airtronicfirearms.com

Iran Serang Israel, Begini Kecanggihan Rudal Hipersonik yang Bobol Iron Dome

Rudal hipersonik Fattah-1 digunakan saat Iran serang Israel pada Selasa (1/10/2024).
Lihat Foto

Iran serang Israel menggunakan rudal hipersonik untuk pertama kalinya pada Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat.

Serangan itu diakui sebagai respons terhadap serangan Israel di Gaza dan Lebanon, serta pembunuhan terhadap para pemimpin Hamas, Hizbullah, dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Dilansir dari Aljazeera, Selasa, serangan Iran terjadi selang beberapa jam setelah pasukan Israel memulai invasi ke Lebanon selatan.

Rentetan rudal yang diluncurkan menerangi langit Tel Aviv, menyebabkan sistem pertahanan Iron Dome milik Israel mengeluarkan sirine peringatan.

Iron Dome sendiri dikenal sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling efektif di dunia, yang mampu menghalau serta menghancurkan serangan roket jarak pendek dan roket artileri.

IRGC pun mengeklaim, serangan rudal Iran 90 persen berhasil mencapai target utama di Israel.

Lantas, bagaimana kecanggihan rudal hipersonik Iran yang berhasil menembus benteng pertahanan Israel?

Baca juga: Iran Serang Israel, Luncurkan Ratusan Rudal Balistik di Tel Aviv


Rudal hipersonik, proyektil yang sulit dideteksi

Masih dari Aljazeera, rudal hipersonik adalah proyektil yang dapat bergerak dengan kecepatan Mach 5 atau minimal lima kali kecepatan suara.

Senjata ini diperkirakan dapat melaju hingga 1,7 kilometer per detik atau 6.174 kilometer per jam.

Meski beberapa rudal balistik sudah mencapai kecepatan tersebut, senjata baru ini dapat mengambil jalur lebih acak ke arah target yang dituju setelah jatuh kembali ke Bumi.

Hal itu membuat rudal hipersonik jauh lebih sulit untuk dideteksi oleh sistem radar dan dihancurkan oleh perisai pertahanan.

Kini, sakin banyak negara yang mengembangkan persenjataan hipersonik dengan harapan dapat mengantarkan mereka kepada militer lebih unggal.

Namun, rudal hipersonik juga mempunyai tantangan yang besar.

Salah satunya, gesekan dengan atmosfer bagian atas menghasilkan suhu yang sangat tinggi, sedangkan kecepatan rudal yang tinggi menghasilkan partikel super panas di sekitarnya.

Kondisi tersebut menyebabkan komunikasi radio semakin sulit untuk tersambung.

Baca juga: Iran Serang Israel dengan Ratusan Rudal di Tel Aviv, Netanyahu Serukan Balas Dendam

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat