Apa Itu Virga, Fenomena Hujan yang Tidak Menyentuh Tanah?

- Hujan akan turun saat awan menjadi jenuh atau terisi dengan tetesan air.
Untuk diketahui, awan terbuat dari tetesan air. Ketika tetesan air memadat satu sama lain, akan menyebabkan mereka tumbuh.
Akibatnya, tetesan air ini menjadi terlalu berat untuk tetap berada di awan, sehingga mereka jatuh ke bumi sebagai hujan.
Ternyata, tidak semua jenis hujan ternyata mencapai permukaan bumi. Fenomena unik ini disebut dengan hujan virga.
Lantas, apa itu hujan virga yang tidak mencapai tanah?
Baca juga: 11 Fenomena Astronomi Desember 2024, Bertabur Konjungsi Bulan-Planet dan Hujan Meteor
Mengenal virga
Dikutip dari WCNC, istilah "virga" berasal dari bahasa Latin yang berarti “batang” atau “cabang.”
Fenomena ini terjadi ketika air jatuh dari awan tetapi menguap atau menyublim terlebih dahulu, sebelum menyentuh permukaan tanah.
Hal tersebut dapat terjadi karena pembentukan awan hujan sering kali berada jauh di atas permukaan tanah.
Artinya, air hujan yang turun ke Bumi harus menempuh perjalanan yang panjang sebelum mencapai tanah.
Karenanya, fenomena ini sering kali terlihat seperti benang-benang halus yang tergantung di langit dan menciptakan pemandangan yang memukau.
Baca juga: BMKG Ungkap Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 1-2 Desember 2024, Mana Saja?
Terkadang, ada lapisan udara kering, stabil, dan tebal di antara awan dan tanah yang dapat menyebabkan air hujan tidak menyentuh tanah.
Hujan virga tidak hanya terjadi ketika awan membawa air berbentuk cair, tetapi juga dapat berupa air padat (seperti es atau salju).
Fenomena unik ini dapat muncul pada iklim apa pun di seluruh dunia. Namun, virga lebih umum terjadi di wilayah kering dan hangat.
Pasalnya, di wilayah tersebut, udara di bawah awan tidak cukup lembap untuk menahan air hujan atau salju yang turun.
Selain itu, hujan virga juga dapat turun di dataran tinggi yang memiliki tekanan udara lebih rendah dan suhu lebih dingin.
Terkini Lainnya
- Pendaftaran Ditutup Besok, Ini Cara Finalisasi dan Unduh Kartu Peserta SNBP 2025
- 5 Kebiasaan untuk Tingkatkan Daya Ingat, Lakukan Rutin agar Tidak Mudah Lupa
- Bisa Bebani Mahasiswa, Ini 4 Potensi Dampak Efisiensi Anggaran di Kemendiktisaintek
- Sebelum Meninggal, Kim Sae Ron Sempat Kena "Cancel Culture" dan Berencana "Comeback"
- Beredar Video Klarifikasi Hujan Jeli di Gorontalo Ternyata dari Mainan Anak-anak, Ini Kata BMKG
- Bukan Akronim "Persatuan Kentang dan Telur", Ini Asal-usul Perkedel
- Ini Pengganti Paklaring yang Bisa Dipakai untuk Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan, Apa Saja?
- Konsumsi Sayur Kubis Bisa Cegah Penyakit Apa? Berikut 5 Daftarnya
- Ajukan Praperadilan Kedua, Hasto Kembali Maju Melawan KPK
- Polemik Obat Generik di China, Dokter Sebut Tak Manjur, Warga Ogah Pakai
- Tips Olahraga Saat Puasa Ramadhan 2025: Waktu, Jenis, dan Durasinya
- 5 Fakta Seputar Kim Sae Ron, Termasuk Pernah Dirundung Warganet dan Sempat Ganti Nama
- Konsumsi Buah Bit Bisa Atasi Penyakit Apa Saja?
- Kabur Aja Dulu: Melawan Ketidakpastian di Indonesia
- 3 Kemungkinan Penyebab Hujan Jeli di Gorontalo Menurut BMKG
- Mafia Tanah: Pihak yang Terlibat, Modus Operandi, dan Cara Menghindarinya
- Kontroversi Terbaru Pangeran Andrew Makin Mengganggu Takhta Raja Charles
- Penyebab Tembok Berkeringat, Benarkah Tanda Acian Bagus dan Anti Lembap?
- Upah Minimum 2025 Naik 6,5 Persen, Apa Dampaknya bagi Pekerja dan Pengusaha?
- Gratis, Ini Cara Skrining Kesehatan Jiwa lewat Satu Sehat Mobile di Ponsel
- Link Download Kalender 2025, Lengkap dengan Tanggal Merah, Penanggalan Hijriah dan Jawa
- Jadwal Libur Sekolah Akhir Desember 2024 di Sejumlah Daerah