Pakai Ponsel Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Kok Bisa?
- Siapa sih yang bisa lepas dari handphone zaman sekarang? Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, ponsel selalu ada di genggaman.
Tapi, pernahkah terpikirkan, kebiasaan seperti ini bisa berdampak buruk buat jantung kita?
Baca juga: Belajar dari Faisal Basri, Berapa Lama Orang Bertahan dari Serangan Jantung?
Sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan dalam Canadian Journal of Cardiology menemukan bahwa orang yang sering menggunakan ponsel berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Risiko ini lebih meningkat pada perokok aktif dan penderita diabetes.
Untuk diketahui, studi ini melibatkan lebih dari 444.000 peserta yang dilacak selama lebih dari 12 tahun.
Hasilnya, orang yang menggunakan ponselnya paling tidak seminggu sekali punya risiko penyakit jantung 21 persen lebih tinggi dibanding orang yang tidak menggunakan telepon genggam.
Risiko ini terus bertambah seiring meningkatnya waktu penggunaan handphone.
Pengguna yang menghabiskan lebih dari 6 jam seminggu menggunakan telepon genggam misalnya memiliki risiko 21 persen lebih tinggi menderita penyakit jantung.
Sedangkan pada orang yang hanya menggunakan ponsel selama 4-6 jam per minggu risikonya turun menjadi 15 persen.
Angka ini terus turun pada orang yang hanya menggunakan telepon genggamnya 1-3 jam per minggu. Risiko terkena penyakit jantung menjadi 13 persen.
Tapi, bagaimana bisa terjadi peningkatan risiko penyakit jantung ya?
Baca juga: Berkaca dari Faisal Basri, Apa yang Dirasakan Saat Terjadi Serangan Jantung?
Dikutip dari ELSEVIER, penggunaan ponsel ini dikaitkan dengan beberapa faktor risiko penyakit jantung, di antaranya:
1. Gangguan tidur
Anda pasti kerap mengalami begadang karena berselancar dengan ponsel pintar. Kebiasaan inilah yang menyebabkan pola tidur berantakan.
Kurang tidur adalah factor risiko penyakit jantung. Dalam riset ini disebutkan, pola tidur yang buruk menyumbang sekitar 5 persen peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
2. Tekanan psikologis
Fear of missing out (FOMO) kerap menghantui para pengguna ponsel.
Terkini Lainnya
- Apakah KTP Boleh Dilaminasi agar Awet? Ini Penjelasan Dirjen Dukcapil
- Mengintip Bisnis Anindya Bakrie vs Arsjad Rasjid yang Kini Berebut Kursi Ketum Kadin
- Mengenal Brisbane Roar FC, Klub Baru Rafael Struick Milik Bakrie Group
- Arab Saudi Jadi Negara Pertama yang Sukses Lakukan Transplantasi Jantung Robotik
- Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Racun dan Bisa
- Termasuk Makhluk Hidup, Apakah Tumbuhan Bisa Merasakan Sakit?
- Bos Yamaha, Yoshihiro Hidaka Ditikam Putrinya
- Tips Recovery Setelah Lari Maraton, Apa Saja yang Perlu Dilakukan?
- Seorang Anak Temukan Kerangka Ayahnya di Apartemen Kuala Lumpur Setelah Tak Ada Kabar 4 Tahun
- Klasemen Sementara Medali PON XXI Aceh-Sumur 2024, Dominasi DKI Jakarta
- Apa Saja Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh?
- "Gang Rape" dan Urgensi Melawan "Toxic Group Masculinity"
- Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 17-23 September 2024, Mana Saja?
- Buah Apa Saja yang Kaya Vitamin C?
- Bisakah Mi Gantikan Nasi untuk Program Makan Bergizi Gratis? Ini Kata Ahli Gizi
- SItus Meterai-Elektronik.com Sudah Bisa Diakses Lagi, Peruri: Kuota E-Meterai Tidak Akan Hangus
- Kata Media Asing soal Kunjungan Paus Fransiskus ke Istiqlal: Kebersamaan dalam Keberagaman
- Profil Atlet Angkat Berat Paralimpiade Ni Nengah Widiasih, Cetak Rekor meski Gagal Raih Medali
- 7 Ketentuan yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Pembubuhan E-Meterai untuk Dokumen CPNS 2024
- Kencur Bisa Mengatasi Penyakit Apa Saja? Ini 7 Daftarnya