7 Gejala Tipes dan Komplikasinya yang Perlu Diwaspadai

- Tipes atau demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Ia menjadi salah satu penyakit yang cukup umum di Indonesia.
Tipes dapat menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ, dan tanpa penanganan yang cepat, bisa menyebabkan komplikasi serius.
Tipes biasanya menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Terutama di wilayah dengan sanitasi yang buruk dan kekurangan air minum bersih.
Bakteri ini juga dapat dikeluarkan melalui kencing penderita tipes, dan jika tidak mencuci tangan dengan bersih setelah ke toilet, dapat mengkontaminasi makanan yang disentuh.
Ketika orang lain mengonsumsi makanan atau air minum yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi, bakteri tersebut akan masuk ke sistem pencernaan dan menginfeksi mereka.
Baca juga: 3 Jenis Buah yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Saat Sakit Tipes
Gejala tipes
Bakteri Salmonella typhi dapat hidup pada manusia yang awalnya masuk melalui saluran usus, kemudian menyerang aliran darah.
Saat terinfeksi, gejala atau tanda yang terlihat sering kali tidak spesifik dan secara klinis sulit dibedakan dari penyakit demam lainnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala tipes meliputi:
- Demam tinggi berkepanjangan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Mual
- Sakit perut
- Sembelit atau diare
- Ruam, hanya terjadi dalam beberapa kasus
Dalam kasus infeksi tipes yang parah dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian.
Baca juga: 5 Penyebab Tipes yang Sering Disepelekan, Apa Saja?
Risiko komplikasi tipes
Penyakit tipes juga berisiko menyebabkan komplikasi bagi penderitanya. Terutama jika kondisinya cukup parah dan kurang mendapatkan penanganan yang baik.
Dilansir dari laman Healthline, berikut ini beberapa risiko komplikasi umum yang disebabkan oleh penyakit tipes:
1. Hepatitis
Hepatitis mengacu pada kondisi peradangan hati yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi ada kemungkinan karena penyebab hepatitis lainnya.
Ini termasuk hepatitis autoimun dan hepatitis yang terjadi sebagai efek sekunder dari pengobatan, obat-obatan, racun, dan alkohol.
Baca juga: 5 Tips Sederhana Mencegah Penyakit Tipes, Apa Saja?
2. Pendarahan gastrointestinal
Pendarahan gastrointestinal (GI) adalah gejala serius yang terjadi di dalam saluran pencernaan Anda. Seperti kerongkongan, perut, usus hingga anus.
Pendarahan gastrointestinal dapat terjadi di salah satu organ tersebut. Jika pendarahan terjadi di kerongkongan, lambung, atau bagian awal usus kecil, disebut pendarahan GI bagian atas.
Terkini Lainnya
- 5 Kebiasaan untuk Tingkatkan Daya Ingat, Lakukan Rutin agar Tidak Mudah Lupa
- Bisa Bebani Mahasiswa, Ini 4 Potensi Dampak Efisiensi Anggaran di Kemendiktisaintek
- Sebelum Meninggal, Kim Sae Ron Sempat Kena "Cancel Culture" dan Berencana "Comeback"
- Beredar Video Klarifikasi Hujan Jeli di Gorontalo Ternyata dari Mainan Anak-anak, Ini Kata BMKG
- Bukan Akronim "Persatuan Kentang dan Telur", Ini Asal-usul Perkedel
- Ini Pengganti Paklaring yang Bisa Dipakai untuk Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan, Apa Saja?
- Konsumsi Sayur Kubis Bisa Cegah Penyakit Apa? Berikut 5 Daftarnya
- Ajukan Praperadilan Kedua, Hasto Kembali Maju Melawan KPK
- Polemik Obat Generik di China, Dokter Sebut Tak Manjur, Warga Ogah Pakai
- Tips Olahraga Saat Puasa Ramadhan 2025: Waktu, Jenis, dan Durasinya
- 5 Fakta Seputar Kim Sae Ron, Termasuk Pernah Dirundung Warganet dan Sempat Ganti Nama
- Konsumsi Buah Bit Bisa Atasi Penyakit Apa Saja?
- Kabur Aja Dulu: Melawan Ketidakpastian di Indonesia
- 3 Kemungkinan Penyebab Hujan Jeli di Gorontalo Menurut BMKG
- Indonesia Dipastikan Tersingkir dari Piala Asia U20 2025, Ini Kata Erick Thohir
- Mafia Tanah: Pihak yang Terlibat, Modus Operandi, dan Cara Menghindarinya
- Kontroversi Terbaru Pangeran Andrew Makin Mengganggu Takhta Raja Charles
- Tuhan dan Planetarium
- [POPULER TREN] Efek Minum Vitamin Setiap Hari pada Ginjal, Bendera Merah Berkibar di Iran
- Apakah Skrining Pranikah Ditanggung BPJS Kesehatan?
- Israel Klaim Bunuh Komandan Militer Hamas Mohammed Deif
- Kapan Waktu Terbaik Konsumsi Minuman Elektrolit?