Makanan yang Harus Dikurangi Usia 30 Tahun ke Atas agar Awet Muda, Apa Saja?
- Memasuki usia 30 tahun, tubuh akan mengalami sejumlah perubahan.
Dilansir dari Medline Plus, perubahan yang terjadi pada tubuh setelah usia 30 adalah massa otot berkurang, kadar lemak dalam tubuh meningkat, berat badan mulai bertambah, dan tulang mulai kehilangan kadar mineral.
Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat dapat memperparah kondisi tersebut.
Karenanya penting untuk memperhatikan asupan makanan yang masuk ke tubuh. Dengan mengonsumsi makanan yang tepat, tubuh akan tampak awet muda, sehat, dan bugar.
Lantas, apa saja makanan yang harus dikurangi usia 30 tahun ke atas?
Baca juga: Manusia Makin Pendek Setelah Usia 30 Tahun, Kok Bisa?
Makanan yang harus dikurangi di usia 30 tahun
Sebaiknya batasi konsumsi makanan berikut ini agar kesehatan tubuh tetap terjaga. Dilansir dari Eat This Not That, makanan itu antara lain:
1. Margarin
Margarin biasanya dibuat dengan minyak terhidrogenasi parsial, salah satu lemak trans yang paling umum. Jenis lemak ini sering dikaitkan dengan penyakit jantung karena dapat menyumbat pembuluh darah.
Selain itu, lemak tersebut dapat mempercepat proses penuaan kulit, sehingga kulit lebih rentan terhadap sinar ultraviolet (UV). Jika terus terpapar sinar UV, elastin dan kolagen kulit akan rusak.
2. Keripik
Semakin bertambah tua, kebutuhan kalori untuk diubah menjadi energi oleh tubuh juga berkurang.
Oleh sebab itu, camilan seperti keripik sebaiknya dikurangi karena tidak membuat kenyang. Akibatnya, sering kali Anda menghabiskan satu bungkus keripik tanpa disadari.
Menurut peneliti, resep keripik dibuat secara khusus agar rasanya tidak dominan, sehingga orang cenderung tidak merasa kenyang saat mengonsumsinya.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Mata di Usia 30 Tahun
3. Selai kacang
Selai kacang biasanya dikonsumsi sebagai pelengkap roti dan menjadi tambahan untuk membuat kue kering.
Anda perlu mengurangi makan selai kacang setelah usia 30 karena di balik rasanya yang lezat, selai ini mengandung banyak gula tambahan dan minyak nabati terhidrogenasi yang bisa meningkatkan kadar kolesterol.
3. Roti
Makan roti, khususnya yang terbuat dari tepung gandum seperti bagel, sebaiknya dibatasi.
Terkini Lainnya
- Alasan Pemerintah Terapkan Opsen Pajak Kendaraan Bermotor Mulai 5 Januari 2025
- Tak Ada Gugatan, Kapan Pemenang Pilkada Jakarta 2024 Ditetapkan?
- Ramai Narasi Awan Topan Seukuran Pulau Jawa di Selatan Indonesia, Ini Kata BMKG
- 6 Cagub-Cawagub yang Diusung PDI-P Gugat Hasil Pilkada, Siapa Saja?
- Pengakuan SPG Korban Dugaan Pelecehan Seksual Anggota DPRD Cirebon
- Penjelasan Batik Air soal Mesin Pesawat yang Mati Saat Hendak Lepas Landas di Yogyakarta
- Puncak Hujan Meteor Geminid 13-14 Desember 2024, Ini Cara Lihat dan Rekam dari Indonesia
- Ramai soal Hyundai Creta Prime Isi BBM Pertalite, Warganet: Kok Bisa Dapat Barcode?
- Resmi, Ini Daftar UMP 2025 Se-Pulau Jawa
- Sebelum Pindah ke PBI, Apakah Peserta Mandiri Harus Lunasi Tunggakannya Lebih Dulu?
- Rumor Spesifikasi dan Jadwal Rilis iPhone SE 4
- Sering Tidak Cabut "Charger" dari Colokan Listrik, Apa Konsekuensinya?
- Harga Elpiji 3 Kg di Yogyakarta Naik Jadi Rp 18.000 per 10 Desember 2024
- "Deepfake" dan Isu SARA dalam Pilkada 2024
- 5 Rekomendasi Chatbot AI Alternatif Pengganti ChatGPT
- Trump Undang Xi Jinping Hadiri Pelantikan Presiden AS
- Ramai Narasi Awan Topan Seukuran Pulau Jawa di Selatan Indonesia, Ini Kata BMKG
- Upah Minimum 2025 Naik 6,5 Persen, Ini Perkiraan UMP di Semua Provinsi Pulau Jawa
- BMKG Ungkap Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 1-2 Desember 2024, Mana Saja?
- 31 Wilayah di Jateng Rawan Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 1-2 Desember 2024, Mana Saja?
- Eks Drummer My Chemical Romance, Bob Bryar, Meninggal dengan Kondisi Memprihatinkan di Rumah
- Ramai soal Ikan Transparan Disuntik Zat Pewarna, Pakar: Bisa Picu Kematian