airtronicfirearms.com

Rekam Jejak Ekonom Faisal Basri, Bubarkan Mafia Migas dan Berantas TPPU

Tokoh ekonom Faisal Nur Fiqih atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri, hadir dalam program GASPOL Kompas.com pada Rabu (24/1/2024).
Lihat Foto

- Ekonom senior, Faisal Basri meninggal dunia di usia 65 tahun, pada Kamis (5/9/2024) pukul 03.50 WIB.

Faisal Basri meninggal dunia saat menjalani perawatan akibat serangan jantung di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta.

Sepanjang hidupnya, sosok yang lahir di Bandung pada 6 November 1959 itu dikenal atas perannya menyelesaikan sejumlah permasalahan yang terjadi di Tanah Air.

Tak hanya di bidang ekonomi, Faisal juga seorang politikus yang pernah menjadi peserta pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta melalui jalur independen.

Berikut sejumlah peran dan rekam jejak Faisal Basri untuk Indonesia semasa hidupnya.

Baca juga: Profil Faisal Basri, Ekonom-Sekjen PAN Pertama yang Meninggal di Usia 65 Tahun


1. Pendiri Indef

Pada Agustus 1995, Faisal Basri mendirikan lembaga riset Independen dalam bidang ekonomi dan keuangan bernama Institute for Development of Economics and Finance (Indef).

Dikutip dari laman resminya, lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan S2 di Vanderbilt University tersebut membentuk Indef untuk meningkatkan partisipasi dan kepekaan publik terhadap pembuatan kebijakan.

Berkat inisiasi Faisal Basri, Indef dapat berkontribusi mencari solusi terbaik dari permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia.

Lembaga riset itu pun hinggga kini aktif melakukan penelitian untuk membantu instansi negara maupun pihak swasta dalam menyusun kebijakan publik terutama bidang ekonomi dan keuangan.

2. Pendiri cikal-bakal PAN

Pada masa reformasi, Faisal mulai terjun berpolitik dengan menjadi salah satu pendiri Majelis Amanah Rakyat (MARA). Organisasi itu adalah cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN).

PAN lalu resmi berdiri pada 23 Agustus 1998. Cucu Wakil Presiden Adam Malik itu pun didapuk menjadi sekretaris jenderal pertama PAN periode 1998–2000. Namun, Faisal mundur dari PAN pada Januari 2001.

Dilansir dari Kompaspedia, dia kemudian mendirikan organisasi politik Pergerakan Indonesia (PI). Faisal menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional sejak Kongres I tahun 2004 hingga 2010. Dia juga dipercaya menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Nasional.

Faisal pernah mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada 2012. Berpasangan dengan Biem Benyamin, mereka menjadi maju melalui jalur independen. Namun, mereka kalah suara dibandingkan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.

Baca juga: Berkaca dari Faisal Basri, Apa yang Dirasakan Saat Terjadi Serangan Jantung?

3. Berantas mafia migas dan tutup Petral

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024)./Haryanti Puspa Sari Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).
Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun 2014, Faisal ditunjuk menjadi Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas. Komite ini bertugas mengkaji kebijakan dan aturan tata kelola migas.

Diberitakan (2/4/2015), Faisal menemukan kecurangan anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Trading Limited (Petral) pada 2015.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat