Belajar dari Faisal Basri, Berapa Lama Orang Bertahan dari Serangan Jantung?
- Kamis (5/9/2024) pagi, kabar duka datang dari ekonom senior sekaligus politikus nasional Faisal Basri.
Faisal tutup usia setelah dirawat di RS Mayapada, Jakarta Selatan, sejak Senin (2/9/2024). Faisal Basri meninggal dunia di usia 65 tahun akibat serangan jantung.
Baca juga: Berkaca dari Faisal Basri, Apa yang Dirasakan Saat Terjadi Serangan Jantung?
Serangan jantung sendiri adalah kondisi medis yang menjadi momok di masyarakat. Apalagi, serangan jantung kerap dating tanpa peringatan yang jelas.
Padahal, serangan jantung adalah kondisi gawat darurat yang terjadi akibat aliran darah ke jantung tiba-tiba terhambat atau terhenti.
Ini menyebabkan otot jantung kekurangan oksigen dan akhirnya mati.
Dalam beberapa film atau cerita, serangan jantung sering digambarkan kondisi yang bisa membuat seseorang meninggal seketika.
Namun sebenarnya, saat terjadi serangan jantung, jantung masih berdetak. Artinya, serangan jantung yang segera ditangani bisa diobati.
Lalu, muncul pertanyaan berapa lama seseorang bisa bertahan setelah mengalami serangan jantung?
Waktu adalah kunci untuk selamatkan pasien serangan jantung
Dikutip dari Medical News Today, gejala serangan jantung bisa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.
Gejala yang muncul biasanya dimulai dari gejala ringan dan bertambah parah seiring waktu. Pada beberapa kasus, gejala yang tiba-tiba dan intens juga mungkin terjadi.
Jika tidak segera diobati, gejala serangan jantung dapat berlangsung sangat lama.
Baca juga: Serangan Jantung Vs Henti Jantung, Apa Perbedaan 2 Jantung Mogok Ini?
Selama serangan jantung, aliran darah ke jantung terhenti karena adanya penyumbatan di arteri koroner.
Arteri ini berfungsi untuk membawa darah ke jantung. Jika tidak segera ditangani, kurangnya aliran darah ini dapat menyebabkan kerusakan pada jantung.
Ini berarti waktu memainkan peran penting dalam penanganan serangan jantung.
Ketika tidak segera mendapat penanganan medis, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi serius seperti aritmia, syok kardiogenik atau kerusakan parah pada otot jantung, dan gagal jantung.
Terkini Lainnya
- Pemerintah Prabowo Disebut Diadang Jatuh Tempo Warisan Utang, Bisa Bebani Kelas Menengah
- Jadi Tren di TikTok, Apa Itu Silent Walking?
- Kata KPU dan Bawaslu soal Anggota DPRD Singkawang Dilantik padahal Tersandung Kasus Pencabulan Anak
- Pelatih Timnas Australia Graham Arnold Mundur, Singgung Hasil Seri Lawan Indonesia
- Jadwal dan Link Live Streaming Penutupan PON 2024, Jokowi Batal Hadir
- Mengapa Pesawat Tidak Mau Melintas di Atas Dataran Tinggi Tibet? Ini Penjelasan Pakar
- Intelijen Bocorkan Cara Israel Sabotase "Pager" Hizbullah yang Meledak di Lebanon
- Syarat dan Cara Konfirmasi Penggunaan Nilai SKD 2023 untuk CPNS 2024, Klik Sscasn.bkn.go.id
- 5 Fakta Oknum Polisi di Riau Selundupkan 30 Kg Sabu dan 11.000 Butir Ekstasi, Tak Masuk Kerja 6 Bulan
- Lebanon Memanas Usai Serangan Beruntun "Pager" dan "Walkie-talkie", Apa yang Sebenarnya Terjadi?
- Sejumlah Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat Hari Ini dan Besok
- Jalan Tol Yogyakarta-Solo Ruas Kartasura-Klaten Beroperasi mulai Hari Ini, Gratis Selama 2 Minggu
- BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Terjadi November 2024-Februari 2025, di Mana Saja?
- Penemuan Mayat Bocah di Pantai Cihara, Wajah Dilakban dan Penuh Luka, Diduga Diculik Orang Tak Dikenal
- 6 Fakta Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Sumbar, Tersangka Ditangkap di Loteng Rumah Kosong
- Bercerai dari Nisya Ahmad, Ini Besaran Nafkah yang Harus Ditanggung Andika Rosadi
- Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Ditangkap, Akui Bunuh dan Perkosa NKS
- Menelusuri Gaung Psikoakustik
- Resmi, Pendaftaran CPNS 2024 Diperpanjang sampai 10 September
- Sudah Bayar tapi Kuota E-Meterai Tidak Bertambah, Apakah Uang Hangus? Ini Kata Peruri
- Sepak Terjang Nasaruddin Umar, Imam Besar Istiqlal dan Pencetus Terowongan Silaturahmi
- Saat Imam Besar Masjid Istiqlal Cium Kening dan Peluk Paus Fransiskus…