Beberapa Suplemen untuk Bantu Turunkan Kolesterol Tinggi Menurut Ahli
- Suplemen adalah produk kesehatan yang bisa dikonsumsi seseorang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.
Selain itu, suplemen juga bisa berguna untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan, seperti kolesterol tinggi.
Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu sejumlah komplikasi kesehatan, seperti hipertensi, stroke, dan serangan jantung.
Lantas, apa saja suplemen terbaik untuk bantu turunkan kolesterol?
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Konsumsi Minuman Elektrolit?
Suplemen terbaik untuk menurunkan kolesterol
Dikutip dari GBNews, dokter Renee Hoenderkamp mengungkapkan bahwa sebaiknya seseorang mengonsumsi suplemen yang berbahan alami atau herbal untuk menurunkan kolesterol.
Suplemen alami tersebut salah satunya yakni guggul, yang terbuat dari getah beberapa jenis tanaman herbal.
Sebuah penelitian menemukan bahwa suplemen guggul ini mampu menurunkan kolesterol total sebanyak 10-27 persen.
Suplemen lain yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan kolesterol tinggi adalah artichoke. Suplemen tanaman hijau ini mampu menurunkan kolesterol total sebesar 18,5 persen daripada orang yang tidak mengonsumsinya.
Selain itu, suplemen fenugreek juga dikonsumsi oleh seseorang dengan tujuan untuk menurunkan kadar kolesterolnya. Sebab, suplemen dari biji fenugreek ini mampu menurunkan 15-33 persen kolesterol total.
Terakhir, adalah suplemen beras ragi merah. Suplemen ini mampu menurunkan kadar kolesterol dengan cukup signifikan, yakni sekitar 16-31 persen.
Baca juga: 10 Suplemen untuk Kurangi Stres dan Perbaiki Suasana Hati, Apa Saja?
Perbaiki pola makan dan gaya hidup
Meski demikian, Hoenderkamp lebih menyarankan untuk memperbaiki pola makan dan gaya hidup menjadi sehat dibandingkan konsumsi suplemen demi menurunkan kolesterol di tubuh.
“Saya adalah seorang dokter yang lebih suka mengatasi sebagian besar masalah dengan cara ini dan tentu saja mencoba semua cara alami sebelum menggunakan obat,” ucap dia.
Untuk menurunkan kolesterol, sebaiknya seseorang hindari mengonsumsi makanan olahan dan berlemak.
Selain itu, perbanyak mengonsumsi makanan yang kaya akan asam lemak omega 3 dan kandungan seratnya.
Hoenderkamp juga menyarankan untuk berolahraga rutin setidaknya 30 menit sebanyak lima kali dalam seminggu atau aktivitas aerobik yang kuat selama 20 menit tiga kali dalam seminggu.
Terkini Lainnya
- Cara Cek STNK Diblokir atau Tidak, Berikut Ciri-cirinya
- Apa Arti "Jangkrik Bos" dari Bacagub Jateng Ahmad Lutfhi Saat Konsolidasi Partai?
- Penyebab Macet di Puncak Bogor hingga 1 Wisatawan Meninggal Dunia
- 4 Fakta Upaya Penembakan terhadap Donald Trump
- Gurun Sahara Berubah Hijau Tak Lagi Gersang, Pertanda Buruk bagi Bumi?
- Ramai soal Ikan Louhan Berenang Terbalik, Bagaimana Pertolongan Pertamanya?
- Mengenal Gajah Purba Mammoth, Apa Bedanya dengan Gajah Modern?
- Pelatih Sulteng Zulkifli Syukur soal Wasit PON: Kalian Memang Suruhan dari Aceh, Sudah…
- Alasan Soang Suka Menyosor, Jangan Lari jika Tak Ingin Semakin Dikejar
- Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan: Polisi Tetapkan Tersangka, Residivis 2 Kali Masuk Penjara
- Imbas Kemacetan Parah: Jalur Puncak Ditutup, Polisi Berlakukan One Way
- Temukan Potensi Mamalia Bernapas Melalui Anus, Ilmuwan Jepang dan AS Raih Ig Nobel
- STNK Kendaraan yang Dijual Harus Diblokir, Ketahui Risikonya
- 7 Kelompok dengan Kondisi Medis yang Tidak Dianjurkan Makan Alpukat
- Sama-sama Teori tentang Struktur Tata Surya, Apa Perbedaan Geosentris dan Heliosentris?
- Perang Israel-Hezbollah di Depan Mata, Menteri Gallant Kabarkan ke AS
- STNK Kendaraan yang Dijual Harus Diblokir, Ketahui Risikonya
- Hasil Penyelidikan Kematian Ismail Haniyeh, Dibunuh dengan Tembakan Proyektil Jarak Pendek
- 3 Jenis Vitamin yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Kopi, Apa Saja?
- Studi Baru: Parasit dalam Kotoran Kucing Dipercaya Bisa Bantu Obati Alzheimer dan Parkinson
- Jaga Kebersihan Area Intim dari Smegma dan Keputihan, Kenali Bedanya
- Peneliti Berusaha Memecahkan Teka-teki Kematian Firaun Ramses III, Siapa Pembunuhnya?