Profil Faisal Basri, Ekonom-Sekjen PAN Pertama yang Meninggal di Usia 65 Tahun
- Ekonom Faisal Basri meninggal dunia di usia 65 tahun pada Kamis (5/9/2024) pukul 03.50 WIB.
Kabar Faisal Basri bin Hasan Basri Batubara tutup usia dikonfirmasi Staf khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo.
“Iya, kami sudah menerima infonya juga,” ujar Yustinus saat dihubungi , Kamis.
Berdasarkan informasi dari pihak keluarga almarhum yang diterima , Faisal Basri meninggal di Rumah Sakit (RS) Mayapada, Kuningan, Jakarta.
Jenazah Faisal Basri disemayamkan di rumah duka di Kompleks Gudang Peluru Blok A 60, Jakarta Selatan.
“Info pemakaman berangkat sekitar ba’da ashar dari Mesjid Az Zahra, Gudang peluru, Tebet, Jakarta Selatan,” tulis pihak keluarga.
Berikut profil Faisal Basri yang meninggal dunia hari ini.
Baca juga: Ayah Mahasiswi PPDS Undip Meninggal Dunia Usai Dirawat di RSCM
Profil Faisal Basri
Dilansir dari Kompaspedia, Selasa (2/4/2024), Faisal Basri lahir di Bandung, Jawa Barat pada 6 November 1959 dari pasangan Hasan Basri Batubara dan Saidah Nasution.
Faisal Basri juga dikenal sebagai salah satu keponakan mantan Wakil Presiden Adam Malik.
Semasa hidupnya, Faisal Basri pernah bersekolah di SMA Negeri 3 Jakarta dan Program Studi S-1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
Selama menjadi mahasiswa, Faisal aktif di berbagai kegiatan kampus, salah satunya ketika terlibat dalam gejolak melawan Normalisasi Kegiatan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) era Orde Baru.
Setelah menamatkan S-1, Faisal Basri melanjutkan studinya ke Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat. Ia lulus dari universitas ini pada 1988 dengan gelar magister of arts (MA).
Baca juga: 5 Fakta Wanita Asal Medan Meninggal Usai Sedot Lemak di Depok
Perjalanan karier Faisal Basri
Faisal Basri pernah bekerja sebagai peneliti dengan pangkat Junior Research Assistant di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1981.
Perjalanan karier Faisal Basri berlanjut sebagai Wakil Direktur LPEM pada 1991 dan Direktur LPEM pada 1993.
Di samping menjadi peneliti, putra berdarah Batak Mandailing ini juga aktif sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI.
Terkini Lainnya
- Pendaftaran KPPS Pilkada 2024 Dibuka, Ini Gaji dan Tugasnya
- Gempa M 5,0 Guncang Bandung, Tidak Berpotensi Tsunami
- Studi: Mikroplastik Masuk ke Otak dengan Cara Terhirup Lewat Hidung
- 6 Faktor Risiko Utama Tertular HIV yang Perlu Anda Waspadai, Apa Saja?
- Studi Ungkap Korban Perselingkuhan Lebih Rentan Terkena Penyakit Kronis
- Bayar BPJS Kesehatan Lewat Tanggal 10 Belum Ganti Bulan Tidak Kena Denda, Ini Penjelasannya
- Apple Resmi Rilis iOS 18, Berikut Fitur Baru dan Seri iPhone yang Bisa Menikmatinya
- Boeing Hadapi Situasi Sulit, 30.000 Pekerja Mogok Kerja dan Potong Pengeluaran
- Disebut Bisa Bermimpi, Apa yang Dimimpikan Kucing Saat Tidur?
- Kapan Waktu Terbaik Mengonsumsi Suplemen Protein? Ini Jadwalnya
- BMKG Deteksi Siklon Tropis Pulasan dan Bibit Siklon 98W, Bisa Picu Hujan Lebat di Indonesia
- Jadwal dan Cara Daftar KPPS Pilkada 2024, Dibuka hingga 28 September
- Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 18-19 September 2024
- [POPULER TREN] Bos Yamaha Ditikam Putrinya | Siapa Lazarus Group yang Diduga Meretas Indodax?
- Pesona Makhluk Bercahaya
- New York Times: "Pager-pager" yang Meledak di Lebanon Berasal dari Taiwan, tapi Disabotase Israel
- Boeing Hadapi Situasi Sulit, 30.000 Pekerja Mogok Kerja dan Potong Pengeluaran
- BMKG Deteksi Siklon Tropis Pulasan dan Bibit Siklon 98W, Bisa Picu Hujan Lebat di Indonesia
- Istri Aktor Norman Chui Meninggal Dunia Saat Mengurus Pemakaman Suami
- [POPULER PROPERTI] AHY Berencana Pinjam Duit Bank Dunia Rp 9,7 Triliun
- [POPULER TREN] E-Meterai Eror Jelang Pendaftaran CPNS 2024 Ditutup | 12 Larangan Saat Misa Agung Paus Fransiskus
- Pemerintah Ingin Bentuk TNI Angkatan Siber, Apa Itu?
- Link Live Streaming Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal, Pukul 09.00 WIB
- Pria Ini Nyaris Dihajar karena Serobot Antrean di SPBU: "Yang Lain Juga Gak Marah!"
- 5 Buah yang "Berbahaya" Bagi Penderita Diabetes