Borobudur Marathon 2024: Jenis Rambu untuk Pelari dan Maknanya
- Ajang wisata olahraga atau sport tourism yang paling dinanti masyarakat, Borobudur Marathon 2024 resmi digelar di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (1/12/2024).
Tahun ini, event tersebut mengusung tema "Run On, Mark It" dan diikuti oleh 10.500 peserta, termasuk 183 pelari dari mancanegara.
Ribuan pelari itu akan dibagi menjadi tiga kategori untuk menuntaskan rute Borobudur Marathon 2024, yakni 10K, half marathon (21,0975 km), dan marathon (42,195 km).
Dikutip dari Kompas.id, Minggu, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana turut hadir di acara tersebut. Ia melepas keberangkatan pelari di area Taman Lumbini Candi Borobudur, Minggu pagi.
Nantinya, pelari bakal menemui beberapa rambu-rambu marathon selama berlari.
Rambu-rambu tersebut sudah dipasang di beberapa titik sepanjang rute. Lantas, apa saja jenis rambu untuk pelari marathon yang terpasang di event Borobudur Marathon 2024?
Baca juga: Borobudur Marathon 2024, Bonus Rp 100 Juta untuk Pemecah Rekor Nasional
Jenis rambu untuk pelari di Borobudur Marathon 2024
Rambu di ajang marathon dipasang untuk membantu mengarahkan pelari agar tidak kebingungan. Beberapa rambu menandakan ketersediaan fasilitas yang bisa dimanfaatkan pelari.
Rambu tersebut kerap ditemui di ajang marathon di berbagai negara baik untuk kategori 5 km, 10 km, maraton, triatlon, lari amal, dan kategori lainnya.
Rambu di ajang marathon dipasang di spanduk dengan gambar petunjuk arah atau logo tertentu yang disertai dengan keterangan singkat.
Di ajang Borobudur Marathon 2024, rambu-rambu tersebut telah dipasang di sejumlah titik di Jalan Letnan Tukiyat, Desa Deyangan, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah sejak H-2 sebelum event digelar.
Baca juga: UMKM di Borobudur Marathon, Ada Gethuk Mboke yang Manis dan Gurih
Dikutip dari Kompas.id, berikut beragam jenis rambu untuk pelari di Borobudur Marathon 2024:
1. Rambu blue line
Rambu blue line atau garis biru di Borobudur Marathon 2024 dipasang di jalan raya dengan bentuk dua garis sejajar berwarna biru.
Rambu ini dipasang di badan jalan pada persimpangan jalan untuk menunjukkan jalur tercepat dan paling efisien yang bisa dipilih oleh pelari untuk mencapai garis finis sehingga wajib diketahui oleh para pelari.
Dilansir dari Runabc, penggunaan rambu blue line di ajang marathon sudah digunakan sejak setengah abad yang lalu. Marka jalan ini kali pertama diperkenalkan di Olimpiade Melbourne pada 1956.
Kala itu, dua garis itu berwarna hijau. Namun, pada Olimpiade Montreal tahun 1976, garis tersebut berubah menjadi biru dan ditetapkan menjadi warna standar untuk membedakan antara marka jalan raya dan garis kuning yang identik dengan pembatasan parkir.
Terkini Lainnya
- Meta AI Vs ChatGPT Vs Google Gemini, Mana "Chatbot" Terbaik?
- Kapan Batas Waktu Penetapan UMP dan UMK 2025 Diumumkan?
- Daftar Hasil Pilkada 2024 di Pulau Jawa, Dua Provinsi Masih Proses Rekapitulasi Suara
- Hari HAM Sedunia 2024: Tema, Ucapan, dan Twibbon
- Netanyahu Klaim Israel Berperan dalam Penggulingan Assad, Kini Perintahkan Militer Kuasai Dataran Golan
- Dua Pekan Berlalu, Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang
- Hiperrealitas Opini Miftah dan Perlawanannya
- Hari Antikorupsi Sedunia 2024: Sejarah, Tema Peringatan, Ucapan, dan Twibbon
- Luka Anak-anak dari Pernikahan yang Rentan
- Bagaimana Cara Ambil Kendaraan Korban Kecelakaan di Kantor Polisi? Ketahui Syaratnya
- Profil Ustaz Adi Hidayat, Pendakwah Sekaligus Pendiri Quantum Akhyar Institute
- Cara Cek Pengeluaran di Gojek Selama Setahun, Unduh Gojek Wrapped 2024 di Sini
- Kronologi Ibu Rumah Tangga Diculik di Bandung dan Diantar Pulang Ojol, Polisi Kejar Pelaku
- Jualan Es Teh atau Jualan Agama?
- Profil Abu Mohammad al-Julani, Pemimpin Pasukan Pemberontak yang Gulingkan Bashar Al Assad
- Cek Kisi-kisi dan Jadwal Pelaksanaan Seleksi Kompetensi PPPK 2024 Periode 1
- Update Resmi Pertamina, Harga BBM Non Subsidi Naik per 1 Desember 2024
- Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, BP AKR, dan Vivo per 1 Desember 2024
- Klaster Telur Sabiq: Bertahan dengan Inovasi, Berdayakan Perempuan Desa, Raup Omzet Puluhan Juta Rupiah
- [POPULER TREN] Buah Naga Redakan Penyakit | Kronologi WNI Rampok Lansia di Jepang