Lukisan Van Gogh Rp 1,2 Triliun Disiram Sup oleh Aktivis di London
- Aktivis dari kelompok Just Stop Oil (JSO) melemparkan sup ke dua lukisan bernilai Rp 1,2 triliun “Sunflowers” karya Vincent van Gogh di Galeri Nasional London, Inggris pada Jumat (27/9/2024).
Just Stop Oil (JSO) merupakan kelompok aktivis lingkungan Inggris yang berjuang untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil karena dianggap merusak iklim.
Pihak galeri mengatakan, zat seperti sup itu telah dilemparkan ke atas lukisan “Sunflowers” (1888) dan (1889).
JSO mengidentifikasi, tiga aktivis yang telah melemparkan sup ke lukisan-lukisan tersebut adalah Phil Green (24), Ludi Simpson (71), dan Mary Patricia Somerville (77).
“Kami akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan kami hari ini, dan kami akan menghadapi kekuatan penuh hukum," kata Simpson, salah satu aktivis yang melemparkan sup.
Baca juga: Pusaran Langit dalam Lukisan Van Gogh Ternyata Akurat secara Fisika, Ini Penjelasan Ilmuwan
Pelemparan sup ke lukisan pernah terjadi sebelumnya
Dilansir dari NDTV, Minggu (29/9/2024), insiden pelemparan sup ke dua lukisan karya Van Gogh terjadi hanya beberapa jam setelah dua anggota aktivis lainnya dijatuhi hukuman penjara atas tindakan serupa yang dilakukan pada 2022.
JSO menggambarkan aksi terbaru tiga aktivis itu sebagai “tanda penentangan”, setelah dua anggotanya dipenjara pada karena melemparkan sup ke arah lukisan “Sunflowers” (1888) karya Vincent van Gogh pada Oktober 2022.
Mereka menyebut, insiden ini merupakan bagian dari serangkaian protes yang lebih luas kepada JSO, yang mendorong penghentian ekstraksi dan pembakaran bahan bakar fosil.
Dua aktivis yang dipenjara adalah Phoebe Plummer (23) dan Anna Holland (22).
Keduanya dinyatakan bersalah atas tuduhan perusakan kriminal karena menuangkan sup tomat di atas layar pelindung yang menutupi lukisan terkenal senilai 84 juta dollar AS atau Rp 1,28 triliun tersebut.
Plummer menerima hukuman penjara dua tahun, sementara Holland dijatuhi hukuman 20 bulan. Meski demikian, keduanya mengaku tidak bersalah atas tindakan tersebut.
Direktur eksekutif Greenpeace Inggris, Will McCallum mengecam hukuman tersebut sebagai “kejam dan tidak proporsional” untuk apa yang ia gambarkan sebagai kerusakan kecil pada bingkai foto.
Namun, Hakim Christopher Hehir, yang menjatuhkan hukuman kepada para aktivis, berargumen bahwa lukisan tersebut bisa saja “rusak parah atau bahkan hancur.”
Para pendukung Plummer dan Holland berkumpul di luar Southwark Crown Court, London, Inggris dengan membawa spanduk yang menyatakan bahwa mereka adalah “tahanan politik”.
Hakim menolak anggapan tersebut dan justru menyebutnya “konyol, menyinggung dan bodoh.”
Terkini Lainnya
- Penjelasan Mabes Polri dan Polda NTT soal Ipda Rudy Dipecat Usai Bongkar Mafia BBM
- Profil Stella Christie, Ilmuwan "Cognitive Science" yang Disebut Bakal Isi Kabinet Prabowo
- Profil Budi Gunawan, Eks Kepala BIN yang Disebut Jadi Calon Menteri Prabowo
- Ramai soal Makan Kulit Jeruk untuk Lalapan, Adakah Manfaatnya bagi Kesehatan?
- Daftar Nama Cucu Presiden Jokowi, dari Jan Ethes hingga Bebingah Sang Tansahayu
- Penjelasan Istana soal Jokowi Berhentikan Kepala BIN Budi Gunawan, Singgung Nama Prabowo
- Jam Buka dan Harga Tiket Museum Nasional Indonesia 2024
- Kereta New Generation dan Stainless Steel New Generation Terbaru, Ada KA Dharmawangsa dan Brantas
- 6 Perempuan Calon Menteri di Kabinet Prabowo, Ada Veronica Tan dan Ribka Haluk
- Link China Vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2026, Mulai 19.00 WIB
- Israel Tambah Pertahanan Udara dengan Anti-Rudal Canggih THAAD, Apa Itu?
- Calon Menteri Kabinet Prabowo Wajib Teken Pakta Integritas, Apa Itu?
- Daftar 25 Calon Menteri Prabowo dari Kalangan Non-parpol, Siapa Saja?
- Prediksi China Vs Indonesia: Peluang Garuda Menang di Kandang Lawan
- Israel Diserang Lagi, Pertahanan Udara Bobol untuk Ketiga Kalinya dalam Dua Pekan
- Profil Stella Christie, Ilmuwan "Cognitive Science" yang Disebut Bakal Isi Kabinet Prabowo
- Kisah Papa T Bob yang Perjuangkan Hak Royalti Lagu-lagu Ciptaannya hingga Akhir Hayat
- 5 Fakta Film G30S/PKI, Film Wajib Era Soeharto, Disetop Jenderal TNI
- UIPM Buka Suara soal Pro Kontra Gelar Doktor Honoris Causa Raffi Ahmad
- Tanpa Voting, Ini Mekanisme Pemilihan Ketua DPR Periode 2024-2029
- Kronologi Kapolres Boyolali Kecelakaan di Tol Batang, Sopir dan Ajudan Meninggal di TKP
- Apakah Makan Nanas Bisa Menyebabkan Keguguran pada Ibu Hamil?