal Puasanya atau Bisa Lanjut?
Terkini Lainnya
- Bisa Bebani Mahasiswa, Ini 4 Potensi Dampak Efisiensi Anggaran di Kemendiktisaintek
- Sebelum Meninggal, Kim Sae Ron Sempat Kena "Cancel Culture" dan Berencana "Comeback"
- Beredar Video Klarifikasi Hujan Jeli di Gorontalo Ternyata dari Mainan Anak-anak, Ini Kata BMKG
- Bukan Akronim "Persatuan Kentang dan Telur", Ini Asal-usul Perkedel
- Ini Pengganti Paklaring yang Bisa Dipakai untuk Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan, Apa Saja?
- Konsumsi Sayur Kubis Bisa Cegah Penyakit Apa? Berikut 5 Daftarnya
- Ajukan Praperadilan Kedua, Hasto Kembali Maju Melawan KPK
- Polemik Obat Generik di China, Dokter Sebut Tak Manjur, Warga Ogah Pakai
- Tips Olahraga Saat Puasa Ramadhan 2025: Waktu, Jenis, dan Durasinya
- 5 Fakta Seputar Kim Sae Ron, Termasuk Pernah Dirundung Warganet dan Sempat Ganti Nama
- Konsumsi Buah Bit Bisa Atasi Penyakit Apa Saja?
- Kabur Aja Dulu: Melawan Ketidakpastian di Indonesia
- 3 Kemungkinan Penyebab Hujan Jeli di Gorontalo Menurut BMKG
- Indonesia Dipastikan Tersingkir dari Piala Asia U20 2025, Ini Kata Erick Thohir
- Ini Makanan yang Baik dan yang Perlu Dihindari Selama Puasa Ramadhan
- Hari Ini Pilpres Rusia, Vladimir Putin Diprediksi Kembali Pimpin Negara Beruang Merah
- WhatsApp Resmi Larang Screenshot Foto Profil Pengguna Lain
- Punya Kemiripan DNA dengan Gajah Asia, Mammoth Diprediksi Akan Hidup Lagi di 2028
- Bagaimana Hukum Mencicipi Masakan Saat Puasa? Ini Kata MUI
- 4 Platform Online Travel Agent Terancam Diblokir Kominfo, Apa Saja?