Bintik Matahari Meningkat ke Level Tertinggi dalam 23 Tahun Terakhir, Apa Dampak Terburuknya?
- Jumlah bintik hitam yang menghiasi permukaan Matahari pada Agustus 2024 tercatat sebagai yang tertinggi selama hampir 23 tahun.
Jumlah bintik bintang tata surya ini mencapai dua kali lipat dari perkiraan awal, yang menandakan puncak eksplosif Matahari atau solar maximum kemungkinan sedang berlangsung.
Bintik Matahari atau sunspot adalah daerah permukaan Matahari yang menjadi tempat gelombang radiasi elektromagnetik menembus medan magnet bintang.
Kondisi tersebut menciptakan bercak dengan suhu relatif lebih dingin, serta akan tampak berwarna hitam jika diamati manusia.
Baca juga: Kenapa Luar Angkasa Tampak Gelap meski Ada Matahari dan Miliaran Bintang?
Rata-rata 215,5 bintik Matahari pada Agustus 2024
Keberadaan sunspot merupakan cara termudah untuk melacak perubahan aktivitas pusat tata surya ini selama siklus Matahari.
Siklus Matahari sendiri adalah sebuah siklus sebelas tahun sekali ketika jumlah bintik bervariasi, yakni mencapai puncak pada solar maximum, serta terendah pada solar minimum.
Dilansir dari Livescience, Selasa (3/9/2024), selama fase paling tidak aktif Matahari atau disebut solar minimum, terdapat sangat sedikit atau terkadang tidak ada bintik Matahari.
Misalnya, pada akhir 2019, sesaat sebelum dimulainya Siklus Matahari 25 atau siklus saat ini, terpantau tidak ada bintik selama 40 hari berturut-turut.
Namun, saat medan magnet Matahari terjerat dengan dirinya sendiri dan mulai melemah, jumlah sunspot dengan cepat meningkat sebelum mencapai puncaknya selama periode solar maksimum.
Selama fase aktif ini, medan magnet Matahari terputus dan terbalik, yang memicu periode penurunan aktivitas Matahari, diikuti penurunan jumlah bintik hingga seluruh siklus pun dimulai kembali.
Pada Agustus lalu, Space Weather Prediction Center (SWPC) melaporkan, rata-rata ada 215,5 bintik Matahari harian di permukaan bintang induk tata surya.
Pusat cuaca antariksa Amerika Serikat tersebut mengatakan, terakhir kali jumlah bintik Matahari setinggi ini adalah 23 tahun lalu atau pada September 2001.
Kala itu itu, bertepatan dengan puncak Siklus Matahari 23, yang rata-ratanya mencapai 238,2 bintik.
SWPC mencatat, jumlah titik hitam Matahari teramati mencapai puncaknya pada 8 Agustus lalu, sebanyak 337 bintik, jumlah tertinggi dalam periode 24 jam sejak Maret 2001.
Angka-angka ini menunjukkan apa yang telah diduga oleh beberapa ilmuwan, yakni masuknya periode teraktif Matahari atau solar maximum.
Terkini Lainnya
- Ada Fenomena Supermoon Malam Nanti, Apa Dampaknya di Indonesia?
- UPDATE Klasemen PON 17 September 2024, Jabar mulai Kejar DKI Jakarta
- Penjelasan Kaesang soal Numpang Jet Pribadi ke AS, Sebut Pesawat Punya Teman
- 599.528 TMS Administrasi, Cek Statistik Jumlah Pelamar CPNS 2024 di Seluruh Instansi
- Link & Cara Melihat Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS Kemendikbud Ristek 2024
- Dibuka Hari Ini, Berikut Syarat, Gaji, dan Jadwal Pendaftaran KPPS Pilkada 2024
- Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki Setiap Hari Berdasarkan Usia? Ini Rekomendasinya
- Kilas Balik Zaken Kabinet di Indonesia, Diisi Profesional tapi Mudah Dilengserkan
- Dugaan Pengaturan Skor Sepak Bola PON, PSSI Didorong Lakukan Investigasi
- Mengungkap Misteri Hujan Daging di Kentucky pada 1876 Silam
- Kasus Mantan Pemimpin Politik Diampuni atau Diadili?
- Pemerintah Akan Sahkan Kepengurusan Kadin Versi Anindya Bakrie meski Dituding Ilegal
- Sosok IS, Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Sumbar
- Apakah KTP Boleh Dilaminasi agar Awet? Ini Penjelasan Dirjen Dukcapil
- Mengintip Bisnis Anindya Bakrie Vs Arsjad Rasjid yang Kini Berebut Kursi Ketum Kadin
- Ria Ricis dan Teuku Ryan Akan Diperiksa terkait Laporan Atta Halilintar soal Tudingan Nikah Siri
- 5 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung, Apa Saja?
- Pakai Ponsel Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Kok Bisa?
- SItus Meterai-Elektronik.com Sudah Bisa Diakses Lagi, Peruri: Kuota E-Meterai Tidak Akan Hangus
- Kata Media Asing soal Kunjungan Paus Fransiskus ke Istiqlal: Kebersamaan dalam Keberagaman
- Profil Atlet Angkat Berat Paralimpiade Ni Nengah Widiasih, Cetak Rekor meski Gagal Raih Medali