Ramai soal Pemasangan Baut Emas di IKN Disebut Tradisi "Munggah Molo", Apa Itu?
- Momen ketika Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) memasangkan baut emas pada konstruksi Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN), ramai dibahas di media sosial X.
Diketahui, baut yang dipasang oleh Jokowi saat meninjau pembangunan IKN pada 22 September 2023 itu berbahan emas 24 karat.
Topik ini lalu kembali dibahas oleh akun X @perlubak***, Sabtu (9/11/2024). Hingga Senin (11/11/2024), unggahan tersebut telah dilihat lebih 300.000 ribu kali.
Menurut pengunggah, pemasangan baut emas ini merupakan tradisi Jawa yang disebut "munggah molo".
"Di Jawa ada tradisi yg namanya Munggah Molo, yaitu memasang beberapa benda salah satunya paku emas di bagian kayu penyangga atap. Harapannya supaya bangunan yg dipaku emas jadi Jaya & utk tolak bala," tulis pengunggah.
Menanggapi pernyataan itu, seorang pengguna lain menyampaikan pendapat yang berbeda.
"Munggah molo yg aku tau adalah naikin kayu 'utama' yang dipake buat rangka atap," tulis salah seorang pengguna.
Lantas, apa itu tradisi munggah molo?
Baca juga: Sejarah Rebo Wekasan, Tradisi Tolak Bala di Rabu Terakhir Bulan Safar
Tradisi munggah molo
Kepala Pusat Unggulan Iptek Javanologi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta Sahid Teguh Widodo menjelaskan, munggah molo merupakan tradisi orang Jawa yang dilakukan saat membangun rumah, khususnya ketika menaikkan bagian atap.
Munggah molo berasal dari kata "munggah" yang berarti menaikkan dan "molo" artinya atap. Maka, munggah molo memiliki arti menaikkan rangka atap rumah, di antaranya atap panitih dan atap paningrat.
Sebagian masyarakat percaya, melakukan tradisi ini dapat memberikan keselamatan, kelancaran, dan keberhasilan pekerjaan, sekaligus sebagai bentuk doa kebaikan agar rumah bisa menjadi peneduh yang baik.
Upacara munggah molo umumnya dilakukan dengan pembacaan doa oleh pemuka agama dan beberapa ritual lainnya.
"Biasanya kami menyediakan banyak makanan, bermacam-macam, sebagaimana ada dalam tradisi Jawa lain," kata Sahid, saat dihubungi , Senin.
Menurut salah satu sumber dalam manuskrip Jawa, munggah molo awalnya dilakukan oleh orang-orang di lingkungan Keraton.
Namun karena masyarakat Jawa dulu menyebar di berbagai daerah, tradisi ini lalu dilakukan juga oleh suku lain, seperti China dan Arab.
Baca juga: Tradisi Menelan Ikan Hidup di India Diklaim Bisa Sembuhkan Asma
Terkini Lainnya
- Kalah di Pengadilan, Aktor Film "Harry Potter" Harus Bayar Pajak Sebesar Rp 36 Miliar
- Starbucks Buka Gerai dengan Pemandangan Korea Utara
- Upah Minimum 2025 Naik 6,5 Persen, Apa Dampaknya bagi Pekerja dan Pengusaha?
- Link Download Kalender 2025, Lengkap dengan Tanggal Merah, Penanggalan Hijriah dan Jawa
- Efek Samping Makan Buah Naga, Siapa Saja yang Harus Menghindarinya?
- Menteri Transportasi Inggris "Resign" Setelah Akui Keliru Bikin Laporan Pencurian Ponsel
- Jabatan Wamenkeu Sementara, Anggito Abimanyu Bakal Jadi Menteri Penerimaan Negara
- Viral, Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Jadi Korban Ambisi Orangtua, Ini Kata Polisi dan Kriminolog
- Gaji KPPS Pilkada 2024 Dipotong Pajak, Ini Penjelasan KPU Pacitan
- Lowongan Kerja OJK untuk Lulusan D4 hingga S3, Berikut Informasinya
- Suriah Kembali Memanas, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
- Kebiasaan Sederhana yang Bisa Bikin Orang Cerdas, Apa Saja?
- Video Viral Ratusan Suporter Persijap Jepara Lakukan Aksi Anarkis ke Rumah Warga Kudus
- Kasus Donasi Agus Salim dan Pengkhianatan Kepercayaan
- 5 Kerusuhan Demo Free West Papua di Jalan Kusumanegara Yogyakarta
- Pasukan Pro-Iran Memasuki Suriah untuk Bantu Tentara yang Terkepung
- 4 Efek Samping Makan Labu Siam, Apa Saja?
- Manfaat Ketumbar, Minum Air Rebusannya Bisa Mengatasi Penyakit Apa?
- Imbas Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Arus Lalin Arah Jakarta Dialihkan ke GT Cikamuning
- Jumlah Korban Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang: 1 Meninggal Dunia, 8 Luka-luka
- Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Diduga Truk Rem Blong di Jalan Menurun