airtronicfirearms.com

Hujan Lebat Masih Rawan Terjadi Saat Musim Kemarau 2024, Sampai Kapan?

Wilayah berpotensi dilanda hujan lebat, petir, dan angin kencang pada 11-12 Juli 2024.
Lihat Foto

- Berbagai wilayah di Indonesia masih diguyur hujan lebat disertai angin kencang dan petir walau sudah memasuki musim kemarau pada Juli 2024.

Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, terjadinya hujan di tengah musim kemarau 2024 bukanlah anomali iklim.

Hal tersebut terjadi karena letak geografis Indonesia yang berada di antara dua benua, yakni Australia dan Asia dan dua samudera, yakni Pasifik dan Hindia.

“Letak geografis ini menjadikan Indonesia memiliki dua musim yang berbeda, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Angin monsun barat dari benua Asia membuat Indonesia mengalami musim hujan,” ujar Dwikorita, kepada , Rabu (10/7/2024).

“Sementara secara umum, musim kemarau di Indonesia berkaitan dengan aktifnya angin monsun timur dari Australia yang bersifat kering,” tambahnya.

Lantas, hujan lebat saat musim kemarau 2024 berlangsung sampai kapan? Berikut penjelasan BMKG.

Baca juga: Ramai soal La Nina Penyebab Hujan Turun Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Prediksi hujan lebat saat musim kemarau 2024

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, pihaknya memprediksi hujan lebat saat musim kemarau masih akan terjadi hingga Senin (15/7/2024).

BMKG juga menemukan beberapa wilayah yang sudah diguyur hujan lebat sejak Jumat (5/7/2024) hingga Sabtu (6/7/2024).

Wilayah tersebut adalah Kota Bengkulu, Bengkulu yang diguyur hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di atas 100 mm.

Di sisi lain, Kabupaten Mimika, Papua juga dilanda hujan lebat hingga sangat lebat sebesar 117,2 mm.

Guswanto menjelaskan, turunnya hujan saat musim kemarau tahun ini berkaitan dengan Madden Julian Oscillation (MJO) yang sudah memasuki fase tiga atau Indian Ocean.

MJO adalah aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali dengan pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30-40 hari.

Baca juga: Ramai soal Bali Terasa Dingin Saat Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG

Kemunculan MJO dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap musim kemarau yang sedang berlangsung

“Meskipun umumnya musim kemarau ditandai dengan cuaca kering dan minim hujan, fase MJO ini bisa mempengaruhi pola cuaca dengan meningkatkan kemungkinan adanya periode hujan yang lebih intens atau tidak biasa selama musim kemarau, terutama pada puncak musim kemarau,” ujarnya kepada , Selasa (9/7/2024).

“Hal ini menunjukkan bahwa cuaca ekstrem pada musim kemarau yang cenderung konsisten kering dapat dipengaruhi oleh faktor regional seperti MJO,” tambahnya.

Selain MJO, faktor lain yang menyebabkan musim kemarau tahun ini menjadi basah adalah gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial, gelombang Kelvin, sirkulasi siklonik, daerah perlambatan angin (konvergensi), daerah pertemuan angin (konfluensi), intrusi udara kering, dan labilitas lokal kuat.

Baca juga: Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Wilayah yang berpotensi dilanda hujan sedang-lebat

Guswanto menerangkan, beberapa wilayah bakal dilanda hujan dengan intensitas sedang-lebat hingga Senin mendatang.

Simak daftar selengkapnya berikut ini:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Bengkulu
  • Lampung
  • Banten
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara, Maluku
  • Papua Barat Daya
  • Papua Barat
  • Papua Tengah
  • Papua Pegunungan
  • Papua
  • Papua Selatan.

Baca juga: Kenapa Pagi Hari Terasa Dingin Saat Indonesia Dilanda Suhu Panas? Ini Kata BMKG

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat