Obat China Dinilai Ampuh Atasi Masalah Kesehatan, Ini Menurut BPOM

- Lini masa media sosial ramai memperbincangkan obat China yang dinilai ampuh mengatasi masalah kesehatan tertentu.
Topik tersebut bermula dari pengguna X (dulu Twitter) yang mengaku menderita bintik air pada tangan dan sembuh berkat obat dengan merek menyerupai nama-nama dari China.
Menanggapi, pengguna lain dengan akun @tanyarlfes kemudian meminta rekomendasi obat China yang berguna untuk kesehatan.
"Spill dong 0bat ch1na untuk kesehatan beserta khasiatnya yg byk orang blm tahu," tulis pengunggah, Senin (13/5/2024).
Kolom reply unggahan pun dipenuhi dengan nama-nama obat bernada China dengan khasiat masing-masing, seperti obat sariawan, luka, panas dalam, batuk, sakit lambung, hingga sakit menstruasi.
Lantas, amankah menggunakan obat China menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI)?
Baca juga: Ciri-ciri dan Daftar Obat Tradisional Ilegal Mengandung BKO Menurut BPOM
Keamanan obat China menurut BPOM
Koordinator Humas BPOM RI, Eka Rosmalasari menjelaskan, tidak ada kategori "obat China" dalam pengelompokan jenis obat di Indonesia.
"Sekarang (di Indonesia) adanya obat bahan alam, ini jamu tradisional," ujarnya, saat dihubungi , Rabu (15/5/2024).
Menurut Eka, jenis obat-obatan yang diklaim "obat China" seperti dalam unggahan media sosial itu ada yang masuk kategori obat kuasi.
Obat kuasi adalah produk atau sediaan yang mengandung bahan aktif dengan efek farmakologi yang bersifat non-sistemik atau lokal.
Jenis obat ini digunakan untuk mengatasi keluhan ringan, misalnya dalam bentuk produk balsam.
Selain obat kuasi, Eka menyebut, beberapa produk yang disebut "obat China" pada unggahan juga masuk dalam kategori obat tradisional.
Dilansir dari laman BPOM, pengobatan tradisional China menggunakan bahan alami seperti tanaman obat, akar, dan rempah-rempah.
Jenis obat tradisional atau jamu tersebut haruslah menggunakan bahan alami dan tidak boleh mengandung bahan kimia obat atau BKO.
Jika suatu obat tradisional China terbukti mengandung BKO, maka dipastikan tidak aman untuk dikonsumsi.
"Jelas tidak (aman), kan dilarang mengandung BKO," kata dia.
Namun, Eka belum bisa memastikan apakah beberapa obat yang disebut dalam unggahan telah terdaftar pada BPOM.
Baca juga: BPOM Temukan 50 Obat Tradisional dan Suplemen Mengandung Bahan Kimia Obat, Berikut Rinciannya
Terkini Lainnya
- 5 Kebiasaan untuk Tingkatkan Daya Ingat, Lakukan Rutin agar Tidak Mudah Lupa
- Bisa Bebani Mahasiswa, Ini 4 Potensi Dampak Efisiensi Anggaran di Kemendiktisaintek
- Sebelum Meninggal, Kim Sae Ron Sempat Kena "Cancel Culture" dan Berencana "Comeback"
- Beredar Video Klarifikasi Hujan Jeli di Gorontalo Ternyata dari Mainan Anak-anak, Ini Kata BMKG
- Bukan Akronim "Persatuan Kentang dan Telur", Ini Asal-usul Perkedel
- Ini Pengganti Paklaring yang Bisa Dipakai untuk Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan, Apa Saja?
- Konsumsi Sayur Kubis Bisa Cegah Penyakit Apa? Berikut 5 Daftarnya
- Ajukan Praperadilan Kedua, Hasto Kembali Maju Melawan KPK
- Polemik Obat Generik di China, Dokter Sebut Tak Manjur, Warga Ogah Pakai
- Tips Olahraga Saat Puasa Ramadhan 2025: Waktu, Jenis, dan Durasinya
- 5 Fakta Seputar Kim Sae Ron, Termasuk Pernah Dirundung Warganet dan Sempat Ganti Nama
- Konsumsi Buah Bit Bisa Atasi Penyakit Apa Saja?
- Kabur Aja Dulu: Melawan Ketidakpastian di Indonesia
- 3 Kemungkinan Penyebab Hujan Jeli di Gorontalo Menurut BMKG
- Indonesia Dipastikan Tersingkir dari Piala Asia U20 2025, Ini Kata Erick Thohir
- Mafia Tanah: Pihak yang Terlibat, Modus Operandi, dan Cara Menghindarinya
- Kontroversi Terbaru Pangeran Andrew Makin Mengganggu Takhta Raja Charles
- Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil
- Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran
- Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun
- Ban "Botak" Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?
- PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya