airtronicfirearms.com

Paus Fransiskus Disebut Pegang Kaul Taat, Selibat, dan Melarat, Apa Artinya?

Paus Fransiskus disambut para suster, romo, dan rohaniwan saat memasuki Gereja Katedral Jakarta untuk beraudiensi dengan uskup, pastor, rohaniwan, dan umat katolik, Rabu (4/9/2024). Paus disambut oleh Uskup Agung Jakarta Ignasius Kardinal Suharyo dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunjamin.
Lihat Foto

- Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo mengatakan, pemimpin Gereja Katolik dunia Paus Fransiskus memegang kaul taat, selibat (wadat), dan melarat di balik gaya hidupnya yang sederhana.

Suharyo membahas kaul taat, selibat, dan melarat ketika menceritakan keputusan Paus menggunakan sepatu lama ketika berkunjung ke Indonesia pada Selasa (3/9/2024) hingga Kamis (6/9/2024).

Ia mengatakan, biasanya Paus memakai sepatu berwarna putih atau merah. Namun, Paus memutuskan memakai sepatu berwarna hitam yang sudah berlekuk-lekuk selama berkegiatan di Indonesia.

“Kemarin saya sengaja memperhatikan sepatunya. Saya kan dekat ya, melihat sepatunya. Biasanya Bapa Suci itu memakai sepatu merah atau putih, tapi kemarin saya lihat sepatunya itu hitam dan sudah lekuk-lekuk, tandanya sudah lama dipakai,” ujar Suharyo dikutip dari , Rabu (4/9/2024).

Lantas, apa arti kaul taat, selibat, dan melarat?

Baca juga: Agenda Paus Fransiskus Hari Ini: Kunjungi Masjid Istiqlal dan Pimpin Misa di GBK

Apa itu kaul taat, selibat, dan melarat?

Kaul taat, selibat, dan melarat merupakan kaul yang dipegang anggota Ordo Serikat Yesus (Yesuit) sepanjang mereka membiara.

Kaul dapat diartikan sebagai janji yang diucapkan suster, frater, bruder, imam, dan semua pelayan Gereja Katolik yang memutuskan hidup membiara di hadapan Allah.

Sementara Serikat Yesus adalah ordo dalam gereja Katolik Roma yang dikenal dengan kedisiplinan dan tiga kaul taat, selibat, dan melarat.

Guru Besar Filsafat Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Romo Magnis Suseno, yang juga berasal dari Ordo Serikat Yesus, pernah membahas apa itu kaul taat, selibat, dan melarat.

Dalam podcast Beginu “Romo Magnis, Komunisme, Filsafat, dan Kerasan di Indonesia” di kanal YouTube , Senin (27/5/2024), Romo Magnis menjelaskan, kaul taat artinya anggota Serikat Yesus menuruti keputusan pembesar soal keputusan mereka akan ditempatkan di mana.

Romo Magnis menceritakan, perjalanannya menjadi anggota Serikat Yesus membutuhkan proses yang panjang.

Ia harus mengikuti masa novisiat atau tahap mendasar ketika seseorang mengambil langkah pertama dalam Serikat Yesus selama dua tahun.

Setelah itu, Romo Magnis harus menjalani studi filsafat selama dua tahun barulah mengikuti praktik kerasulan dan studi teologi selama empat tahun.

“Baru akan diputuskan (ditempatkan) ke mana,” jelas Romo Magnis.

Selain ketaatan, anggota Serikat Yesuit juga memegang kaul melarat yang artinya tidak berhak memiliki apa pun dan kaul selibat atau tidak menikah atau tidak kawin.

Baca juga: Spesifikasi Maung MV3 Pope, Mobil Buatan PT Pindad yang Akan Dinaiki Paus Fransiskus Saat Misa Agung

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat