Mengenal Imunisasi dan Manfaatnya, Apa Bedanya dengan Vaksinasi?
- Imunisasi adalah upaya menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.
Sehingga ketika terpapar suatu penyakit, ia tidak akan sakit dan tertular atau hanya akan mengalami sakit ringan.
Imunisasi mencegah penyakit, kecacatan, dan kematian akibat penyakit kanker serviks, poliomielitis, campak, tetanus, pertusis, hepatitis A dan B, dan lain-lain.
Imunisasi adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit menular dan membantu mengurangi penyebaran penyakit ke orang lain.
Ketika cukup banyak orang yang telah diimunisasi terhadap suatu penyakit, penyakit tersebut akan lebih sulit menyebar dan tidak menyebabkan wabah.
Baca juga: Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?
Apa itu imunisasi?
Dikutip dari laman Britannica, imunisasi adalah proses dimana resistensi terhadap penyakit diperoleh atau diinduksi pada manusia, hewan, hingga.
Imunisasi dapat terjadi secara alami, baik terpapar secara tidak sengaja terhadap suatu patogen (agen penular), atau dapat dilakukan secara buatan melalui vaksin.
Dalam kedua kasus tersebut, imunisasi memberikan resistensi, atau kekebalan, terhadap patogen tertentu melalui protein antibodi yang ditargetkan untuk menghilangkan patogen tersebut dari tubuh.
Baca juga: Daftar 14 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak 2024, Gratis!
Antibodi ini tidak bereaksi terhadap seluruh patogen tetapi hanya bereaksi terhadap bagian tertentu saja, yang disebut antigen.
Seseorang dapat memperoleh kekebalan terhadap patogen tertentu secara pasif atau aktif. Dalam imunisasi pasif, seseorang menerima antibodi atau limfosit yang diproduksi oleh sistem kekebalan orang lain.
Imunisasi pasif memberikan perlindungan langsung, namun tidak bertahan lama, terhadap suatu patogen dan dapat timbul secara alami.
Baca juga: Imunisasi Rotavirus Gratis Cegah Diare Akut pada Balita, Ini Caranya
Sementara dalam imunisasi aktif, sistem kekebalan tubuh individu dirangsang untuk memproduksi antibodi dan limfosit terhadap agen infeksi tertentu.
Imunisasi aktif seringkali bertahan lama dan dapat diaktifkan kembali dengan cepat jika infeksi kambuh atau melalui vaksinasi ulang.
Kekebalan aktif bisa muncul secara alami, seperti saat seseorang terpapar suatu patogen. Imunisasi aktif juga dapat diinduksi secara artifisial melalui vaksinasi.
Baca juga: Tiap Anak Bakal Punya Sertifikat Imunisasi Elektronik di PeduliLindungi
Bagaimana imunisasi bekerja?
Terkini Lainnya
- Microsoft 365 Setop Layanan di Windows 10 mulai Oktober 2025
- Peserta CPNS yang Mengundurkan Diri Sebelum Pengisian DRH Apakah Kena "Blacklist"? Ini Penjelasan BKN
- Catatan Neymar Sepanjang 2024, Hanya Main 42 Menit, Dapat Bayaran Rp 1,7 Triliun
- Tikus "Berpesta" 200.000 Kg Ganja di Kantor Polisi Houston, Texas, Jadi Beringas
- Pertama di Dunia, Jepang Jual Tisu Toilet Terbuat dari Popok Bekas
- Bagaimana Aturan Penjara bagi Napi Disabilitas seperti Agus? Begini Kata Pakar Hukum
- Kronologi dan Penyebab Murid SD Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis
- Daftar Biaya Admin, Biaya Ganti Kartu, dan Biaya Transfer Terbaru BCA
- Mengenal Emfisema, Penyakit yang Diidap David Lynch Sebelum Meninggal
- Lima Tahun Mendatang, 41 Persen Perusahaan Akan Ganti Pekerja dengan AI
- "Fresh Start Effect": Kunci di Balik Tren Resolusi Tahun Baru
- Perkembangan Kasus Pagar Laut, Kini Ada di Tiga Lokasi Berbeda
- Daftar Perguruan Tinggi Dalam dan Luar Negeri Tujuan LPDP 2025 Tahap 1, Ada Harvard, Oxford, dan NUS
- Pemerintah Disebut Gratiskan Tunggakan Iuran Januari-Februari 2025, BPJS Kesehatan: Hoaks
- Kenapa TikTok Akan Diblokir di AS? Ini Awal Mula Masalahnya
- Terekam CCTV, Penusuk Saif Ali Khan Masuk Lewat Tangga Darurat
- Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Lolos Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Bumi Terima Sinyal Misterius dari Jarak Hampir 16.000 Tahun Cahaya, Berasal dari Mana?
- Matahari Disebut Capai Puncak Aktivitasnya dalam Siklus 11 Tahun, Apa Dampaknya bagi Bumi?
- [POPULER TREN] Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang | Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024
- Siswi SMK di Bandung Dirundung 3 Tahun, Depresi, dan Meninggal Dunia